Haihai ketemu lagi nih kita, jangan lupa vote dan komennya ya😉😉
Happy reading💞
°
°
°
°
°
°Hari sudah pagi matahari bersinar cukup terang, bersamaan dengan itu Alina terbangun dari tidurnya. Dilirik lah cowo yg masih terlelap disampingnya siapa lagi jika bukan Gibran.
Alina melirik sekilas ke arah kaki nya yg terluka, rasa nya perih. Alina menepuk pelan pipi Gibran, namun si empuh belum juga bangun dari tidur nya. Alina kesal iya pun segera membuka paksa mata Gibran, hingga Gibran bangun dengan segera.
Gibran mengucek mata nya, mengumpulkan nyawa dan menatap Alina dengan decakan.
"Gong, ayo kita harus keluar dari sinih" Alina menarik tangan Gibran, agar Gibran tak kembali menutup matanya.
"Hm iya Al" Gibran melirik ke arloji jam tangan nya dan ternyata sudah pukul 8, Gibran melirik ke Alina. Alina yg melihat itu menautkan alis nya binggung.
"Kenapa?" Tanya nya.
Lalu dijawab dengan gelengan kepala oleh Gibran, Alina hanya berdecak kesal.
"Lo masih bisa jalan kan?" Gibran melirik sekilas kearah kaki Alina yg terluka.
"Ya bisa lah, gw ga lumpuh ya" Alina berdecak kesal.
"Ya kan gw cuman nanya" Gibran mengambil sepatu nya dan memakainya.
Setelah itu mereka pergi dari gubuk tersebut, selama perjalanan mereka sama sekali tak melihat jalan keluar dari hutan ini.
Alina berdecak kesal iya sangat lapar dan haus tak ada makanan atau pun minuman disinih.
"Gong"
"Hm"
"Gw laper"
Gibran melirik sekilas kearah Alina penampilan perempuan yg satu ini, sudah berantakan rambut yg sudah tergerai kemana mana. Mata sebam dan pipi yg agak kotor karna jatuh terkena lumpur.
Sebenarnya Gibran juga lapar tapi bagaimana lagi tidak ada makanan disinih, Gibran menatap Alina yg sudah seperti mayat hidup.
"Gw juga laper, kalau lo mau makan tuh daun makan gih" Gibran melirik semak yg ada disamping Alina.
Alina mendengkus kesal, "lo pikir gw kambing apa. Makan daun!"
Gibran yg mendengar itu terkekeh geli, iya pun kembali melanjutkan langkahnya. Tiba tiba saja iya mendengar suara air yg mengalir itu tanda nya ada sungai disekitar sinih.
Dengan cepat Gibran menarik tangan Alina agar mempercepat jalan nya, dan benar saja ada sebuah sungai yg air nya cukup jernih.
Alina langsung menghampiri sungai tersebut mencuci muka nya, dan mencuci luka dikaki nya. Begitu juga dengan Gibran iya melakukan hal yg sama mencuci muka nya.
Alina sesekali menenggeluk air sungai tersebut karna rasa haus nya, karna air sungai ini cukup jernih jadi kemungkinan bisa diminum.
Setelah selesai Alina berdiri iya melirik kearah pohon dan ternyata disanah ada buah nya, dan terlihat bisa dimakan.
"Gong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...