12 "Salah paham"

11.9K 790 8
                                    

Haihai udah siapa baca nya???

Yuk sinih lah kita absen dulu?

Happy reading💞

°
°
°
°
°
°
°

Alina  dan Gibran masih fokus dengan makanan mereka, Alina sudah selesai buah sirsak yg iya makan sudah habis. Alina melirik kearah Gibran yg masing makan.

Alina pun mulai beranjak ketepi sungai untuk mencuci tangan, dan tak beberapa lama Gibran juga sama mencuci tangannya tepat disamping Alina.

"Bran..?"

"Hm?"

"Gw mau keluar dari hutan ini, gw mau pulang!" Alina menatap sedu kearah air sungai yg mengalir.

Gibran menoleh iya menepuk kepala Alina pelan, "kita pasti keluar kok. Lo tenang aja!" Gibran tersenyum kearah Alina.

Alina menurunkan tangan Gibran yg berada diatas kepalanya. "Jangan pegang pegang, nanti lo suka lagi!"

Gibran mendengkus kesal, baru saja tadi dia merasa iba dan kasihan eh sekarang malah. Keluar lagi sifat menyebalkannya.

"Udah ah, yuk kita cari jalan keluar dari hutan ini" Gibran bangkit.

"Cara nya?"

"Kita ikuti sungai ini aja!"

Alina mengangguk paham, setelah itu mereka pun berjalan mengikuti sungai. Berharap ada jalan keluar menuju hutan belantara ini.

Alina dan Gibran tanpak kompak saling menuntun melewati bebatuan yg ada disungai tersebut.

Setelah beberapa jam berjalan, hari sudah mulai sore. Gibran melihat gudang tua dipinggir sungai dengan langkah lebarnya Gibran dan Alina mulai menghampiri gudang tua tersebut.

Alina menatap gudang tua yg tanpak nya menyeramkan. Alina menoleh kearah Gibran yg masih fokus memperhatikan gudang tua tersebut.

"Kita masuk aja, bentar lagi malam. Mendung juga!" Gibran menarik pelan tangan Alina. Alina takut tempat ini sangat seram, kedua nya masuk kedalam gudang tua itu.

Didalam tanpak lusuh namun, disanah ada sebuah tikar entah lah itu milik siapa? Dan kenapa ada disitu?

"Gong, kita pergi aja yuk siapa tau ada tempat lain selain ini. Ini serem banget!" Alina menarik tangan Gibran. Namun Gibran tanpak acuh.

"Bran..." panggil Alina namun tak ada respon dari si pemilik nama.

"Gibran!!" Dan lagi Alina dikacangi.

"Gibran dwi rakanan!!!" Oke sekarang kesabaran Alina hilang, iya membalikan tubuh Gibran agar menghadap kearah dirinya. Namun karna tarikan Alina yg cukup kuat, keseimbangan Gibran hilang. Gibran menubruk tubuh Alina membuat kedua nya jatuh dengan posisi Alina dibawah tubuh Gibran.

Tatapan mereka terkunci, posisi mereka sangat intim. Hidung yg bersentuhan membuat siapa pun yg melihat mereka pasti akan menduga yg tidak tidak.

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang