Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°Alina dan Gibran kini tengah berjalan berdua menelusuri kawasan konplek dan juga menikmati sejuk nya udara pagi, ya mereka baru saja selesai jogging dan sekarang mereka tengah mencari tukang bubur ayam.
"Masih jauh ga sih Bran?" Tanya Alina iya melirik kesamping dimana Gibran tengah menoleh kearah nya.
"Engga kok bentar lagi nyampe kok" jawab Gibran iya menautkan jemari nya ketangan Alina, Alina sedikit tersentak namun iya membalas genggaman tengan Gibran.
Mereka terus berjalan dengan bergandengan tangan kedua nya sama sama tak mau melepaskan tautan jemari mereka, dan sampai didepan konplek mereka menemukan tukang bubur ayam yg terlihat.
"Tuh tukang bubur nya" tunjuk Gibran kepada gerobak bubur ayam yg berada disamping jalan.
Mereka pun langsung menghampiri rukang bubur tersebut karna sudah lapar.
"Mamg bubur ayam dua, satu pake sambel satu lagi jangan" pesan Gibran.
Sang penjual pun mengangguk paham dab segera membuat kan pesanan milik Gibran.
"Loh Alina? Kak Gibran kalian disinih?"
Alina dan Gibran menoleh kearah sumber suara iya menatap seorang gadis cantik yg tengah melambaikan tangan nya ramah.
"Oh hai Aluna" sapa Alina.
"Kalian kok bisa disinih?" Tanya Aluna iya menatap Alina dan Gibran secara bergantian, namun tak urung hati nya tak suka melihat Gibran bersama Alina.
"Nih beli bubur" jawab Gibran.
Aluna mengangguk paham.
"Beloh duduk ga?" Tanya Aluna meminta izin kepada Gibran untuk duduk disamping nya.
"Oh boleh duduk aja" kata Gibran.
Aluna pun tak menyia yia kan waktu nya iya segera duduk disamping Gibran, ya posisi mereka sekarang Gibran yg berada ditengah tengah Alina dan Aluna.
"Nih pesenannya sok dinikmati atuh!" Penjual bubur itu menyerah kan bubur ayam pesanan Gibran.
"Hmm mang saya bubur nya juga satu jangan pake sambel" pesan Aluna.
"Oke"
Gibran menyerah kan semangkok bubur ayam kepada Alina, Alina menatap bubur nya yg berada dihadapannya.
"Punya loh kok pake sambel? Kenapa gw engga?" Tanya Alina menatap Gibran kesal.
"Ga baik sayang makan yg pedes pedes udah makan ya" Gibran menyuruh Alina untuk segera memakan bubur nya.
Sedang kan Aluna iya berdecak kesal dalam hati iya berkata.
"Najis banget sih gw jadi obat nyamuk" batin Aluna.
"Tapi gw pengen punya loh, punya gw ga enak" ujar Alina.
"Ini sama aja Alina"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...