#24.

1.8K 136 0
                                    

-24-



****Amora callista ifrya****





Saat Amora tengah asik menertawakan tingkah Dragen yang beradu opini dengan Leraen tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya.

"Nona sebentar lagi perjamuan akan di mulai" ujar orang di balik pintu.

"Baiklah tunggu sebentar, aku akan bersiap-siap" jawab Amora dengan suara malasnya. Amora tidak suka perjamuan istana, tapi ini akan menjadi perjamuan istana pertamanya, sebelumnya dia tidak pernah di izinkan untuk datang ataupun melihat dari kejauhan.

Sekarang dia akan datang meski dengan setengah hati, bedanya dia akan bergabung sebagai Callista pemenang festival bukan Amora si putri buangan.

"Nona harus tampil menakjubkan, nona harus jadi pemeran utamanya" ujar Dragen tiba-tiba dengan kilat licik di mata indahnya.

Ah walaupun Dragen tidak benar-benar mengenal manusia, Dragen ingin Nonanya tampil sebagai pemeran utama. Dia harus menjadi putri diatas semua putri kekaisaran, dia harus duduk ditempat tertinggi.

Leraen juga mengangguk "itu benar nona, nona harus jadi yang terbaik diantara yang paling baik."

Amora terkekeh melihat tingkah keduanya, meski begitu dia tetap mengangguk "baiklah mari ke ruang jiwa untuk bersiap-siap" ajaknya.

Di ruang jiwa Amora memasuki kamarnya, disana ada puluhan bahkan ratusan gaun indah dengan berbagai gaya dan warna, tentu saja gaun-gaun itu  dibuat dari bahan-bahan terbaik.

Seperti gaun putih yang kini melekat indah di tumbuhnya. Gaun putih dari bahan sutra spiritual yang hanya ada dari daratan racun api dimana ulat sutra spiritual hidup. Mendapatkan sutra dari tempat itu tidaklah mudah, tapi sepertinya ruang jiwanya memang gudang harta, karena rata-rata gaun di sini dibuat dari bahan berkualitas tinggi itu.

Dragen bilang gaun-gaun itu sudah ada sejak lama, mungkin dibuat oleh 'dia' di kehidupannya dulu, karena samar-samar Amora bisa merasakan perasaan tak asing dengan barang-barangnya.

Gaun sutra putih selutut Amora padu-padankan dengan jubah putih identitas sakte nya, untuk sepatu Amora juga menggunakan sepatu yang senada dengan gaunnya.

Rambut peraknya dibiarkan terurai bebas, hanya dihiasi permata biru di keningnya. Di pinggangnya terdapat hiasan kristal berwarna putih yang memancarkan aura menakjubkan.

"Woww nona sangat menakjubkan" puji Dragen dengan mata berbinar. Dragen tersenyum bangga dengan Nonanya.

Amora terkekeh kecil "mulutmu sangat manis, sudahlah kalian berdua tetap di sini, aku harus segera bergegas"

"Baik nona"

****Amora callista ifrya****

Saat sampai di kekaisaran ternyata sudah banyak orang-orang yang hadir di sana, dan jika di lihat-lihat acara ini sangat meriah, semua orang terlihat menikmati acara, tapi tidak dengan Amora.

Amora hanya berjalan tegak dengan pandangan datar seakan-akan tidak terganggu dengan keramaian di sekitarnya, memang pada dasarnya Amora tidak peduli.

Dalam hati Amora tertawa miris, sungguh sangat menyedihkan sekali, dia akhirnya datang walaupun sebagai 'tamu' karena berhasil memenangkan pertarungan dan mengalahkan putra mahkota yang selalu di banggakan.

"Hormat kami yang mulia princess Amora selamat datang kembali ke kaisaran" sapa seorang Kasim yang dulu cukup baik pada Amora, Kasim ini adalah salah satu dari rombongan kecil yang mengantarnya ke pengasingan dulu.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang