- 9 -
...
"Ayah kekaisaran besok akan di adakan festival perlombaan sakte, kakak Genno serta saudara Kenzino terpilih mengikuti perlombaan bebas, dan kakak Genno juga ikut perlombaan pedang sedangkan saudara Kenzino mengikuti lomba memanah" ujar Vani dengan nada manjanya, nada manja itu juga membawa sorot kebanggaan yang menyenangkan.
King Handres yang mendengar itu memandang kedua putranya dengan senyum bangga nya. Dua putranya adalah harta berharga kekaisaran, sekian banyak penghargaan, bakat yang mempuni. Kasiar bahkan tidak ragu untuk mengirim dua putranya ke Sakte utama yang dipenuhi bakat-bakat muda.
"Oh Bagus putraku, ayah yakin kalian pasti bisa"
"Ayah terlalu yakin" prince Kenzino tertawa kecil sambil melambaikan tangannya.
"Ayah mengatakan yang sebenarnya, kalian berdua juga sudah tumbuh sangat banyak, dimana bakat muda yang mampu mengalahkan kalian berdua."
"Ayah kekaisaran benar saudaraku, kamu adalah yang terkuat diantara bakat muda. Sakte Baoulin beruntung memiliki anda dan saudara kedua di sana."
"Iss adik ketiga tampaknya kamu terlalu banyak bicara." Wajah Kenzino memerah, tampaknya malu dengan pujian itu.
"Putri tidak salah pangeran, lihatlah pencapaian kamu dan kakakmu, anda benar-benar yang terbaik. Dan kamu harus menjaga princess ketiga juga pangeran keempat hen, kedua anak ini masih sangat lemah." Permaisuri ikut berbicara.
"Hahaha ibu kekaisaran bercanda, adik ketiga dan keempat juga bakat muda, mereka hanya perlu sedikit waktu untuk berkembang. Kami akan naik bersama-sama, ibu kekaisaran bisa memegang kata-kata itu."
Hari ini king Handres, Queen Vena, putra mahkota Genno, prince Kenzino, prince Benzie, serta princess Vania, enam orang itu berkumpul layaknya keluarga harmonis lainnya. Di waktu senggang, mereka akan selalu menghabiskan waktu meski hanya sekedar berbicara antara satu sama lain.
Bedanya sekarang acara kumpul keluarga itu jauh lebih damai dan menyenangkan, tentunya karena tidak adanya sosok Amora, karena biasanya Amora akan datang karena ingin bergabung, tapi alih-alih diajak, Amora hanya harus terima jika dia akhirnya kembali diusir lagi dan lagi.
Dulunya Amora tidak masalah jika dia hanya duduk diam dan mendengarkan tanpa berbicara, dia tidak apa-apa duduk di lantai tanpa cemilan, dia tidak apa-apa tidak di lihat, dia hanya ingin ikut merasakan hangatnya hubungan mereka.
Tapi tampaknya, tidak akan pernah ada kesempatan itu, karena sekarang Amora tidak menginginkannya, Amora mulai melupakan dan membenci, dia tidak memiliki getaran untuk ikut serta.
Oh iya, hampir setahun ini, ketiga pangeran juga princess kekaisaran perak juga memiliki beberapa perkembangan. Tidak seperti Amora, tapi ini sudah sangat cepat jika versi orang normal.
princess Vania berhasil menerobos Rana darah tingkat 3, ini juga bakat.
Putra mahkota Genno menerobos Rana darah tingkat 8.
Prince Kenzino dalam Rana darah tingkat 6.
Prince Benzie dalam Rana Darah tingkat 5.
Semenjak kepergiaan Amora tak seorangpun dari mereka yang pernah berpikir bagaimana keadaan anak itu atau bahkan mengirim sedikit makanan. Semua melanjutkan hidup masing-masing, kaisar yang berperan sebagai ayah kandungnya saja tidak perduli, apalagi orang lain. Yang ada keberadaan Amora sudah dianggap sirna dari silsilah tanah kekaisaran.
Jelas niat mereka mengirim Amora keluar tidak untuk membawanya kembali, melainkan membiarkannya mati tanpa siapapun juga tanpa pemakaman.
****Amora callista ifrya****
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA CALLISTA IFRYA ✓
Fantasy(THE STORY IS REAL MY KARYA) _________________________________________ Amora dengan beberapa cerita yang terlupakan. Dari beberapa kehidupannya, dia sudah menjalani banyak versi hidup. Mulai dari menjadi putri yang paling di jaga, menjadi nona muda...