#19.

2.2K 159 1
                                    

-19-





****Amora callista ifrya****





Flashback on

"Iyaksss apa-apaan ini" teriak seseorang memecah kesunyian malam.

"Permaisuri ada apa" tanya seorang pelayan menghampiri permaisurinya itu dengan wajah khawatir.

Tubuh permaisuri itu bergetar karena kaget bercampur takut, bagaimana tidak takut malam-malam gini mendapatkan hadiah kepala seseorang yang dulu pernah dia suruh menghabisi nyawa orang lain.

Mengerikan, kepala dengan mata terbuka, cucuran darah menambah kengerian pemandangan itu.

Dan yah itu adalah kepala ketua pembuah bayaran yang permaisuri Vena minta untuk mengakhiri hidup princess Amora beberapa bulan lalu.

"Si-siapa yang meletakkan kepala itu di kediamanku" teriak permaisuri Vena histeris.

"Pengawal" teriak permaisuri Vena kencang, hingga masuklah sekitar 5 orang pengawal menghadap.

"Siapa yang memasuki ruangan ku dan meletakan benda itu di kediamanku" tanyanya dengan tubuh bergetar menunjuk potongan kepala diatas ranjangnya.

"Ampun yang mulia permaisuri tidak ada seorangpun yang memasuki kediaman anda hari ini selain anda, dan kedua pelayan pribadi anda" jawab salah satu pengawal.

"Lalu bagaimana bisa" ujarnya dengan suara yang semakin mengecil, permaisuri Vena merasa dingin di punggungnya.

'tidak, tidak mungkin sampah itu yang melakukannya, yah tidak mungkin sampah itu'

"Ka-kalian bereskan benda itu" perintahnya menunjuk potongan kepala dengan banyak darah yang kini tergeletak begitu saja di atas peraduannya.

Para pengawal yang diperintah pun mengikuti instruksi dari permaisuri mereka, diam-diam mereka merasa ngeri saat melihat potongan kepala itu. Mereka bertanya-tanya siapa yang berani melakukan ini, dan apa tujuan mereka, tentu hal ini bukanlah masalah sepele.

Apalah ini tantangan?

Jika iya mengapa permaisuri mereka yang mendapatkannya seakan-akan benda itu memang ditujukan untuk permaisuri mereka.

Ngeri itu sudah pasti tapi karena perintah mau tak mau mereka harus menyingkirkan kepala mengerikan itu dari sini.

Setelah kejadian itu permaisuri Vena menjadi tak tenang, paginya kejadian itu sudah tersebar ke seluruh istana dengan kata 'teror' atau 'permaisuri kekaisaran kristal perak telah di teror'. Entah siapa yang menyebarkannya, tapi dengan reaksi permaisuri Vena sudah terlambat untuk menyembunyikan fakta.

Karena kejadian ini Kekaisaran perak meningkatkan hingga dua kali lipat penjagaan, dan juga mencari pelaku teror semalam, tapi meski begitu kegiatan festival tetap di lakukan meski situasinya terasa sedikit aneh karena banyak orang yang membicarakan hal itu.

Flashback off

****Amora callista ifrya****

"Hah rasanya tidurku kali ini sangat nyenyak" gumam Amora setelah bangun dari mimpi indah nya. Entahlah, mungkin karena dia sudah mengeluarkan keluh kesahnya semalam jari tidurnya terasa lebih damai.

'tok tok tok' suara ketukan pintu kamar Amora terdengar.

"Amora kau sudah bangun" tanya Gezana dari luar.

"Ya" jawab Amora singkat.

"Baiklah, cepat bersihkan dirimu, setelah itu turun dan makanlah bersama kami, hari ini adalah pertarungan mu bukan" kata Gezana.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang