Jangan lupa vote nya ya☺
Belum direvisi kalau ada tutur kata yg kurang tepat mohon komen biar dibetulkan🤗
Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Bugh
Gibran tersungkur kelantai disaat Rangga memukul wajah nya dengan keras iya meringis sambil memegangi sudut bibir nya yg membiru.
"Lo itu cowo paling brengsek tau ga, tega banget lo lakuin itu ke Alina!!" Sentak Rangga mengebu.
"Rang udah lo ga boleh kaya gitu gimanah pun juga Gibran tetep sahabat kita!" Ujar Gerry iya menahan tubuh Rangga agar tak memukul Gibran lagi.
"Lo belain dia!"
"Gw belain dia karna gw yakin Gibran ga mungkin lakuin itu, lo pikir kita baru kenal Gibran 2 hari hah!! Kita kenal dia udah 6 tahun seharus nya lo sadar bahwa Gibran ga mungkin lakuin itu!!" Sentak Gerry iya mendorong tubuh Rangga.
Gibran bangkit iya menatap 2 sahabat nya itu, iya hanya bisa diam mau menjelaskan ke mereka pun iya tidak bisa.
"Gw pergi" Gibran pergi meninggalkan ruangan osis saat iya membuka knop pintu langkah nya terhenti kala Rangga mengatakam sesuatu.
"Seharus nya kalau emang lo mau hamilin selingkuhan lo itu, lo ga usah nghamilin Alina!!" Ucap Rangga tajam.
Gibran berbalik iya menatap kearah Rangga dengan penuh tanya.
"Maksud lo?"
"Lo mau tau maksud gw tapi sayang nya gw ga ma--"
"Alina hamil puas lo!!" Potong Gerry.
"Kenapa lo kasih tau anjing!!" Sentak Rangga.
"Ya biarin lah orang dia suami nya ya harus tau kalau istri nya lagi hamil!" Ujar Gerry santai.
"Tapi selingkuhannya juga lagi hamil!" Ketus Rangga.
"Maksud lo Alina hamil?" Gibran menatap Rangga dan beralih ke Gerry.
"Ger.. Alina hamil?" Tanya Gibran.
"Iya!" Jawab Gerry dan Rangga kompak.
Gibran tanpa kata langsung pergi dari situ meninggalkan Rangga dan Gerry yg menatap kepergiannya dengan decakan.
Gibran senang kala mendengar Alina hamil iya berlari menelusuri kolidor untuk pergi kekelas Alina, saat sampai iya sama sekali tak menemukan Alina hanya ada dua sahabat nya itu.
"Alina mana?" Tanya Gibran iya menatap Nabila dan Ria secara bergantian.
Nabila menoleh sekilas kearah Gibran setelah itu iya pun kembali mengobrol bersama Ria.
"Gw tanya Alina dimana?" Tanya Gibran.
"Alina ga berangkat kak" bukan bukan Nabila atau pun Ria yg mengatakan nya tapi Syifa salah satu murid dikelas itu..
Gibran yg mendengar nya sedikit kecewa iya ingin sekali menemui Alina saat ini memeluk tubuh istri nya itu dengan hangat, iya bahagia kala memdengar Alina hamil anak nya.
"Kak Gibran ga usah deh temuin Alina lagi, karna Alina ga butuh kak Gibran. Dia bisa jadi orang tua yg baik buat anak nya dan tentu nya ga sama cowo brengsek kaya kak Gibran!!" Ujar Nabila tajam.
Gibran yg mendengarnya hanya diam iya memutuskan untuk pergi keluar dari kelas Alina, saat keluar ponsel nya berdering menandakan ada pesan yg masuk dengan cepat pun Gibran membuka nya.
Pulang sekolah kamu dateng kerumah, papah mau ngomong!
Gibran menatap lesu kearah pesan yg baru saja dikirimkan oleh papah nya itu, iya kira pesan itu dari Alina namun bukan.
Setelah membalas pesan tersebut Gibran pun menaruh ponsel nya kembali kesaku celana nya dan berjalan kembali ke kelas nya karna 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.
***
Plak
Gibran diam kala sang papah menamparnya begitu keras sampai membuat kepala nya menoleh kesamping, Gibran sudah menduga pasti papah nya sudah tau kelakuan putra bejat nya ini.
"Kenapa kamu lakuin itu hah!! Papah ga pernah ngajarin kamu buat mendua Gibran, kamu mikir gimanah nasib Alina sama anak kamu!!" Sentak Arka.
Eh nama bapak nya Gibran Arka kan? Sumpah aku lupa😥
"Kenapa diem aja Jawab!!" Bentak Arka.
"Papah udah, papah tenang dulu kita dengerin penjelasan Gibran dulu pah!" Kata Dwi iya berusaha menenangkan sang suami yg terlihat marah.
"Papah minta jauhin perempuan simpanan kamu itu!!" Kata Arka.
"Ga bisa pah dia juga hamil anak Gibran!"
Bugh
"BRENGSEK KAMU!!!" Bentak Arka iya memukul rahang Gibran dengan keras.
"Papah stop!" Dwi menahan tubuh Arka yg akan kembali memukul putra bungsu nya itu.
"Papah sabar pah sabar!"
"Gimanah papah ga emosi mah, papah ga pernah ngajari dia kaya gitu!!"
"Gibran mending kamu pergi!" Ucap Dwi.
Iya menyuruh sang putra untuk pergi dari rumah sebelum Arka kembali memukul Gibran lagi.
"Ta--tapi mah!" Gibran tanpak ragu menatap sang mama.
"Udah biar mama yg urus papah!" Gibran mengangguk setelah itu iya pun pergi meninggalkan rumah meninggalkan Arka yg masih sangat sangat marah padanya.
Diperjalanan pulang Gibran mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi tak peduli betapa ramai nya jalanan yg dipenuhi kendaraan kendaraan yg tengah berlalu lalang.
Saat ingin berbelok ketikungan Gibran dikaget kan dengan sebuah mobil dan.
Brakk
***
05-03-2021
Aku up lagi cuk, maaf pendek yg mau lanjut jangan lupa vote and komen oke
😉😉😉
Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...