-74-
Dragen juga Leraen menoleh lagi kearah beberapa pemuda yang berkumpul di sana. Masing-masing orang terlihat muda dengan aura yang bagus, bakat mereka juga menarik, tidak akan perlu waktu lama untuk mengembangkan mereka menjadi bakat baru.
"Dia mau membantu?" Gumam Dragen dengan suara samar.
Leraen di sampingnya melirik Dragen aneh "memangnya kenapa? Bukankah bagus?" Tanya Leraen.
Dragen mendongak sedikit kalau menatap kumpulan pemuda lagi "aku tahu, ini memang bagus. Tapi—" Dragen menoleh kearah Amora, dia terlihat ragu-ragu tapi kembali melanjutkan "–jujur, aku pernah meminta orangtua takdir untuk membantu kita."
"Kau memintanya?" Potong Leraen yang membuat Dragen mendengus namun tidak menghiraukan pertanyaan itu.
"Dia tidak mau membantu kita dengan alasan tidak bisa mencurangi takdir, tapi dia berjanji mau membantu menyembunyikan keberadaan kelahiranmu sampai kamu berusia 15 tahun agar orang itu tidak bisa menemukanmu, jadi aku setuju."
"Kamu memintanya? Bukankah—"
Dragen tersenyum tipis dan mengangguk "aku memang harus membayar untuk itu. Dia mengambil satu kumis naga ku, juga mengambil ingatan ku. Harusnya dia mengambil semua ingatanku, tapi dia tidak melakukannya dan malah menyegel ingatan juga lebih dari setengah kekuatan ku sebagai kompensasi untukmu. Leraen juga melakukan hal yang sama"
"Hal yang sama?" Tanya Amora sambil melirik Leraen yang terdiam dengan senyum canggung.
"Leraen meminta orangtua takdir untuk membantunya menemukan keberadaan liontin bintang 12 nyawa milikmu. Orangtua takdir mengabulkan itu, tapi tentunya Leraen harus membayar karena orangtua takdir selalu pelit. Leraen membayar dengan sebagian dari ingatannya, sama sepertiku, ingatan Leraen yang harusnya hilang malah hanya tersegel bersama sebagian kekuatannya. Semua di mulai saat kami tertidur, semua benar-benar sudah di atur olehnya." Walaupun Dragen merasa punya masalah pribadi dengan orangtua takdir, dia tidak pernah benar-benar membenci pribadi itu. Dia malah bersyukur sudah mengenal orangtua takdir. Dia tahu tidak ada yang gratis di dunia ini, kalau dia menginginkan sesuatu dia harus memperjuangkannya ataupun membayar mahal untuk apa yang dia ingin kan.
Dia memang membayar mahal pada orangtua takdir untuk menyembunyikan kelahiran baru amora, karena kumis naga adalah salah satu unsur penting bagi tubuh naga nya.
Dragen bahkan harus menunggu 10.000 tahun lamanya untuk kembali dalam keadaan sempurna dengan tubuh naganya. Itu berarti kekuatannya juga ikut menurun karena tubuh fisik naganya tidak sempurna.
Tapi jauh dari itu semua Dragen tidak merasa rugi sekalipun, karena dia mampu melakukan apapun untuk Amora. Saat ingatannya tentang kesepakatan hari itu kembali, Dragen mulai berlatih semakin keras berharap bisa mendapatkan kekuatannya kembali secepatnya walaupun itu mustahil. Dia hanya tidak ingin menjadi beban saat pertarungan di mulai.
Amora menarik nafas dingin, dia menatap Dragen juga Leraen tidak percaya. Namun kemudian senyum sendu terukir di bibirnya "kalian sudah bekerja keras." Di sini Amora sadar dia tidak akan bisa tumbuh kalau bukan karena pengorbanan Dragen, yah dia tidak mungkin memiliki kesempatan untuk dewasa kalau orangtua takdir tidak menyembuhkan kelahirannya dari 'surgawi' dan tidak tersentuh oleh orang itu.
Dan dia juga tidak mungkin berhasil melewati tahap penyatuan tiba-tiba itu kalau bukan karena liontin bintang 12 nyawa yang Leraen berikan di titik kritis saat dia baru memulai.
"Kita semua sudah bekerja keras. Kamu adalah orang yang paling bekerja keras, karena bertahan sampai ke tahap ini bukanlah hal yang mudah" ujar Dragen dengan senyum cerahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA CALLISTA IFRYA ✓
Fantasy(THE STORY IS REAL MY KARYA) _________________________________________ Amora dengan beberapa cerita yang terlupakan. Dari beberapa kehidupannya, dia sudah menjalani banyak versi hidup. Mulai dari menjadi putri yang paling di jaga, menjadi nona muda...