58 "Sadar"

7.9K 546 21
                                    

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

"Alina, ini ibu sayang" Alina menatap wanita paruh baya yg berada dihadapannya, iya menatap wajah yg pucat itu. Alina menggeleng saat wanita itu menghampiri nya dan ingin memeluk nya.

"Tante siapa?" Sentak Alina iya berusaha menghindar saat wanita paruh baya itu mendekat dan berusaha memeluk nya.

"Ini ibu nak, maaf kan ibu karna tidak bisa merawat mu dengan baik!"

"ENGGA!! Tante sebenar nya siapa sih, jangan coba coba peluk saya. Saya ga kenal sama tante!!" Kata Alina.

"Ini ibu nak, ibu!" Ucap wanita itu lirih.

Alina mengeleng kuat. "Kamu bukan ibu saya, ibu saya hanya mama Alya!!" 

"Aku ibu mu ibu kandung mu!" Ujar wanita paruh baya itu.

Alina membuka mata nya napas nya terengah iya merasakan sakit dikepala dan juga dibagian kaki nya, Alina melirik laki laki yg kini tengah tertidur disamping nya.

Bau obat pun langsung menyapa indra penciumannya, mimpi itu? Alina sama sekali tidak bisa berfikir sekarang iya mengusap lembut rambut Gibran.

Gibran mengerjap kala merasakan elusan dikepala nya, iya mendongkak senyum nya terbit kala melihat Alina tengah menatap nya dengan senyuman.

"Alina!" Gibran memeluk tubuh Alina dan dibalas oleh perempuan itu.

"I miss you Al!" Bisik Gibran.

"Akh" Alina memegangi kepala nya yg sakit Gibran yg melihat itu panik dibuat nya.

"Kenapa? Apa yg sakit, mau aku panggilin dokter ga!" Gibran menatap Alina cemas. Sedang kan Alina iya mengeleng entah kenapa kepala nya terasa sangat sakit.

"Engga usah Bran. Aku mau minum!" Gibran mengangguk iya mengambil gelas yg berada dinakas dan menyodorkannya pada Alina, Gibran membantu Alina untuk minum.

"Masih sakit?" Tanya Gibran, Alina mengeleng sebagai jawaban.

Gibran meletakan kembali gelas tersebut pada tempat semula, iya senang kala Alina sudah sadar dari kritisnya. Sudah 5 hari lama nya Alina tak kunjung membuka mata nya.

"Bran.." panggil Alina.

"Kenapa sayang?"

"Aku cuman anak nya mama Alya kan?" Gibran mengernyit iya tidak paham dengan apa yg dikatakan Alina.

"Kamu ngomong apa sih Al"

"Ibu kandung aku cuman mama Alya kan Bran?" Gibran kembali dibuat binggung dengan perkataan istri nya, iya beralih memeluk Alina. Agar perempuan itu tidak lagi menanyakan hal yg Gibran tidak paham.

"Sstt.. udah kamu tidur aja ya, masih malam soal nya!" Gibran melirik jam yg berada didinding, jam tersebut menunjukan pukul 2 dini hari.

Alina menurut iya pun kembali memejam kan mata nya, dengan Gibran yg terus mengusap kepala nya lembut. Menuntun gadis itu untuk terlelap.

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang