#77.

433 39 0
                                    

-77-






Setelah beberapa tahun, secret De'Holy menjadi organisasi terkaya yang bahkan hampir menyamai lebih dari setengah dari kekayaan kekaisaran utama. Ini baru kekayaan yang secret De'Holy dapatkan tanpa Amora, kalau itu di tambah dengan apa yang Amora miliki, bahkan benua ini akan berada di bawah kendali Amora.

"Sesuai perintah nona. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyeduh anggur itu." Ujar Feir yakin saat Amora sudah menjelaskan semuanya dan memberi perintah.

Mika yang berdiri di sisinya juga menangguk yakin.

Amora sudah memeriksanya, mereka memang orang yang sudah di tentukan sebagai perjanjian dahulu, Amora pikir dia harus mencari orang-orang itu, siapa yang tahu dia bahkan sudah menemukannya bahkan sebelum dia mulai mencarinya.

Mungkin, orangtua takdir memang mempermudah jalannya kali ini. Entahlah, haruskah dia merasa senang, tapi nyatanya dia sedikit merasa sedih, kerena semakin banyak bantuan yang orangtua takdir berikan, semakin mahal bayaran yang harus dia bayar.

Bukannya Amora tidak bersyukur, karena semuanya jauh lebih mudah, tapi dia sungguh tidak ingin melibatkan orangtua takdir lebih jauh lagi. Sedari awal mengenalnya, Amora sudah mendapat banyak bantuan dari pria itu. Bantuan yang dia berikan, sudah jauh melangkahi aturan yang berlaku.

'jika mereka tahu, dia akan berada dalam bahaya'

Menghela nafas dalam diam 'sangat di sayangkan'

Kembali kepada dua bersaudara itu.

Feir dan Mika dua saudari ini memiliki kulit putih dengan mata yang sedikit keunguan, tampak sangat cantik bahkan Amora bisa melihat jejak tatto anggur itu karena itu memang tanda yang menjadi bukti sesungguhnya.

"Bagus, bekerjalah perlahan. Kalian bisa mendatangiku saat memiliki masalah. Saya percayakan komponen utama ini ke tangan kalian, saya harap kalian benar-benar tidak akan mengecewakan saya untuk memilik pikiran menyimpang."

"Kepercayaan nona adalah berkah, itu sangat mahal, Kami tidak berani. Kami bersumpah untuk tidak akan mengecewakan nona atas dasar apapun." Yakin Mika cepat.

Amora tidak ragu, dia bisa melihat dari mata mereka, ada sesuatu yang berkedip dengan ikhtiar yang kuat.

"Hem. Pergilah dan pelajari semuanya lebih lanjut, saya tidak memberi batas waktu, tapi lebih cepat akan jauh lebih baik."

"Baik nona"

Amora mengambil beberapa kertas di atas meja saat Feir dan Mika meninggalkan ruangan tersebut.

"Jadi apa semuanya benar-benar berjalan lebih cepat dari yang seharusnya?" Suara Leraen tiba-tiba terdengar memecah ke kehinaannya. Sosoknya yang baru keluar dari luar ruang jiwa juga berjalan mendekat untuk duduk di bangku yang ada diruang itu.

Amora melirik Leraen sejenak lalu kembali fokus pada kertas yang ada di tangannya "seperti yang kamu lihat"

Diam. Leraen terus menatap Amora "apa kita sudah siap?" Awalnya Leraen tidak bermaksud menunjukan pertanyaan ini, tapi dia merasa takut saat melihat waktu berjalan sangat cepat.

Dulu dia bisa menikmatinya, tapi saat sudah di ujung, dia tidak bisa tidak merasa berdebar dengan ketakutan.

Alasan ketakutannya juga jelas, jadi Amora diam tanpa menjawab itu untuk beberapa waktu.

"Apa kamu takut?" Tanya Amora memecah keheningan.

Punggung Leraen merosot sedikit "aku takut kita gagal lagi. Kehilanganmu untuk kesekian kalinya tidak akan pernah membuatku ataupun Dragen terbiasa. Waktu terus berjalan, semua menjadi lebih cepat, sementara kekuatan kita....kekuatan kita memang berkembang seiring berjalannya waktu, tapi 'mereka'. Kita bahkan tidak tahu seberapa kuat mereka, sudah hampir 10.000 tahun kita jatuh ke dunia ini, jika di hitung dengan waktu mereka, hanya 1.000 tahun yang sudah berlalu, tapi aku yakin perkembangan mereka juga tidak akan sedikit."

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang