Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°"Semoga tenang disanah, i love you" ucap Gibran.
"ALINA!!!" Gibran terbangun dari tidurnya dengan napas memburu, mimpi itu mimpi itu seperti nyata. Tapi syukurlah hanya mimpi bukan kenyataan. Gibran menyandarkan pandangan nya iya masih berada dirumah mertuanya.
Tepatnya iya tertidur disofa ruang tamu, Gibran mengusap wajah nya yg sudah berkeringat. Untung saja itu semua hanya mimpi bukan kenyataan.
"Al, lo dimana?"
Gibran mengambil ponsel miliknya iya berharap ada kabar dari polisi, dahinya menyengit kala melihat nomor yg tidak dikenal. Iya juga mendapatkan pesan dari nomor asing tersebut.
Tolong gw Bran
Pesan itu dikirim setengah jam yg lalu, apakah Alina yg mengirim pesan tersebut? Gibran dengan segera menelpon nomor asing tersebut.
Pertama tidak ada jawaban, Gibran pun mencoba lagi namun nihil tidak ada jawaban lagi. Iya mengacak rambut nya frustasi, kenapa harus Alina yg hilang kenapa bukan dirinya saja.
Gibran kembali menelpon nomor tersebut, namun sama tidak aktif.
"Kenapa ga aktif coba?" Gumannya.
Gibran segera mengetik dilayar ponselnya iya mengirimkan pesan pada nomor asing tersebut.
Alina? Lo Alina kan?
Gibran berharap pesan itu akan dibaca atau dibalas oleh nomor asing tersebut, namun nihil tidak ada jawaban cuman hanya centang satu.
Gibran bangkit dari tidurnya iya mengambil kunci motornya dan segera pergi dari rumah mertuanya, iya juga sempat pamit terlebih dahulu pada papa dan juga sang mama.
***
Malam hari nya Gibran kembali diusik dengan mimpi buruk itu, mimpi dimana Alina meminta bantuan pada nya. Iya sangat tersiksa bahkan iya sampai tak tidur dan memilih mengambil benda yg sama sekali tak pernah iya sentuh.
Yaitu rokok, ya Gibran sama sekali tak pernah merokok. Karna iya sadar betapa bahaya nya merokok, namun setelah Alina hilang iya menjadi stress dan banyak pikiran.
Dan karna hal itu lah Gibran melampiaskan rasa frustasi nya melalui satu batang rokok, sudah dua hari lalu iya merokok. Iya pikir rokok itu hanya membahayakan dan tidak enak. Namun nyata nya rokok tak seburuk yg iya pikirkan.
Gibran kembali menghembuskan asap rokok dari mulutnya, memejamkan mata nya merasakan sejuknya angin malam yg menerpa wajah nya.
Pikirannya melayang kemana mana memikirkan dimana istri nya, dan siapa yg sudah berani menculik Alina? Apa tujuan nya? Iya berjanji pada dirinya sendiri saat iya tau siapa yg menculik Alina iya akan menghabiskanya saat itu juga.
Iya berjanji akan hal itu.
***
Disinih kalian tidak akan menemukan konflik cerita yg berat, soalnya Author ga bisa buat konflik. 😭
29-12-2020
Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...