Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Genap 5 hari sudah Alina dirawat dirumah sakit setelah kejadian kebakaran yg menimpa dirinya hingga mengakibat kan dirinya harus dirawat dirumah sakit. Dan selama dirumah sakit itu Alina tidak pernah merasa kesepian karna sang suami yaitu Gibran selalu menemani dirinya.
Walau Alina paling tidak suka dengan bau rumah sakit, tapi dengan kehadiran Gibran disisi nya iya jadi betah dan nyaman.
Kini Alina dan Gibran tengah berada diruangan mereka tengah sibuk tapi seperti nya hanya Gibran yg sibuk, sedang kan Alina iya hanya duduk manis dikursi roda nya sambil memakan es krim nya dengan terus memperhatikan sang suami yg tengah berkemas kemas.
Ya hari ini Alina diperboleh kan pulang oleh dokter, namun seperti nya Alina belum bisa berjalan diakibat kan kaki nya yg terkilir dan mengharus kan dirinya mengenakan kursi roda.
"Bran.. lipet baju nya jangan kaya gitu!" Alina mengomel kala melihat Gibran yg melipat baju dengan asal dan langsung memasukannya pada tas ransel yg sudah iya bawa.
"Udah gapapa yg penting dimasukin kan!"
Alina mendengus sebal mendengar nya iya kembali fokus pada es krim vanilla yg berada digengamannya.
"Alina" dua pasutri datang kerungan dan itu disambut dengan baik oleh Alina dan juga Gibran.
"Mama, papah!" Alina memeluk sang mama yaitu Alya, dan bergantian dengan sang papah yaitu Arya.
Ya mereka datang untung mengantar Alina pulang kerumah, mereka melungang kan waktu nya untuk bisa menjemput sang putri dirumah sakit.
"Mama sama papah kok dateng nya terlambat sih, Alina udah nungguin dari tadi loh!" Ujar Alina cemberut.
Arya terkekeh geli iya mengusap lembut kepala sang putri.
"Maaf ya sayang tadi dijalan macet jadi kita terlambat deh!" Jelas Arya.
Alina hanya mengangguk paham.
"Yuk pah, Gibran udah selesai juga nih beresin baju nya Alina!" Ujar Gibran.
Setelah itu mereka pun keluar dari ruangan tempat dimana Alina dirawat, Alina menghembuskan napas nya lega kala bisa menghirup udara segar bukan udara yg penuh dengan bau yg paling tidak iya sukai.
Arya mengangkat tubuh sang putri untuk duduk dikursi mobil disamping Alina sudah ada Gibran, sedang kan Alya dan Arya duduk dikursi pengemudi.
Setelah itu mereka pun melaju meninggalkan kawasan rumah sakit.
"Bye rumah sakit!!" Batin Alina.
***
Plak
Sebuah tamparan diberikan pada pipi kiri nya, iya tidak meringis atau pun menangis iya sudah sangat biasa dengan tamparan ini.
"Kenapa kamu ga layani temen papah itu dengan baik hah!!" Sentak seorang laki laki paruh baya iya menatap garang kearah perempuan yg kini tengah menatap lurus kedepan.
"Aluna jawab papah!!"
Aluna ya gadis malang itu adalah Aluna maharpana, iya hanya diam karna sudah muak dengan sang papah angkat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...