83 "Alina hilang"

8.2K 456 29
                                    

Jangan sampai kalian cuman baca tapi ga ngeVote nanti aku sedih
☺☺☺

Belum direvisi kalau ada tutur kata yg kurang mohon dikomen ya biar diperbaiki oke😉

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Nabila berlari menghampiri ruang osis yg dimana disanah ada Gibran dan juga Gerry iya tanpak gelisah, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Nabila langsung membuka pintu terlihat Gerry dan Gibran tengah menatap kearah nya.

"Kak Gibran, Alina kesinih ga?" Tanya Nabila napas nya terengah karna harus berlari dari toilet sampai keruang osis yg jaraknya cukup jauh.

"Engga, emang kenapa?"

"Alina ga hilang" ucap Nabila sontak membuat Gibran langusng berdiri dari duduk nya dan menghampiri Nabila begitu juga dengan Gerry.

"Lo ga becanda kan?"

Nabila mengeleng, "ngapain gw becanda hah! Tadi pas mau pulang Alina pamit sama gw buat ke toilet, tapi gw udah nungguin dia selama 5 menit dia ga balik balik!" Jelas nya.

"Kenapa lo ga temenin?" Tanya Gerry.

"Dia ga mau"

Gibran tanpa kata langsung berlari keluar dari ruang osis iya berlari mencari Alina iya yakin Alina tidak jauh dari sinih, Nabila tanpak khawatir dimana sahabat nya itu.

"Lo mending pulang" ujar Gerry.

Nabila mengeleng kuat. "Gw mau bantu cari Alina Ger!"

"Lo harus pulang, kalau lo ikut terus terjadi apa apa sama lo siapa yg repot?" Benar juga apa kata Gerry iya pasti akan menyusahkan lelaki itu.

"Oke gw pulang, tapi kalau Alina udah ketemu lo janji kabarin gw!" Nabila menyodorkan jari kelingkingnya, Gerry pun menautkan jari kelingking nya tersebut kejari Nabila.

"Janji"

***

"Alina!!" Gibran terus berteriak memanggil Alina iya tidak sendiri, ada Gerry, Rangga, Ali, dan juga pak satpan yg juga ikut mencari Alina. Merera berpencar sesuai dengan perkataan Gibran tadi.

Sudah 1 jam yg lalu Gibran mencari Alina disekolah tapi tidak ada tanda tanda ada nya gadis itu, Gibran takut kejadian itu terulang lagi iya takut Alina dan juga anak nya kenapa napa.

"Al.. lo dimana?" Gibran tanpak frustasi iya mencambak rambutnya sendiri dan menendang kursi yg kebetulan berada tak jauh dari nya.

"Bran.. lo tenang kita pasti bisa nemuin Alina!" Gerry yg memang dari tadi berada disamping Gibran mencoba menenangkan laki laki itu.

"Gimana gw bisa tenang Ger, Alina lagi hamil dan gw takut mereka kenapa napa!" Sentak Gibran.

"Iya gw tau, tapi lo tenang semua nya pasti akan baik baik aja!"

"Baik baik aja kata lo!" Gibran mencengkram kera baju Gerry, sekarang emosi nya sedang benar benar tidak terkontrol.

"Woy.. malah berantem lagi, Bran lepasin!!" Rangga mendorong Gibran agar menjauh dari Gerry disanah Ali pun sama iya menjauhkan Gerry dan Gibran.

"Seharusnya kita itu kerja sama buat cari Alina bukan malah berantem beginih!" Ujar Rangga dan diangguki oleh Ali.

"Gw yakin ini ulah Aluna" ucap Ali.

Gibran menoleh kearah Ali begitu juga dengan Gerry dan Rangga.

"Lo yakin?" Tanya Rangga.

"Ya yakin lah, kalau bukan Aluna siapa lagi? Cantika mana mungkin dia!" Tuturnya.

"Lo bener ini pasti ulah Aluna!" Ucap Gerry.

"Terus kita gimanah? Apa samperin aja ke Apartemennya?" Tanya Gibran.

"Ga mungkin keApartemen sih, biasanya gw bisa melacak keberadaan Aluna!"

"Kok bisa?" Tanya Rangga iya melirik ponsel milik Ali.

"Ya bisa lah, gw udah pasang GPS diponsel dia yg langsung terhubung ke gw. Tapi sekarang ga bisa!" Kata Ali.

"Coba lagi siapa tua bisa" Gibran mendekat dan diikuti oleh Gerry.

"Nah.. ada nih!" Ali menatap lokasi dimana ponsel Aluna berada.

"Dia belakang sekolah!" Ujar Ali.

Setelah itu mereka pun langsung pergi kesanah, sampai disanah Gibran sama sekali tidak menemukan Alina.

"Nah.. nih ponsel nya" Ali mengambil ponsel Aluna ditanah, seperti nya Aluna dengan sengaja menjatuhkan ponsel nya agar Ali tidak mengetahui keberadaannya.

"Coba buka siapa tau ada petunjuk!" Ali menurut iya membuka ponsel Aluna untuk saja iya tau kata sandi nya, Ali membuka room chat Aluna mereka menatap lokasi yg dishare location Aluna pada anak buah nya.

"Rumah tua diujung kota!" Ucap Mereka kompak.

***

Bugh

"Mana Alina!!" Arya memukul Gibran hingga tersungkur untung saja ada Gerry dan Rangga yg menahan tubuh Gibran agar tidak terjatuh ketanah.

"Kamu pasti nyembunyiin dia kan!" Sentak Arya iya kembali maju namun segera ditahan oleh Gerry dan Ali.

"Om.. ini bukan salah Gibran, Alina hilang!" Ujar Gerry.

"Apa!! Ini pasti gara gara kamu Gibran!!" Bentak Arya iya menunjuk Gibran yg tengah meringis kesakitan akibat pukulam yg dilayangkan oleh Arya begitu kuat hingga membuat mulut nya mengeluarkan darah segar.

"Ini bukan salah Gibran om, Alina hilang dan kita lagi berusaha mencari Alina!"

"Pah.. Gibran bisa jelasin kok!" Kata Gibran.

"Saya tidak butuh penjelasan kamu, saya akan lapor polisi tentang hilang nya Alina. Kalian tidak perlu susah susah mencari Alina!!" Ujar Arya.

"Pah.. papa ga boleh gitu Alina dalam bahaya polisi belum tentu langsung mencari Alina!" Kata Gibran jujur iya sedikit kesal dengan mertua nya itu.

"Baiklah saya akan ikut kalian juga!" Ujar Arya dan diangguki oleh mereka.

Setelah itu mereka pun pergi keluar dari perkarangan sekolah menuju lokasi yg tadi mereka temukan diponsel Aluna.

***

11-03-2021

Hallo.. aku double up cuk, seneng ga??

Ayok guys kita berdoa semoga Alina ga kenapa napa ya😢

Yuk spam next lagi biar aku cepet cepet up lagi, biar kalian juga ga penasaran dan jangan lupa Vote oke😉

Seginih dulu ya

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang