#11.

2.5K 213 2
                                    

-11-


.

...

Sesuai rencana, setelah perjamuan selesai, beberapa percakapan di mulai. Perjamuan ini adalah yang terakhir karena setelahnya mereka akan langsung berangkat.

Kini di depan gerbang sakte sudah terdapat enam kereta dengan bendera naga putih sebagai identitas sate mereka.

Kereta pertama dinaiki oleh guru fuan, guru faui, serta guru wen.

Kereta kedua dinaiki guru Yen serta guru Yan.

Kereta ketiga di naikin oleh Nadia Gezana beserta Holan Bayki.

Kereta keempat dinaiki Amora Callista ifrya beserta Allan tyzi.

Kereta ke lima di naikin Vion Gegry, Arnza Helan, Zyra Sansan.

Kereta ke enam dinaiki oleh Cfri Devan fau, Sandra Dean, Sena moyen.

Perjalanan menuju ibukota Guwan menghabiskan kurang-lebih 6-7 jam tanpa berhenti yang berarti mereka akan tiba pada saat hari sudah cukup larut malam. Tidak akan banyak waktu untuk istirahat, tapi untuk mereka yang akan berangkat, jarak dan waktu bukanlah masalah.

Selama perjalanan Amora memilih tidur lebih tepatnya hanya raganya saja yang terlihat tidur tapi jiwanya masuk ke dalam ruang jiwanya mengunjugi kedua bestspirit nya itu.

"Nona anda datang" seru dragen dan Leraen bersemangat,nampak keduanya tengah menikmati buah apel yang pastinya berasal dari ruang jiwa miliknya ini, lebih tepatnya dari pohon yang tumbuh di taman kastil.

"Ya tentu saja aku malas di sana, sungguh membosankan kalian tau" jawab Amora lantas ikut mendudukkan diri di sebuah kursi di tengah Leraen serta Dragen.

Tangan Amora terjulur mengambil buah apel itu, jujur saja selama dia mengetahui ruang jiwa ini Amora tak pernah memakan buah apel ini.

"Ternyata rasanya sangat manis" gumam Amora yang di anggukki Dragen serta Leraen. Sungguh, Amora mengigit sekali lagi dan menikmati rasa manis yang menjalar dalam mulutnya, sungguh nikmat, segar, dan Amora bahkan bisa merasakan aura spiritual di setiap kunyahan nya. Dengan ini Amora yakin apel ini adalah apel spiritual suci, tidak bisa sembarangan dimakan karena energi spiritual nya bisa membuat aura spiritual kacau, efek terburuknya adalah kerusakan dentian. Tapi tidak untuk Amora, toh apel ini bagian dari dirinya sendiri.

"Anda benar nona dan buahnya juga begitu lebat" ujar Leraen bersemangat, pipi pemuda itu bahkan sedikit mengembung.

"Kamu benar, ah iya aku akan pergi untuk berkultivasi sebentar, kalian berdua istirahatlah." kata Amora lantas meninggalkan kedua orang yang hanya menggunakan kepala sebagai jawaban.

Sementara Amora berkultivasi, Allan selalu memandang lekat wajah Amora yang tengah tertidur pulas dalam pengelihatannya, dia tak menyangka gadis kecil itu ternyata sangat cantik, tak terasa senyum manis terukir di bibirnya.

.****Amora callista ifrya****

Setelah cukup lama di perjalanan akhirnya mereka sampai di ibukota Guwan, ibukota kerajaan perak.

Amora sudah selesai berkultivasi tadi sesaat sebelum sampai di ibu kota dan dia berhasil menerobos tiga tingkat dan kini berada dalam Rana darah tingkat 9, sungguh meningkatan yang memuaskan. Jika ada yang tahu trobosan nya, mungkin orang-orang hanya akan menganggapnya sebagai monster. Dan yah, Amora juga tidak merasa dirinya normal, dia cukup sadar jika peningkatannya sangat cepat, bahkan terkesan mudah, tapi dia tahu ada sesuatu yang besar yang menantinya. Bisa saja kemudahannya sekarang, peningkatan nya sekarang hanyalah awal untuk dirinya sendiri.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang