70 "Janji"

8.3K 479 19
                                    

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Alina dan Gibran baru saja sampai diapartemen milik Gibran, mereka memutuskan untuk pulang kerumah mereka setelah 3 hari sudah mereka menginap dirumah orang tua Alina.

Gibran menuntun Alina masuk kedalam kamar, iya menuntun Alina untuk duduk ke samping kasur.

"Bran.." panggil Alina.

Gibran menoleh namun iya tidak menjawab, entah lah Alina merasa asing dengan Gibran yg sekarang. Gibran kini lebih banyak diam dan melamun dan hal itu membuat Alina sedikit bertanya tanya ada apa dengan suami nya ini.

"Kamu kenapa ih Bran, kok akhir akhir ini kamu kaya beda!" Ucap Alina iya menatap Gibran yg berada disamping nya.

"Beda gimanah?"

"Ya beda, kamu lebih banyak diem sama ngelamun. Kalau ada masalah kamu cerita sama aku Bran siapa tau aku bisa bantu!" Alina menggengam tangan Gibran.

"Kalau itu emang bisa aku bakal lakukin Al, cuman disinih aku ga mau kamu tau tentang itu" batin Gibran.

"Hey Bran!" Gibran tersentak dari lamunannya iya menatap Alina yg juga menatap nya.

Alina memeluk Gibran dengan erat dan dibalas oleh laki laki itu.

"Kamu jangan pendem semua nya sendiri, aku istri kamu. Kamu bisa kok cerita sama aku tentang masalah kamu. Jangan buat aku ga berguna jadi istri Bran!" Jelas Alina.

"Aku ga mau kamu tau Al, aku takut kamu pergi ninggalin aku dan aku ga mau itu terjadi!!" Batin Gibran.

"Al.. lihat aku!" Gibran melerai pelukan mereka menyuruh Alina untuk menatap nya. Alina menurut iya menatap Gibran.

"Apapun yg terjadi kedepanya janji sama aku kamu ga bakal ninggalin aku, dan janji kamu harus percaya sama aku apapun yg orang katakan tentang aku!"

"Maksud nya, tentang kamu apa?" Tanya Alina bingnggung.

"Janji" Gibran menyodorkan jari kelingkingnya kearah Alina, Alina yg binggung pun langsung menautkan jarinya.

"Janji"

***

Gibran kamu bisa kesinih ga?

Gibran menatap layar ponsel nya yg menampilkan pesan dari Aluna, Gibran menatap Alina yg tengah tertidur diranjang nya iya membuang puntung rokok yg tengah iya hisap itu kebalkon kamar nya.

Iya meletakan kembali ponsel tersebut iya tidak akan sudi untuk pergi keapartemen perempuan licik itu.

Gibran, aku bisa aja loh kirim video itu ke Alina sekarang

Gibran meremas ponsel nya iya dengan helaan napas dirinya berjalan mengambil jaket nya tak lupa juga dengan kunci motor nya.

Gibran berjalan mendekati Alina yg masih terlelap dikasur, jam memang sudah menunjukan pukul 11 malam Gibran memang belum tidur karna sampai masalah itu belum selesai iya tidak akan pernah bisa tidur dengan tenang.

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang