#5.

3.1K 239 1
                                    

-5-


****Amora callista ifrya****





Setelah kejadian itu Amora resmi menjadi murid dari sakte naga. Seiring tumbuhnya kekuatan Amora, tiba-tiba saja tato naga berwarna emas muncul di dahi Amora.

kekuatan Amora meningkat pesat hanya dalam waktu dua bulan Amora sudah mencapai Rana tubuh tingkat 6, di mana pada orang normal hanya dapat di capai dalam waktu bertahun-tahun.

Selama dua bulan ini Amora berlatih dengan sungguh sungguh, mulai dari mengendalikan elemen, bermain senjata, dan beladiri tanpa senjata, kelima guru sakte naga turun langsung membimbing Amora.

Selama di sini pun Amora masih tidak memiliki teman, karena dia menghabiskan waktu siang dan malam untuk berlatih terkadang Amora pun berlatih alkemis, dan sihir di ruang jiwanya terlebih lagi sikapnya yang sekarang sangat dingin membuat orang lain ragu untuk menyapanya. Kalaupun ada, dia hanya berbicara dengan Gezana juga Tian, murid yang ikut menemukan bersama guru Faui hari itu.

"Amora...ah maksudku princess Amora" teriak Gezana dari kejauhan.

Amora yang merasa terpanggil menghentikan langkahnya memandang Gezana yang tengah berlari mengejarnya di belakang.

Melihat Gezana yang terengah-engah Amora hanya tersenyum kecil, iya kecil sangat kecil sampai tidak terlihat jika dia tersenyum.

Di sini hanya Gezana lah yang tak bermasalah dengan sikap dingin sang putri itu. Sekalipun diabaikan, Gezana masih sering mengajak Amora berbicara, meski hanya sedikit kata yang keluar.

"Maaf prin-"

"Panggil aku Amora saja sudah cukup dan berhenti memanggilku princess, aku tak berada di istana" potong Amora cepat. Amora sudah memintanya untuk tidak menggunakan embel-embel princess didepan namanya, tapi tampaknya Gezana masih belum terbiasa.

Gezana yang mendengar itu tersenyum lantas menggelengkan kepalanya "tidak di manapun Anda berada anda tetaplah princess, princess kerajaan utama" ujarnya dengan mata berbinar, seakan-akan tengah menganggumi sesuatu yang sangat menarik.

Gezana memang sangat mengagumi sosok Amora, di balik parasnya yang cantik nan lembut tersimpan kekuatan besar dan mematikan, itulah yang membuat Gezana mengagumi sosok Amora.

"Tidak aku tidak suka" putus Amora lantas meninggalkan Gezana di belakangnya.

Melihat itu Gezana terkekeh geli "baiklah-baiklah....tunggu aku, aku dari tadi memanggil mu dan mengejar mu tapi kau malah meninggalkanku lagi" rengek Gezana dengan nada yang di buat buat seolah merajuk.

"Memangnya ada apa" tanya Amora acuh masih melangkah pelan.

"Uuhhh tidak bisa kah kau berhenti sebentar dan dengarkan aku" pinta Gezana yang mengikuti langkah Amora.

"Baiklah memangnya ada apa" tanya Amora lagi menghentikan langkahnya, dia dapat melihat senyum cerah dari gadis di depannya itu.

Gezana kini sudah berusia 17 tahun tetapi sikapnya terbilang kekanak-kanakan itu yang membuat Amora terkadang tak habis pikir, dia tidak akan ragu jika orang lain bilang Gezana lebih muda darinya kalau saja dia tidak tahu usia Gezana yang sebenarnya.

"Hari ini ikutlah jamuan makan malam, selama di sini kau tak pernah ikut makan malam bersama, kali ini guru Yan mengundang mu dan semuanya di harapkan datang ada hal penting yang akan di bahas" jelas Gezana serius.

Memang benar belakangan ini Amora sama sekali tak pernah ikut serta dalam makan malam, bukan tak ingin bergabung dengan mereka, bukan tak ingin berbaur, dia hanya tidak suka keramaian, itu saja.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang