42 "Anak baru"

9.4K 588 26
                                    

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°

Kini kelas Alina tengah melaksana kan jam pelajaran olahraga, Alina dan kedua sahabat nya kini tengah beristirahat disamping lapangan. Karna lelah selepas olahraga tadi.

"Aduuh.. sumpah capek banget!" Keluh Nabila iya mengusap keringat yg ada didahi nya.

"Iya, mana panas lagi!" Sahut Ria.

"Kantin yuk" ajak Alina sontak kedua sahabat nya itu menoleh cepat kearah Alina.

"Kenapa?"

"Kita belum dikasih izin buat kekantin loh Al!" Ujar Ria.

"Dih bodoamat!" Alina bangkit dari duduk nya. "Lo mau ikut apa ga, kalau ga yaudah!" Lanjutnya iya segera beranjak dari lapangan.

"Eh.. iya kita ikut!" Kata Ria iya segera menyusul Alina dan diikuti oleh Nabila.

Sesampai nya dikantin Alina dan kedua sahabat nya segera memesan minuman dan juga makanan, suasana kantin cukup sepi ya karna ini masih jam pelajaran, dan hanya mereka bertiga yg tengah asik memakan mie ayam.

"Aaa.. seger banget nih tenggorokan gw!" Nabila menyeruput es jeruk yg tadi iya pesan.

"Iya jadi ga panas lagi"

"Ekhem!!" Alina menoleh kesumber suara iya menatap malas dimana disanah Gibran tengah menatap ketiga nya datar.

"Kak Gibran!" Ucap Nabila dan Ria kompak.

"Bagus ya, belum istirahat udah kekantin!" Sindir Gibran.

Alina memutar bola mata nya malas, sedang kan kedua sahabat nya hanya menyengir kuda.

"Masuk, bukan nya kalian masih ada jam pelajaran!"

"Aduh.. gong, gw itu laper pengen makan jadi mending lo pergi deh. Ganggu tau ga!" Kesal Alina. Sampai tak sadar iya menyebut Gibran dengan lo gw.

Alina yg sadar akan ucapaannya pun sontak langsung melotot dan berusaha metralkan wajah nya yg mulai gugup.

"Eh.. mak--sud aku, aku lagi laper banget iya laper. Jadi pengen makan deh!" Gugup Alina.

Sedang kan kedua temannya hanya menatap Alina binggung begitu juga dengan Gibran.

"Kalian berdua masuk!" Perintah Gibran kepada kedua sahabat Alina, mereka berdua pun mengangguk dan segera pergi meninggalkan Alina dan Gibran.

Gibran duduk disamping Alina, Alina terlihat menatap Gibran kesal.

"Kenapa nyuruh mereka pergi?!" Kesal Alina.

"Ini jam pelajaran Alina letisya, nanti kalau ketahuan bu Endang bisa gawat!" Kata Gibran.

"Yaudah biarin!" Ketus Alina.

Gibran menghela napas berat iya segera mendekatkan tubuh nya pada Alina, sontak Alina yg mendapat kan perlakuan seperti itu langsung mundur.

"Ngapain lo deket deket!" Sinis Alina.

Gibran tak menghiraukan ucapan Alina iya segera meletakan tangan kekar nya ke kaki jenjang Alina dan mengangkat tubuh ramping itu, sontak Alina yg mendapat kan serangan mendadak itu langsung melingkarkan kedua tangan nya pada leher Gibran.

"Lo apa apaan sih Bran.." Alina memberontak iya memukul tengkuk Gibran, Gibran menatap tajam kearah Alina.

"Diem, atau gw bawa lo ke ruang osis!!" Ancam Gibran.

"Emang lo mau ngapain ke ruang osis hah!!" Sentak Alina iya menggerakan kedua kaki nya saat Gibran mulai beranjak dari kantin.

Gibran menghentikan langkah nya dan mulai mendekat kan wajah nya ketelinga Alina.

"Mau merkosa loh!" Bisik Gibran dengan suara serak nya.

Sontak Alina melotot menatap Gibran, sedang kan Gibran iya tersenyum sinis menatap Alina.

***

Semua mata tertuju pada dua sejoli yg salah satu nya tengah memasuki kelas, ya mereka berdua adalah Alina dan Gibran. Gibran membawa Alina ke kelas nya saat sampai didepan kelas Alina semua murid dan juga guru yg tengah mengajar pun sontak mengalih kan perhatian nya pada Alina dan Gibran.

"Alina dari mana kamu? Kok baru masuk?" Tanya bu Fita selaku guru bahasa indonesia.

"Hmm.. itu bu, Alina tadi ada perlu sama saya. Jadi tadi saya minta tolong sama Alina untuk membantu saja membawa buku ke perpustakaan!" Alibi Gibran.

Ibu Fita tanpak mengangguk paham setelah itu, bu Fita pun mempersilakan Alina untuk duduk dan Gibran iya pun pamit pergi dari kelas Alina.

Gibran menelusuri kolidor iya melihat arloji jam tangan nya sampai iya tak memperhatikan jalan, dan..

Brukk

"Aduh!" Ringisan tersebut keluar dari mulut seorang gadis cantik yg kini tengah terduduk lemas dilantai.

Gibran yg melihat itu sontak langsung membantu gadis itu untuk berdiri.

"Aduh.. sorry gw ga sengaja tadi, maaf ya!" Ucap Gibran merasa bersalah.

"Ah.. gapapa kok, hmm maaf kak aku boleh tanya ruang guru dimana ya?" Tanya gadis tersebut.

"Ohh anak baru ya?" Tanya Gibran dan diangguki oleh gadis didepan nya ini.

"Oke, ikut gw!" Gibran berjalan lebih dulu dari gadis cantik tersebut, gadis itu tersenyum lembut iya menatap punggung Gibran yg tegap.

Iya terpesona dengan ketampanan kakak kelas nya itu.

"Kenapa ganteng banget sih kak!" Batin gadis tersebut.

***

"Nih ruangannya" kini mereka telah sampai didepan ruangan yg bertuliskan Ruangan guru. Gadis itu tanpak mengangguk dan berterima kasih kepada Gibran.

"Makasih ya kak, oh ya kenalin nama aku Aluna maharpana. Biasa dipanggil Aluna!" Gadis cantik bernama Aluna itu mengulur kan tangannya kearah Gibran.

Gibran menjabat tangan Aluna dengan ramah.

"Gibran"

"Oh yaudah kalau gitu aku masuk dulu ya kak!" Gibran mengangguk setelah itu iya pun pergi, kepergiannya terus ditatap oleh mata Aluna yg indah.

Aluna benar benar terpesona pada Gibran, iya memegangi dada nya yg terus berdetak sambil menatap Gibran yg berjalan semakin menjauh.

"Kak Gibran!" Guman nya.

***

Hmmm... kaya nya aku mencium bau bau? Bau apa ya🤔🤔

Maaf ya up nya lama tugas sekolah numpuk soal nya hehehe😁

Tapi aku usahain buat terus up, mau cepet cepet namatin soalnya.

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti❤😙

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang