Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Satu minggu sudah sekolah diliburkan kini SMA Garuda kembali dibuka dan sekarang Alina tengah memakai seragam nya kaki Alina yg terkilir kini sudah mulai pulih, Gibran sudah siap dengan seragam dan juga sepatu nya iya segera pergi dari kamar tanpa pamit terlebih dahulu pada Alina.
"Gibran..!!" Panggil Alina iya berlari kecil mengejar Gibran yg tengah menuruni anak tangga, Gibran berhenti dan berbalik kearah Alina.
"Kamu mau kemana? Aku kan belum selesai tungguin ya!" Pinta Alina
"Aku buru buru kamu naik ojek aja" balas Gibran iya kembali berjalan menuruni anak tangga.
"Tapi Bran biasanya juga bareng kan?"
"Hari ini sampe seterus nya aku ga bisa, kamu naik ojek aja!" Putus Gibran iya berjalan keluar dari apartemen meninggalkan Alina sendiri, Alina terdiam iya merengut menatap kepergian Gibran.
Kenapa akhir akhir ini Gibran berubah tak seperti biasanya.
"Hiks Gibran kok gitu sih" Alina kembali beranjak dari tempat nya menuju kamar sembari mengusap air matanya, iya pergi masuk kekamar untuk mengambil tas dan setelah itu iya pun turun dari kamar menuju lantai bawah untuk memakai sepatunya.
***
Sampai lah Alina disekolah setelah membayar ojek iya segera beranjak masuk kedalam gerbang dan berjalan menuju kelasnya, sesampai nya dikelas sudah ada dua sahabat nya yaitu Nabila dan Ria. Kedatangan Alina disambut hangat oleh kedua sahabat nya.
"Alina gw kangen banget sama loh" Nabila memeluk Alina dan dibalas oleh perempuan itu. Ria maju iya pun ikut memeluk kedua sahabat nya itu dengan erat.
"Gw juga kangen" ucap Alina.
Mereka melerai pelukan mereka, dari arah pintu Aluna datang bersama Gibran yg mengantar nya kekelas kedatangan Aluna dan Gibran sontak membuat semua pasang mata menatap kearah mereka, begitu juga dengan Alina, Nabila, dan Ria.
"Aku masuk dulu ya sayang" Aluna sengaja memanggil sayang pada Gibran agar Alina cemburu.
"Maksud nya apa nih!!" Nabila maju iya menghampiri Aluna dan Gibran, begitu juga dengan Alina dan Ria.
"Loh.. apa apaan manggil dia sayang Lun?" Tanya Nabila iya menatap Aluna tajam, sedang kan yg ditatap hanya tersenyum sambil menarik lengan Gibran dan menyadarkan kepala nya dengan sengaja.
"Kita udah jadian"
Alina diam mematung iya menatap Gibran tak percaya, sedang kan Gibran iya hanya memasang wajah datar nya.
"Bran.. ini bohong kan, aku masih pacar kamu loh!" Kata Alina tak percaya.
"Kita putus" dua kata yg mampu membuat Alina diam mematung hati nya berdenyut nyeri kala Gibran mengatakan itu kepada nya, bukan karna putus itu yg membuat Alina sakit hati tapi melihat Aluna yg terus memeluk lengan Gibran dengam mesra.
Bagaimana tidak sakit melihat suami sendiri bersama wanita lain.
"Kak Gibran maksud nya apa sih kalian kan udah nik--" Alina langsung membengkap mulut Ria agar tak melanjutkan ucapannya yg pasti nya akan membuat heboh satu sekolah.
"Ria.." Alina menatap memohon kepada Ria agar diam. Alina pun mau tidak mau menuruti kemauan Alina.
"Yaudah kalau kita putus" Alina berjalan menuju kursi nya duduk disanah dan mengambil ponsel dan memainkannya, iya berusaha tegar walau kenyataan nya hati nya remuk tapi tidak apa apa Alina akan menanyakan hal ini pada Gibran pas pulang sekolah nanti.
Iya berharap ini cuman lah prank dari Gibran, mengingat 1 minggu lagi iya akan ulang tahun ke 17 tahun.
Nabila dan Ria menatap nyalang kearah Aluna, setelah kepergian Gibran Nabila menarik lengan Aluna dan mendorong nya ke tembok hingga membuat Aluna meringis kesakitan.
"Maksud loh apa rebut rebut kak Gibran dari Alina, gw pikir lo itu sahabat yg baik ternyata lo itu ga lebih dari sampah!!" Ucap Nabila tajam.
"Tau mulai sekarang lo bukan temen kita, dasar pelakor!!" Sentak Ria.
"Seterah, gw juga ogah punya temen kaya kalian ini. Dan yah gw pelakor sorrry ya Gibran kan belum nikah sama Alina jadi disinih gw bukan pelakor ya!!" Bela Aluna.
"Iya bukan pelakor tapi PHO, pengrusak hubungan orang dasar lonthee!!" Nabila menatap jijik kearah Aluna, Aluna yg marah melayangkan tamparan kepipi Nabila namun belum sempat tangan nya mengenai pipi Nabila seseorang menahannya.
Alina menahan tangan Aluna untuk tidak menampar pipi Nabila iya mencengkram kuat lengan Aluna.
"Lepasin!" Aluna menarik tangannya agar Alina melepaskan kannya.
"Tangan kotor lo ga pantes buat nyentuh wajah sahabat gw!!" Alina menghempaskan lengan Aluna kasar.
Aluna menatap tajam kearah Alina, setelah itu iya pun memutuskan untuk pergi duduk kini iya tidak akan duduk dengan Nabila melainkan dengan Ilma dan Salsa teman Ilma akan duduk dengan Nabila.
"Udah kita duduk aja"
***
Alina, Nabila, Ria, Rangga, dan Gerry menatap Gibran dan Aluna yg tengah duduk bersama dikursi kanting, mereka berdua tanpak tengah mengobrol.
Namun seperti nya hanya Aluna yg mengajak ngobrol Gibran, dan Gibran hanya sesekali membalas nya.
"Aneh banget tuh bocah, kok bisa jadian sama Aluna padahal dia udah punya istri juga" kata Rangga iya menatap Ginran dari kejahuan.
"Dipelet kali tuh orang" celetuk Ria.
"Ya kali yang" Rangga menatap Ria.
"Ya siapa tau aja" balas Ria iya menatap Alina yg terlihat hanya diam sambil menatap makanannya.
"Al.. lo yg sabar ya, gw yakin Gibran ga kaya gitu orang nya!" Ujar Gerry.
Alina diam iya tak ada niatan untuk membalas bahkan menoleh pun tidak.
"Gw ga nyangka Aluna kaya gitu, dasar bermuka dua ga lebih dari sampah tuh orang!!" Ucap Nabila tajam iya menatap Aluna yg tengah menyandarkan kepala nya dipundak Gibran.
"Tau dasar bermuka dua"
"Al.. lo jangan diam aja dong" Nabila menyentuh pundak Alina mendongkak iya menatap Nabila dengan alis terangkat.
"Apa?" Tanya Alina.
"Lo ga marah kak Gibran sama Aluna, Al?" Tanya Ria.
"Engga, gw yakin Gibran cuman ngeprank gw kan 1 minggu lagi gw ulang tahun" ujar Alina iya percaya pada filingnya bahwa Gibran hanya berpura pura pada dirinya.
Nabila menatap Ria.
"Iya juga ya" sahut Ria.
"Maka nya gw biasa biasa aja, pasti dia cuman ngeprank doang kalian kan tau Gibran orang nya gimanah!" Kata Alina.
Dan diangguki oleh mereka.
"Semoga filling Alina benar kalau kak Gibran cuman ngeprank" batin Nabila iya menatap Alina yg kembali menyantap makanannya.
***
24-02-2021
Aku up cuk☺ gimanah part ini???
Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan muda [TAMAT]
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) Ibaratkan anjing sama kucing sekandang, gimanah hayo? Pasti berantem terus kan. Sama seperti Alina dan Gibran saat mereka bertemu pasti ada saja kejadian kejadian yg membuat kedua remaja ini bertengkar, tidak dijalan, diseko...