27 "Ancaman"

9.6K 735 11
                                    

Jangan lupa vote nya ya😄

Happy reading💞

°
°
°
°
°
°
°
°
°

Bel istirahat sudah berbunyi Alina dan kedua sahabatnya bersiap untuk pergi kekantin, namun Alina memutuskan untuk ke toilet sebentar dan menyuruh kedua sahabatnya duluan kekantin. Dan dia akan menyusul nanti.

Alina berjalan menuju toilet iya masuk kedalam bilik disaat iya sudah sampai ditoilet perempuan. Setelah selesai Alina keluar iya mencuci tangannya di wastefel, iya berbalik iya sedikit tersentak kala melihat Cantika dengan kedua dayang sumbinya.

"Kenapa kaget?" Tanya Cantika iya menatap Alina dengan tatapan sinisnya.

"Udah tau make nanya lagi!" Ketus Alina iya mencoba keluar dari kamar mandi namun segera ditahan oleh Cantika dan dua sahabatnya.

"Et.. mau kemana? Gw denger denger lo udah jadian sama Gibran, berapa kali sih gw harus bilang sama lo jauh jauh dari Gibran. Karna dia cuman milik gw!!" Sentak Cantika.

"Udah ngoceh nya? Permisi ya gw mau keluar!" Alina kembali mendorong Cantika namun Cantika menahan Alina agar tak keluar dari kamar mandi.

"Lo! Oke gw masih berbaik hati sama lo, gw kasih tau sama lo sekali lagi. Jauh jauh dari Gibran atau lo akan tau akibatnya ngerti!!" Kata Cantika tajam.

"ENGGA!!" Teriak Alina iya mendorong kasar Cantika dan keluar dari kamar mandi, sedangkan itu Cantika mengeram marah. Iya menatap Alina dengan tatapan yg sulit diartikan.

"Awas aja lo, gw akan bales!" Ucap Cantika tersenyum miring.

***

"Alina kemana?" Tanya Gibran iya menatap dua sahabat istrinya itu.

"Ketoilet dia" jawab Nabila iya melulai menyeruput kuas bakso favoritnya.

Gibran mengagguk paham. Tak beberapa lama Alina datang.

"Lama banget lo Al ketoilet, ngedem dulu lo ya?" Tanya Nabila.

"Sembarangan lo kalau ngomong, ngapain juga gw ngedem!" Ketus Alina iya duduk disamping Ria tepat dihadapan Gibran.

"Lo-eh maksudnya sayang mau aku pesenin apa?" Tanya Gibran iya menatap Alina, Alina sedikit kesal plus tidak mood makan. Mood nya sudah hancur saat iya bertemu dengan Cantika tadi dan ini lagi ditambah si dugong.

"Kayanya aku ga makan deh, mau kekelas aja!" Alina bangkit dari duduk nya segera pergi meninggalkan area kantin.

Sedangkan itu teman temannya hanya bisa menatap Alina dengan bingung.

"Kenapa tuh bini lo?" Tanya Rangga sontak langsung mendapatkam delikan tajam dari Nabila.

"Bini.. bini, pacar dodol" Ujar Nabila. Sedangkan itu Rangga hanya cengengesan tak jelas.

Gibran menghela napas iya kemudian pergi juga menyusul Alina, tentu sebelum pergi menghampiri Alina iya mampir terlebih dahulu kewarung untuk membelikan Alina makanan.

Iya tau jika gadis nya itu belum makan apa apa sejak tadi pagi.

"Lah.. si Gibran mau kemana tuh?" Guman Gerry.

"Nyusul bini nya kali!"

"Heh!! Bini bini, gw tampol juga ya tuh mulut!" Ancam Nabila pada Rangga.

"Yaelah emang bener kok!" Batin Rangga.

***

Alina menangkup kan wajah nya diatas meja, hari ini mood benar benar sedang tidak baik. Seseorang datang dan duduk tepat disamping Alina, namun sepertinya Alina belum menyadarinya.

"Kenapa pergi?" Tanya Gibran iya meletakan kantong keresek berisi soimay yg tadi iya beli.

Alina mendongkak malas iya memilih mengabaikan Gibran yg ada disampingnya.

"Mending pergi deh gong, gw mau sendiri!" Kata Alina sedangkan itu Gibran hanya mendengus kesal.

"Nih.. makan!" Gibran menyodorkan kantong berisi soimay tersebut kepada Alina, "dimakan awas aja ga!" Ancamnya.

"Gw lagi ga mood makan!" Ujar Alina.

"Kenapa? Padahal tadi pagi lo baik baik aja, ga ada yg aneh kenapa tiba tiba lo ga mood kaya ginih?" Tanya Gibran.

Alina memutar bola matanya malas, malas meladeni laki laki yg berada disampingnya ini.

"Kepo lo kaya dora!" Ketus Alina.

"Dih suami tanya tuh dijawab!" Ucap Gibran Alina hanya berdehem dan kembali menangkupkan wajahnya.

Sedangkan itu Gibran hanya menghela napas.

"Lo bener ga mau makan nih?" Tanya Gibran.

"Hm"

"Padahal gw udah beliin lo, yakin ga mau enak lo ini Al!" Tanya Gibran lagi.

"Ck, gw bilang gw ga mau! Lo budek atau apa sih!" Kesal Alina iya mendongkak dan menatap Gibran tajam.

"Yaudah kalau gitu gw pergi dulu!"

"Hm" Alina masih menatap Gibran yg tengah beranjak dari kursi, namun belum sempat Gibran melangkah iya segera berbalik menghadap kearah Alina lagi.

"Kenapa?" Tanya Alina.

"Ada yg lupa!"

Cup

Gibran mencium kening Alina lembut sedangkan Alina iya mematung ditempat merasa kan detak jantungnya yg berdetak cepat. Dan itu loh didalam perutnya seperti ada ribuan kupu kupu yg terbang.

"Aku kekelas dulu ya sayang!" Bisik Gibran setelah itu iya pun segera pergi meninggalkan kelas Alina.

"Mama!! Alina dicium Gibran!" Batin Alina menjerit.

***

20-12-2020

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😚❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang