35 "Please, stay with me"

11.4K 757 55
                                    

"I don't care how bad your condition is, will continue to love you"

.Gibran dwi rakana.

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°

Alina masih memeluk Gibran dengan erat iya tidak mau melepaskan pelukan itu, Gibran terus mengusap punggung Alina dengan lembut berusaha menenangkan Alina.

Alina melerai pelukan mereka iya memandangai wajah Gibran, Gibran yg ditatap seperti itu mengangkat alis nya binggung.

"Kenapa hm?" Tanya Gibran lembut.

"Maaf, gw kotor Bran" ucap Alina lirih.

"Maksudnya?"

"Mereka hampir ngecehin gw Bran, kalau gw ga berhasil kabur dari mereka gw. Gw ga tau semua akan kaya apa nanti nya hiks" kata Alina terisak.

"Ssstt.. gw ngerti, apa yg mereka sentuh?" Tanya Gibran.

"Mereka, hiks" Alina menunjuk tepat dibibir nya memang salah satu dari penculik tersebut berhasil mencium Alina walau hanya sebuah kecupan saja.

Gibran yg melihat itu langsung menarik tengkuk Alina iya mencium tepat dibibir Alina, melumat nya dengan lembut. Membersihkan bibir Alina dari sentuhan sentuhan itu dari bibir istrinya.

Alina sedikit tersentak kala Gibran mencium nya jantung nya berdetak dua kali lebih cepat, namun iya pun memilih memejam kan mata nya.

Gibran mengigit kecil bibir Alina, hingga membuat Alina memekik kaget dan membuka mulutnya. Hal itu sontak tak disia sia kan oleh Gibran iya segera menerobos masuk kedalam. Mengabsen setiap inci dari dalam mulut Alina.

Alina kehabisan napas iya memukul dada Gibran untuk melepaskan panggutan mereka, Gibran pun menurut iya melepaskan panggutan nya. Menatap lekat bibir Alina yg agak bengkak karna ulahnya.

"Jangan pernah bilang ke gw kalau lo kotor, karna semua itu udah gw bersihin" ucap Gibran serak.

Alina hanya mengangguk pipinya memanas menahan malu, Gibran memajukan wajah nya mendekati Alina namun tiba tiba.

Prakk

"Oh shit, kenapa lo ga hati hati sih jadi gagal kan liat adegan hot secara live!" Gerutu Rangga iya menatap tajam kearah Gerry yg dengan sengaja menjatuh kan botol plastik yg iya bawa.

"Dosa lo ngintip orang lagi begituan, nanti kalau udah mati di cukil mata lo mau!" Ujar Gerry iya memperagakan menyungkil mata tepat dihadapan Rangga.

"Yeh.. si anjirr, kaya lo nya engga lihat aja!" Ujar Rangga.

Gibran yg memdengar pertengkaran itu sontak menjauh kan wajah mereka masing masing, Alina memilih merebahkan tubuhnya dan menutupi wajah nya dengan selimut karna malu. Ah pasti pipi nya sudah semerah tomat.

Gerry dan Rangga masuk kedalam ruangan mereka tanpa menyengir kuda menatap Gibran, yg juga menatapnya datar.

"Sorry bro, gw ga bermasuk ganggu kok cuman kebetulan aja tadi. Nama nya juga rezeki kan!" Ucap Rangga sontak mendapatkan delikan tajam dari Gibran.

"Santuy bro, becanda gw!" Kata Rangga iya menunjuk kan dua jari nya.

"Ngapain kalian disinih?" Tanya Gibran.

"Yaelah.. kita mau nengokin bini lo, kata nya udah ketemu kan alhamdulliah tuh. Bukannya bersyukur mau gw tengkokin!" Cibir Rangga.

"Ck, iya"

"Eh.. Al, ga usah tutupin juga tuh muka ga akan gw kasih tau kok sama temen temen lo!" Goda Rangga iya menatap Alina yg masih menutup wajah nya dengan selimut.

Alina mendengus kesal dibalik selimut, namun tak dipungkiri jantung nya berdetak cepat, pipi nya pasti merah semerah tomat.

"Eh.. polisi udah tangkap pelakunya Bran!"

"Oh ya, bagus dong nanti gw kesanah!" Ujar Gibran dan diangguki oleh Gerry.

"Lo udah ngasih kabar ke mertua lo belum kalau Alina udah ketemu?" Tanya Rangga.

"Udah, kata nya mereka mau kesinih mungkin bentar lagi nyampe" jawab Gibran.

"Yaudah deh, kita pamit dulu kalau mau dilanjutin lanjutin aja gih!" Kata Rangga sambil terkekeh geli.

Setelah itu Gerry dan Rangga pun pergi menggalkan ruangan inap Alina, Alina masih menyembunyikan wajah nya dibalik selimut. Sedangkan Gibran iya terkekeh melihat Alina yg masih malu malu karna kejadian tadi.

"Mereka udah pulang Al, udah buka selimutnya. Gw masih mau lanjutin nih!" Goda Gibran.

Alina yg masih menutup wajah nya seketika langsung membuka dan menatap Gibran tajam, Gibran yg ditatap seperti itu berusaha menahan tawa nya.

"Apa! Lo bilang? Dasar mesum!" Cibir Alina iya memukul lengan Gibran.

"Aduh.. sakit Al, tega banget sih lo sama suami juga. Baru aja ketemu udah Kdrt aja!" Ujar Gibran iya mengusap lengan nya yg tadi dipukul oleh Alina.

"Biarin!"

"Sinih peluk, gw masih kangen sama lo!" Gibran menarik Alina kedalam bekapannya, memeluk tubuh Alina erat. Menyembunyikan wajah nya tengkuk leher Alina.

"Ihh.. sumpah geli tau Bran!" Alina berusaha menghentikan aksi Gibran yg mengedus endus dileher jenjang nya.

Gibran terkekeh iya melerai pelukan mereka iya menatap lekat manik hazel Alina.

"Kenapa?" Tanya Alina iya menatap Gibran yg juga tengah menatapnya.

"Mungkin ini memalukan, tapi gw suka sama lo Al. Gw sayang lo, gw  ga tau sejak kapan tapi gw selalu mau lo ada disisi gw. Please, stay with me" ucap Gibran.

"Gw juga suka sama lo Bran!"

"Ga dugong lagi nih manggilnya?" Tanya Gibran, Alina mengeleng sebagai jawaban. Gibran sontak terkekeh geli melihatnya iya segera memeluk tubuh Alina dan dibalas oleh perempuan itu.

"Jadi kita pacaran nih?" Tanya Gibran.

"Bukannya kita emang udah pacaran ya" ujar Alina.

Gibran melerai pelukan mereka, mereka saling menatap satu sama lain.

"Gw pengen cium lo lagi boleh ga?"

***

30-12-2020

Malam tahun baru kalian mau ngapain nih? Kalau Author sih mau dirumah aja, jomblo soalnya wkwk😆

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang