#12.

2.6K 218 0
                                    

-12-



.

.....

Kini Amora beserta Allan sudah berada di pusat-pusat kota, keduanya menjadi perhatian beberapa orang, terutama karena wajah mereka, walaupun tertutup topeng, topeng itu sama sekali tak mengurangi kadar kecantikan dan ketampanan keduanya, tetapi mereka tak peduli. Keduanya bahkan terus berjalan tanpa terganggu dengan sekitarnya sedikitpun.

"Tempat apa yang ingin kamu kunjungi?" tanya Allan memecah keheningan yang tercipta sepanjang perjalanan.

"Pasar gelap"

"Pasar gelap?, Apa yang kamu cari?"

"Herbal"

Allan menyerengit kan dahinya bingung "Herbal, bukannya di pasar ada yah, kenapa harus pasar gelap" tanyanya.

"Aku ingin menyuling Pill, herbal yang ku perlukan bukan herbal biasa, kualitasnya harus terjamin, energi fitalnya utuh. Kau tentu tahu kan, jika pasar gelap adalah gudangnya harta, tidak menutup kemungkinan kita akan mendapatkan bayi di sana." ujar Amora acuh tak acuh.

Allan tahu betul pengaruh pasar gelap, dia hanya pernah sekali datang ke sana. Benar kata Amora, pasar gelap adalah gudangnya bayi-bayi berharga, tidak menutup kemungkinan kamu akan mendapatkan barang bagus di sana.

"Kau bisa membuat pil"

"Ya" jawab Amora santai.

"Apa kau mengikuti semua kelas, aku dengar kamu juga menguasai teknik bermain pedang dan panah, kamu juga pandai dalam sihir, pengendali elemen terbaik, lalu kau juga seorang alkemis"

"Tidak.....aku tidaklah sehebat itu, mengenai sihir aku memang bisa itu juga hanya dari buku, jika soal beladiri senjata maupun tanpa senjata aku rasa seorang kultivator memang harus bisa kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada kekuatan spiritual, dan soal alkemis aku memang menguasainya sejak awal, lagian tidak ada salahnya kan untuk sekedar belajar hal lain"

"aku tidaklah mengikuti semua kelas, bukankah aku baru berada di sakte itu berkisar 1 tahunan, aku hanya mengikuti kelas elemen itupun hanya 5 kali mungkin, setelahnya tidak lagi"

Jawaban Amora tentu membuat Allan serasa ingin membenturkan kepala nya Kedinding, bagaimana tidak dia menguasai semua hal tapi tak mengikuti kelas-kelas itu lalu hanya lima kali mengikuti kelas elemen itu sungguh tak masuk akal.

"Lalu darimana kau mempelajari semuanya"

"Sudah ku bilang, Aku hanya belajar dari buku"

"Hanya dari buku" raut wajah Allan terlihat kurang yakin namun kejutan terlihat jelas di matanya.

Sehebat apa Amora sampai hanya memerlukan buku untuk mempelajari semua hal itu.

Meskipun buku adalah gudang ilmu, tetapi jika masalah yang seperti ini buku hanya akan memberi kerangka dari sesuatu untuk pemahaman semata, jika itu Allan, dia benar-benar tidak akan maju jika hanya berpandu pada buku.

"Ya" jawab Amora singkat sesingkat-singkatnya "sudahlah kau tak perlu memikirkan itu, aku ingin membeli herbal setelah itu pergi ke pelelangan siapa tau ada sesuatu yang menarik minatku"

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang