#25.

1.8K 138 1
                                    

-25-



****Amora callista ifrya****









Perjamuan makan kali ini di adakan atas dasar merayakan keberhasilan para pemenang dari festival seperti yang dikatakan tadi.

Semua berjalan dengan lancar, beberapa percakapan ringan, hiburan penampilan bakat dari gadis-gadis cantik, juga penyerahan hadiah untuk para pemenang. Sakte naga berhasil memenangkan pertarungan bebas oleh Amora, strategi perang oleh Gezana, juga jangan lupakan Vion yang rupanya terus menerus membalik keadaan hingga mampu mengalahkan Diaros si murid paling berbakat dari Sakte pedang.

Hasil ini tentu saja membuat banyak orang berdecak kagum, memenangkan satu perlombaan saja sudah sangat sulit, apalagi tiga sekaligus.

Mungkin setelah ini kejayaan Sakte Naga benar-benar akan bertambah karena untuk bangkit, Sakte Naga tidak pernah benar-benar redup, hanya murid-muridnya saja yang tidak pernah berlebihan apalagi membuat masalah dengan membawa nama Sakte.

Setelah hampir 3 jam, akhirnya perjamuan selesai. Amora sudah bilang semuanya akan membosankan, tidak ada yang menarik kecuali hadiah yah walaupun tidak benar-benar semenarik itu sih.

Benar, tadi di pertengahan perjamuan princess Vania sempat menemuinya, tidak ada percakapan yang menarik untuk di ceritakan karena princess Vania hanya 'menyapanya' dengan kata-kata lembut yang membuat mereka yang mendengarnya memuji, tapi Amora yakin sudah tahu luar dalam saudari tak seibunya itu tentu tidak termakan. Amora hanya acuh tak acuh, melirik sekilas lalu mengangkat bahu ringan sambil menikmati apel nya. Mungkin karena kesal tak mendapat tanggapan, princess Vania hanya berbicara tidak lebih dari 3 menit mungkin.

Tingkah Amora yang mengabaikan princess Vania tentu dapat dilihat oleh semua orang, bahkan anggota kekaisaran, tapi siapa yang berani mengkritiknya. Tidak seorangpun angkat kata, mereka hanya melihat, mendengar lalu kembali menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing. Lagian siapa yang berani mengkritik si pemenang, salah-salah bukankah mereka akan kehilangan kepala mereka saat itu juga. Amora memang tidak terlihat jahat, tapi aura dominasi yang dia miliki membuat siapapun takut, bahkan para tuan pun sedikit tak berkutik, dan yah, kalian tahu sendiri para tuan juga tidak berniat berselisih dengan orang lain. Mereka datang untuk memenuhi undangan, hanya sekedar menghargai karena tidak ada untung untuk mereka, bisa dibilang tujuan mereka datang juga untuk Amora, tapi melihat aura tak bersahabat nya, mereka tidak maju untuk berbicara dan hanya diam mengamati.

Saat Amora juga rombongannya hendak meninggalkan kekaisaran, tiba-tiba saja seorang prajurit menghampirinya. "Saya telah melihat princess kelima" sapa prajurit itu yang membuat Amora mau tidak mau menghentikan langkahnya menatap sang prajurit muda dengan alis terangkat.

.mendapati tatapan itu, tentu prajurit muda bergidik ngeri dan menjadi lebih berhati-hati karena takut membuat kesalahan.

"Bangun"

menarik nafas prajurit muda itu menegakan tubuhnya "terimakasih yang mulia"

"Ada apa" tanya Amora dingin tak ingin berlarut terlalu lama. Dia muak dengan tempat ini karena membawanya mengingat masa lalu yang menyakitkan. Jantungnya terus-menerus berdetak dengan rasa dendam yang menggebu-gebu, dia sudah menahan diri untuk tidak menarik pedangnya memisahkan kepala orang-orang yang paling dia benci itu.

"Menjawab anda princess, hamba membawa titah dari kaisar, beliau meminta anda untuk menghadap ke ruang aula sebelum anda pergi." Jawab prajurit muda itu mati-matian menahan takut, belum lagi sorot Amora yang terasa semakin dingin. Ah prajurit muda itu bahkan takut tubuhnya beku jika terus ditatap dengan sorot mematikan itu. Sungguh sepertinya gadis di depannya bahkan lebih menakutkan daripada malaikat maut sekalipun. Aneh kan, prajurit muda itu tidak memiliki salah pada Amora, tapi rasa takutnya pada Amora benar-benar tak berdasar namun tidak bisa di ragukan lagi.

AMORA CALLISTA IFRYA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang