06 "Gibran dugong dwi rakana"

12.6K 908 5
                                    


Assalamaualaikum wr wb.

Jangan lupa vote dan komenya ya😉

Happy reading💞

Alina tengah duduk di kursi perpustakaan dengan santai nya iya tengah membaca buku novel horor kesukaannya. Iya duduk dipojok perpustakaan karna itu adalah tempat favoritnya sedangkan kedua sahabatnya entah lah mereka kemana.

Saat sedang asik nya membaca dari arah belakang seseorang datang dengan mengendap ngendap iya berniat untuk mengagetkannya.

Dan saat sudah sampai dibelakang tubuh Alina seseorang itu dengan cepat menepuk pundak Alina.

"Dor..!" Ali berdiri dibelakang Alina sambil menepuk pundak Alina, membuat Alina kaget bukan main.

Alina yg kesal pun menoleh kearah Ali yg menyengir tanpa dosa, "lo.. ya apa apaan sih!" Sarkas Alina.

Ali hanya terkekeh melihat Alina yg tengah kesal. Lalu iya pun duduk disamping Alina, Alina yg melihat itu hanya mendelik kearah Ali.

"Ngapain sih lo disinih, pergi ga sanah!" Usir Alina.

Bukan nya pergi Ali malah duduk dengan tenang disamping Alina.

"Aduh... kenapa si Al, gw kan cuman mau sama lo" kata Ali.

"Tapi gw ga!!" Sertak Alina.

Merasa tergangu Alina pun segera bergegas pergi meninggalkan Ali, namun Ali tak mau kehilangan kesempatan Ali pun buru buru mengejar Alina yg sudah agak jauh.

"Alina.. tunggu!" Panggil Ali iya pun segera bergegas mengejar Alina.

Alina sudah sampai dulu didepan pintu perpustakaan, dan dengan cepat Alina menutup pintunya dengan keras membuat Ali yg ada didalam sempat menabrak pintu yg Alina tutup.

Merasa puas Alina pun beranjak pergi meninggalkan perpustakaan saat berjalan menelusuri kolidor yg sepi, wajar saja sepi karna ini masih jam pelajaran, dan karna ulah si Ali Ali itu. Alina jadi tidak jadi bolos pelajaran.

Alina berjalan dengan membaca buku novel nya, dikarna kan dirinya masih penasaran dan tidak bisa menunda acara membacanya jadi iya memutuskan untuk membaca sambil berjalan. Toh tidak ada murid jadi kemungkinan dia tidak akan menabrak orang.

Alina terus berjalan dari arah berlawanan seorang bertubuh tegap, tengah menunduk kala menyadari tali sepatu nya yg terlepas. Dengan sigap iya pun berjongkok dan membetulkan tali sepatu nya.

Alina juga yg tidak menyadari itu tetap berjalan sambil membaca buku hingga.

"Brukk"

Alina jatuh tepat diatas tubuh tegap itu, Alina mendongkak menatap orang yg sudah menghalangi jalannya. Tiba tiba tatapan nya terkunci kala mata setajam elang tengah menatapnya. Gibran menatap Alina dengan tatapan dingin, iya merasa kesal pada cewe yg satu ini karna cewe ini pundak nya terasa nyeri.

Tatapan keduanya masih terkunci sampai suara cemprek menyadarkan mereka berdua.

"ALINA GIBRAN!!!" Teriak bu Endang guru bk disekolahan Garuda. Alina dan Gibran menoleh dan setelah itu Alina langsung bangkit dari tubuh Gibran, dan Gibran langsung berdiri dengan tegap.

Bu Endang menghampiri mereka berdua dengan tatapan marah nya yg siap untuk menerkam kedua nya.

"Kalian berdua ikut ibu, jelasin semua nya diruang bk. Se ka ra ng!!" Ucap Bu Endang.

***

Disinilah Gibran dan Alina ruangan yg paling ditakuti oleh para murid, ruangan yg paling dijahui bahkan dihindari oleh para murid Sma Garuda. Dikarna kan penghuninya lah yg begitu menakutkan siapa lagi jika bukan bu Endang.

"Jadi tadi saya lagi ngiket tali sepatu, bu. Dan saya ga tau dia lagi jalan terus di nabrak saya!" Tunjuk Gibran pada Alina.

"Enak.. aja gw yg nabrak lo, ada juga lo tuh yg ngalangin jalan gw. Kalau mau jadi polisi tidur jangan didepan kolidor, dijalan raya dong!" Sarkas Alina tak terima.

"Ada juga lo yg salah, mata tuh dipasang kalau jalan!" Geram Gibran.

"Eh.. lo pikir gw ga punya mata, liat nih liat mata gw masih terpasang dengan sempurna nya!" Ujar Alina sambil menunjuk kearah mata nya.

Bu Endang yg tadi hanya mendengarkan ocehan mereka berdua pun geram, dengan kencangnya bu Endang menggebrak meja hingga membuat dua orang yg tengah adu mulut itu. Kaget dan terdiam.

"Udah... debat nya! Sekarang hormat ke tingang bendera sampai jam pulang sekolah, PAHAM!!" Kata bu Endang.

"Iya bu"

Setelah itu Alina dan Gibran pun pergi menuju lapangan untuk melaksanankan hukuman.

"Ini semua itu gara gara lo, kenapa sih lo itu selalu aja buat masalah!" Geram Gibran kini mereka sudah sampai dilapangan dan kedua nya sudah siap untuk hormat.

"Enak aja salah gw, ini tuh salah lo. Sial banget gw kalau sama lo!" Ujar Alina tak terima.

"Apa lo bilang sial! Ada juga gw yg sial karna ngedepin cewe nyebelin kaya lo!" Tunjuk Gibran tempat diwajah Alina.

Alina menyingkirkan tangan Gibran didepan wajahnya, iya menatap Gibran dengan sengit nya.

"Ga usah nunjuk nunjuk gitu ya, tangan lo tuh bau. Dasar dugong!" Kata Alina.

"Apa lo bilang dugong?!" Gibran mendelik kearah Alina dengan tatapan elangnya.

"Iya kenapa, lo itu Gibran dugong dwi rakanan" kata Alina sambil terkekeh sinis.

"Bener bener lo--" baru saja Gibran ingin menerkam Alina, dari belakang bu Endang sudah melirik tajam kearah mereka berdua.

"GIBRAN!!! Hormat yg bener!" Teriak bu Endang.

Alina yg ada disamping Gibran hanya menjulurkan lidah nya meledek Gibran, disaat itu Gibran sudah benar benar kesal iya ingin sekali menabok mulut Alina. Namun iya tidak boleh seperti itu bagaimana pun juga Alina adalah perempuan.

***

Haihai apakabar kalian semua? Semoga baik baik aja ya😄

Gimanah part ini seru ga???

Jangan lupa vote dan komenya ya😉

See you next part guys🖐🖐

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang