Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°"Gw mau lo culik nih cewe!" Ucap seorang perempuan yg tengah menghadap kearah dua laki laki bertubuh cukup besar. Perempuan itu memberikan foto gadis cantik yg tengah tersenyum manis.
"Oke, imbalannya?" Tanya salah satu laki laki itu.
Perempuan itu segera menyerahkan sebuah amplop yg berisi cukup tebal.
"Cukup?" Tanya perempuan itu dan diangguki oleh dua laki laki bertubuh besar tersebut.
"Setelah kalian culik bawa dia jauh, setelah itu kalian bebas mau ngapain sama dia. Tapi satu yg harus kalian inget rusak tuh cewe!" Dua laki laki itu mengangguk paham.
Setelah kepergian dua laki laki itu perempuan itu tersenyum sinis, kini iya tengah berada disebuah cafe.
"Goodbye Alina" ucap perempuan itu.
***
"Gong... gw mau beli mie ayam, lo nitip ga?" Tanya Alina iya menatap Gibran yg sedang beranjak kekamar mandi.
Gibran menoleh kearah Alina yg tengah menguncir rambutnya.
"Emang lo ga masak?" Tanya Gibran, Alina menggeleng.
"Yaudah nanti aja tunggu gw, gw mandi dulu!" Kata Gibran.
"No, gw mau nya sekarang gw laper tau!"
"Tunggu sebentar aja kali Al, gw ga akan lama kok mandi nya!" Ucap Gibran.
"Ish.. tapi tetep aja gw udah laper, udah lo mandi aja biar gw aja yg beli!" Putus Alina.
"Yaudah tapi hati hati, kalau ada apa apa langsung telpon gw!" Peringat Gibran dan diangguki oleh Alina, bukan apa apa Gibran hanya khawatir jika Alina harus keluar sendiri malam malam seperti ini.
"Iya gong, gw pergi dulu!" Pamit Alina lalu iya pun segera beranjak dari kamar meninggalkan Gibran yg sedang mandi dikamar mandi.
***
"Makasih ya mang!" Alina mengambil kantong plastik yg berisi mie ayam pesanannya, iya tak butuh waktu lama untuk mengantri karna memang sedang sepi membeli.
Setelah itu Alina pergi berjalan menelusuri trotoar dengan menenteng plastik isi mie ayam, Alina berjalan sambil bersenandung ria.
Tanpa menyadari ada dua orang yg tengah mengintainya, Alina berjalan menuju rumah nya. Jarak antara pedagang mie dan rumah nya hanya beberapa meter saja itu sebab nya Alina memutuskan membelinya sendiri.
Ya itung itung jalan malam.
Saat berjalan Alina mulai merasa ada yg mengikutinya dari belakang, iya pun segera menoleh kearah belakang. Namun saat iya lihat tidak ada siapa siapa. Aneh? Alina mengangkat bahu nya acuh iya segera melanjutkan berjalan.
Namun tiba tiba.
"Hmptt.."
Dua orang itu segera mengangkat tubuh Alina yg sudah pingsan karna obat bius yg mereka berikan pada Alina, mereka membawa Alina dan memasukannya kedalam mobil dan setelah itu mereka pun pergi.
***
"Ck, kok ga diangkat sih!" Decak Gibran sudah dua menit yg lalu iya berjalan mondar mandir menunggu Alina yg tanpa kabar. Menelpon pun ponselnya tidak aktif.
"Apa gw susul aja ya?" Guman Gibran.
Gibran dengan cepat mengambil jaket nya dan mengambil kunci motor dan keluar dari rumah untuk mencari sang istri. Disepanjang jalan Gibran tak melihat keberadaan Alina.
Iya pun sudah bertanya pada pedagang mie ayam, kata nya Alina sudah pergi 15 menit yg lalu. Iya pusing kemana pergi nya istri nya itu.
Gibran menatap benda pipih berwarna merah yg tergeletak berserta bungkus plastik, iya menghentikan motornya iya mengambil benda tersebut.
"Ini bukannya ponsel Alina?" Ucapnya.
Gibran menoleh kearah kiri dan kanan mencari keberadaan Alina, namun nihil iya tidak menemukannya.
"Alina!!" Panggil Gibran.
Sama sekali tak ada sautan, Gibran mengacak rambutnya frustasi iya binggung harus mencari kemana lagi.
"Al.. lo dimana?"
***
25-12-2020
Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😚❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...