-31-
"Bagaimana apa kalian menemukan princess Amora" tanya seorang pria dengan jubah emasnya yang tengah duduk di atas batu besar di dekat telaga di tengah hutan.
"Melapor prince Benzie...kami sempat mengikuti kepergian princess Amora, princess sama sekali tak kembali ke penginapan para anggota sakte naga melainkan pergi bersama dua orang pria yang mengunakan jubah hitam ke arah hutan Elzf tetapi mereka menghilang begitu saja di tengah hutan, saat kami memeriksa keseluruhan hutan itu tak ada tanda-tanda keberadaan mereka" jelas seorang pria berbaju hitam.
"Apa mereka menyadari jika kalian mengikuti mereka"
"Tidak prince, mereka sama sekali tak menyadari keberadaan kami"
"Apa kalian sudah mendapatkan informasi lain"
"Ada prince"
"Katakan"
"Baik prince, ada beberapa informasi mengenai princess Amora, princess Amora baru memulai berkultivasi sekitar setahun yang lalu mengenai tingkat kultivasi nya kemungkinan berada jauh di atas putra mahkota tetapi tak ada yang tau pasti. princess menguasai sihir putih dan sihir kuno, beberapa waktu lalu princess Amora juga membeli tanaman herbal di tokoh herbal milik madam Cenan jadi ada kemungkinan jika princess juga menguasai dunia alkemis, hanya itu yang dapat kami ketahui prince" lapor pira berjubah hitam itu.
"Menarik, sepertinya adik kecil memang sudah jauh berbeda, perubahan dalam satu tahun cukup banyak, teruskan pengintaian cari di mana keberadaan adik kecil ku itu" perintah Ben disertai senyum miring.
"Sesuai perintah anda pangeran"
Sepeninggalan orang-orangnya, Benzie berdiri tegak menatap datar air telaga yang terlihat indah. "sayapmu sudah tumbuh, apa hati mu juga setangguh itu. Terbang tinggilah, jika kamu lelah maka berhenti, jika sayap mu terluka aku akan berusaha mengobatinya, jika sayap mu patah aku akan menyambut mu saat kamu terjatuh."
"Aku merindukanmu, maaf untuk kepengecutan ku, walaupun kekuatanku mungkin ada di bawah mu, aku masih akan tetap melindungimu bahkan dengan tubuhku sendiri."
Tanpa Amora sadari, sosok Benzie yang dia anggap pahlawan yang telah pergi darinya tidaklah benar-benar pergi. Benzie selalu ada di belakang Amora walaupun Amora tidak melihatnya. Benzie selalu peduli tentang luka Amora, Benzie selalu peduli dengan tangis Amora, Benzie ada dan terus menjaganya meski dengan cara berbeda.
***
Sementara di sisi lain penggunaan kota, yang tadi nya sunyi tiba-tiba saja suara seorang pria muda yang tiba-tiba datang menarik atensi Fuan Ayen yang tengah menikmati teh herbal nya.
"Guru fuan"
"Ada apa Allan" tanya Fuan yang mendapati Allan berlari kearahnya, untunglah gelas teh nya tidak terjatuh karena terkejut.
"Maaf guru, Saya di minta untuk memanggil anda supaya ikut berkumpul bersama guru-guru yang lain" jelas Allan terengah-engah dengan cengiran kecil melihat wajah Fuan yang terlihat kesal karena suasana menikmati teh nya terganggu. Perlu di ketahui, guru Fuan sangat menyukai teh, dia akan memusatkan atensi penuhnya pada aroma teh saat dia menikmatinya, itulah yang membuat pria itu cukup terkejut dengan kedatangan Allan tadi.
Melihat tingkah Allan, Fuan menghela nafas meletakan teh nya kembali ke cincin ruang. "Baiklah"
Meski sebenarnya Fuan jengkel karena waktunya di ganggu, pria itu tetap menemui rekan-rekannya itu, yah walaupun wajahnya tidak secerah biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA CALLISTA IFRYA ✓
Fantasy(THE STORY IS REAL MY KARYA) _________________________________________ Amora dengan beberapa cerita yang terlupakan. Dari beberapa kehidupannya, dia sudah menjalani banyak versi hidup. Mulai dari menjadi putri yang paling di jaga, menjadi nona muda...