62 "Hah! suami istri?"

8.7K 539 10
                                    

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

"Apa?!!" Alina menutup telinga nya iya juga meringis malu setelah menceritakan yg sebenar nya pada kedua sahabat nya itu.

"Jadi lo sama kak Gibran itu udah nikah!?" Gibran mengangguk sedang kan Alina iya sudah bersembunyi dibalik tubuh Gibran.

"Al.. kenapa lo ngerahasiain ini sama kita?" Nabila mendelik tajam kearah Alina, memang diantara mereka Nabila lah yg paling mengerikan saat sedang marah sama seperti sekarang ini.

Maka nya Alina menjadi kan Gibran tameng nya, agar iya tidak terkena semprot oleh Nabila.

"Ya tapi kan gw udah jelasin tadi" jawab Alina iya masih bersembunyi dibalik tubuh Gibran.

"Ya tapi tetep aja, gw ga suka lo main rahasia rahasian kaya ginih!!" Kesal Ria.

"Oke, gw minta maaf gw tau gw salah. Waktu itu gw cuman ga mau aja kalian tau!"

"Kenapa karna lo malu iya?"

"Atau lo malu karna makan omongan sendiri, ya ga akan sudi jadi istri nya kak Gibran!!" Ujar Nabila.

Gibran mendelik kearah Alina, yg ditatap hanya menunjukan wajah tanpa dosa nya.

"Heheheh, sumpah waktu itu cuman bencanda aku Bran!"

"Gw kecewa sama lo Al, kenapa ga ngundang gw keacara kawinan lo sama kak Gibran. Padahal kan lo tau gw selalu berhayal bakal hadir diacara pernikahan lo sama suami loh nanti!" Jelas Ria memang dulu Ria selalu mengidam ngidam kan datang keacara pernikahan sahabat nya dengan menjadi tamu spesial.

"Ya yaudah gw minta maaf, lagian kan masih ada Nabila. Nanti kita dateng kepernikahan Nabila sama kak Gerry!" Kata Alina.

Nabila dan Gerry yg mendengar nya sontak mendelik tajam kearah Alina, sedang kan Alina hanya menyengir.

"Udah udah, jadi gimanah kalian udah tau kan udah jelas juga kan!" Gibran menatap Nabila dan Ria secara bergantian.

"Iya kita udah paham, cuman kita agak kecewa aja sama Alina!"

"Ya tapi kan gw udah minta maaf, lagian gw binggung harus ngasih tau kalian nya begimana" ucap Alina.

"Iya dah seterah lu"

"Oh ya jangan sampe ada yg tau tentang pernikahan gw sama Gibran, cukup kalian berempat aja" peringat Alina.

"Oh oke"

***

"Nih.. minum obat dulu" Gibran menyodor kan obat untuk Alina minum.

"Engga aku ga mau" tolak Alina iya menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

"Al.. kamu harus minum obat dulu, kalau ga minum obat gimanah mau sembuh coba!" Ujar Gibran.

Alina masih menutup mulut nya dengan kedua tangannnya, iya tidak suka dengan obat dan karna hal itu Gibran harus ekstra untuk memaksa Alina meminun obatnya.

"Ayo minum dulu, janji deh habis ini aku beliin es krim lagi kaya waktu kemaren"

"Engga!! Aku ga mau!" Tolak Alina.

"Mau minum sendiri, atau aku paksa!" Ancam Gibran iya menatap tajam kearah Alina.

"Aku ga mau" cicit Alina.

"Oke" Gibran memasukan obat tersebut kedalam mulut nya iya mendekat kearah Alina menyingkirkan tangan Alina yg menutupi mulut nya iya memiring kan wajah nya agar bisa sejajar dengan bibir Alina.

Gibran membuka mulut Alina dengan menggigit nya iya segera memasukan obat tersebut kedalam mulut Alina.

Uhukk

"Telen ga!" Gibran mendelik tajam kala Alina berusaha mengeluar kan obat yg berada didalam mulut nya.

Gibran meraih gelas dan memberikannya kepada Alina, Alina mau tau mau iya pun menelan obat tersebut.

"Udah!" Sarkas Alina kesal.

"Anak pinter" Gibran mengusap lembut kepala Alina, sedang kan Alina mendengus kesal.

"Oke, sekarang tidur!" Gibran menyuruh Alina untuk tidur dibrankar nya, namun Alina menolak.

"Aku ga mau tidur"

"Kenapa?" Tanya Gibran.

"Gw ga mau tidur, ini masih siang tau!" Jawab Alina.

"Ya maka dari itu kamu harus tidur, tidur siang itu baik tau bisa bikin pinter!" Ujar Gibran.

"Mau pinter ya belajar masa tidur!"

"Terserah, terus kalau ga mau tidur mau ngapain?" Tanya Gibran.

"Mau jalan jalan!" Jawab Alina.

"Nanti sore aja ya, lihat tuh cuaca nya panas kaya gitu!"

Alina mengeleng kuat

"Engga!! Aku mau nya sekarang Gibran!" Rengek Alina.

Gibran hanya diam iya beralih mengambil ponsel nya yg berada dinakas dan memain kannya.

"Gibran!!" Panggil Alina.

Namun Gibran tetap saja tidak memperdulikan Alina yg sudah merengek seperti anak kecil yg minta dibelikan mainan.

"Aku mau keluar sekarang!!" Kesal Alina.

"Yaudah keluarin aja!"

"Akh.. sakit tau Al" Gibran mengusap rambut nya yg baru saja ditarik kencang oleh Alina.

"Ayo keluar, aku pengen jalan jalan!"

"Nanti sore aja ya, kalau sekarang kasian kamu nya panas!" Kata Gibran.

"Engga!! Aku mau nya sekarang!!" Isak Alina.

"Yaudah nangis aja gih!" Gibran kembali fokus pada ponselnya iya membiar kan Alina yg tengah menangis sambil merengek kepada nya.

1 menit

2 menit

3 menit

Mata Alina perlahan lahan terpejam iya sudah capek merengek pada Gibran, iya menyandar kan kepala nya pada kepala brankar dan tertidur, sedang kan Gibran iya masih fokus pada game diponsel nya.

Merasa tidak ada suara Gibran menoleh kearah Alina, iya tersenyum penuh kemenangan ini tujuan dirinya membuat Alina menangis agar gadis itu kelelahan dan ketiduran.

Gibran meletakan ponsel nya kenakas iya beralih menatap Alina, hidung gadis itu sudah merah karna menangis. Bahkan masih ada bekas air mata yg berada dipipi nya.

Gibran mengusap air mata yg berada dipipi Alina, setelah itu iya menyelimuti tubuh Alina dengan selimut.

Tak lupa iya memberikan kecupan pada kening Alina.

"Tidur yg nyenyak sayang!"

***

14-02-2021

Maaf up telat cuk, tadi mau nya sih up jam 10 tapi karna ngantuk jadi ketiduran deh bangun bangun udah zuhur aja😁

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😚❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang