#86.

267 23 0
                                    

-86-






Kembali ke kastil.

"Masih ada beberapa orang lagi yang terluka cukup parah, apa kamu sanggup mengurusnya?" Tanya Riku setelah melihat kedatangan Bin dan rekannya yang kembali membawa beberapa orang yang terluka.

Ella tidak langsung menjawab, dia memindai total 18 orang yang terduduk lesu diatas rumput.

Kelompok Dhan juga beranggotakan 20 orang, 6 orang terluka cukup parah, sisanya mungkin masih bisa menunggu, tapi tetap saja menghawatirkan.

"Seharusnya ini bisa, apa kalian masih bisa menahannya? Aku akan mengobati 065 dan 043 dulu, mereka terluka paling parah."

"Lakukan yang kamu bisa, aku akan memeriksa kedalam." ujar Riku.

Ella menangguk, dia duduk berjongkok di samping seorang wanita yang terlihat sangat mengenaskan. Bayangkan saja, kaki wanita dengan nomor kode 065 itu terlihat mengeluarkan banyak darah, bahkan terpelintir kearah yang berbeda. Jelas kaki itu patah. Keadaannya sedikit lebih buruk daripada Zac tadi.

Bedanya, tidak hanya kakinya saja, bahkan hampir seluruh tubuh wanita itu dipenuhi luka. Apa dia akan baik-baik saja? Kalaupun dia baik-baik saja, sepertinya 065 harus non aktif untuk beberapa waktu karena memulihkan keadaannya tidak akan cukup dalam setahun, tapi mungkin akan berbeda jika Amora yang menanganinya.

"Apa kamu masih bisa mendengar ku? Biar ku bantu untuk membuka jubah mu" bisik Ella.

065 memang masih mampu duduk, tapi dia ditopang oleh 066 yang tadi membawanya kembali dengan Bin.

Mata 065 tertutup rapat, nafasnya tipis, bahkan Ella takut dia tidak akan bisa menolongnya karena rupanya leher 065 juga terluka parah.

Bagaimana bisa ada luka di leher, bahkan di bagian tengkuknya padahal, lehernya dilindungi jubah. Melihat dari jubah wanita itu, jubahnya sama sekali tidak rusak

Sebenarnya Ella cukup bingung sekarang, dia tidak bisa menyembuhkan dua orang secara bersamaan karena energinya tidak cukup, tapi keduanya benar-benar memerlukan bantuannya sekarang.

Kalau dia menolong salah satu lebih dulu, Ella ragu apakah dia masih punya waktu untuk menyelamatkan yang lain, karena keadaan mereka sepertinya tidak memungkinkan.

Menarik nafas dingin, Ella meyakinkan dirinya dan mulai menggunakan kemampuan Healing nya.

"Xeros sepertinya aku perlu bantuan mu di sini" ujar Ella tak berdaya.

Xeros juga tidak menolak, dia melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk membantu. Dia memang bisa mengobati, sayangnya kemampuan medisnya tidak terlalu bagus. Tapi, sekedar untuk membersihkan luka, memberi obat dan membalut, xeros bisa melakukannya.

Jadi Ella membagi tugas, dia akan berusaha menyembuhkan yang terluka parah, sedangkan Xeros akan membantunya mengurus sisanya.

.....


Di depan pintu kastil, Riku bersama Bin dan 018 terlihat ragu untuk melangkah masuk dan membuka pintu yang masih tertutup rapat.

Embun es memang sudah menipis, tapi rasa dinginnya masih tetap ada. "Ini harusnya sudah baik-baik saja kan?. Tapi apa tidak masalah jika kita membuka pintu?" Tanya Bin sedikit ragu.

Riku menggeleng, dia juga tidak tahu, tidak ada yang bisa di tanyain di sini. "tidak ada pilihan. Tidak ada yang bisa kita tanyai di sini, tuan Leraen ada di gedung, tuan Dragen dan nona tidak di ketahui keadaan nya. Kita tidak tahu apakah mereka baik-baik saja atau tidak, Jika masuk adalah kesalahan, maka aku yang akan meminta hukuman kepada nona nanti." Ujarnya meyakinkan yang lain.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang