79 "Khawatir"

8.6K 488 19
                                    

Jangan lupa Vote nya ya, yg masih baca tapi ga Vote nanti Author santet online!

Mau?

Belum direvisi kalau ada tutur kata yg kurang tolong dikomen ya biar diperbaiki oke😉😉😉

Happy reading💞
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

Gibran mengerjapkan mata nya, rasa sakit langsung menyerang kepala nya Gibran menoleh ke kanan dan kekiri ternyata disanah ada Rangga dan juga Gerry.

"Gw dimana?" Tanya Gibran.

"Lo dirumah sakit" jawab Gerry.

"Nyusahin tau ga lo, kenapa ga sekalian lo mati aja pas kecelakaan tadi!" Ketus Rangga langsung mendapat kan delikan tajam dari Gerry.

"Mulut lo!!" Ucap Gerry tajam.

"Yaelah canda gw"

"Lo mau minum?'" Tawar Gerry dan diangguki oleh Gibran, Gerry mengambil air putih diatas nakas dan menyerahkannya pada Gibran.

Gibran pun meminum nya hingga tandas.

"Lo bisa cerita sama kita Bran, kita sahabat lo siapa tau kita bisa bantu lo. Dan satu gw ga percaya kalau emang bener lo hamilin Aluna!" Kata Gerry.

Gibran diam sebenarnya iya benar benar tidak tahan dengan semua ini, ingin sekali iya mencerita kan semua keluh kesah nya pada dua sahabat nya itu.

"Lo bisa bilang sama kita Bran, kita bisa bantu lo kalau emang lo lagi butuh bantuan!" Lanjut Gerry iya menepuk pelam pundak Gibran.

"Ya walau pun gw ga ikhlas!" Ketus Rangga.

"Gw ga bisa cerita sekarang!"

"Kenapa? Lo mau lari dari semua masalah ini iya!!" Kata Gerry.

"Bukan gitu, gw cuman mau ikut alur nya aja!"

"Dengan gitu lo ga akan pernah bisa keluar dari masalah, tanpa ada yg nama nya usaha Bran!" Gibran diam benar kata Gerry iya harus berusaha walau nanti nya usaha nya sia sia, namun setidak nya iya usaha dulu tentang bagaimana hasil nya itu urusan belakangan.

Gibran mengehala napas nya berat.

"Malam itu Saat gw nyamperin lo berdua diclub, lo pergi masuk kedalam lagi kan Ger buat nyangambil ponsel sih Rangga saat itu tiba tiba ada yg pukul gw dari belakang dan gw pingsan saat bangun gw udah ada diapartemen milik Aluna!" Cerita Gibran.

Gerry mengernyit dahi nya.

"Tapi waktu itu gw dapet pesan dari lo katanya lo pulang duluan karna harus nyamperin bokap lo yg lagi sakit!" Kata Gerry.

Gibran menggeleng, "Engga pasti itu cuman akal akalan nya Aluna biar lo ga curiga!" Lanjut nya.

"Bener juga, kita buat rencana aja  gimanah?" Gerry dan Gibran menatap Rangga, Rangga yg ditatap begitu pun menatap mereka binggung.

"Kenapa? Gw tau gw ganteng biasa aja dong liatinnya!" Gerry berdecak begitu juga Gibran kala melihat Rangga yg menyisir rambut nya dengan jari tangannya kebelakang dengan mimik wajah yg menyebalkan menurut mereka.

"Dih"

"Udah gimanah rencana nya?" Tanya Gerry.

"Jadi ginih, pertama tama lo!" Rangga menunjuk Gibran. "Harus ambil ponsel milik Aluna lo cari video yg katanya itu adalah lo sama  Aluna lagi gituan, lo kirim ke gw biar kita periksa siapa tau itu editan. Jaman sekarang kan udah cangguh kalau buat ngedit ngedit kaya gitu mah ya gampang!" Jelas Rangga.

"Tumben lo bijak" kata Gerry.

"Yaelah.. gw dari dulu emang bijak kali!" Ucap Rangga bangga.

"Oke gw bakal ambil ponsel Aluna, btw thanks!" Ucap Gibran tulus.

"Iya masama, maafin gw juga ya!" Ujar Rangga dan diangguki oleh Gibran.

"Sinih ah kita pelukan" Rangga merangkul pundak Gerry dan Gibran mereka pun merangkul satu sama lain.

"Ups.. maaf saya ganggu!" Ketiga nya pun sontak menoleh kearah sang suster yg terlihat sedang menahan tawa nya, mereka pun sontak melepaskan rangkulan mereka.

***

Alina menatap keluar jendela dengan resah iya menunggu telpon dari seseorang, 1 jam yg lalu iya mendapatkan kabar bahwa Gibran kecelakaan sontak Alina khawatir entah lah walau iya sedang marah dan juga kecewa pada laki laki itu tapi tak dipungkiri hati nya resah kala mendapatkan kabar bahwa suami nya itu kecelakan.

Karna iya tidak akan bisa  pergi kerumah sakit untuk menemui Gibran, Alina pun memutuskan untuk menelpon Rangga dan Gerry untuk pergi kerumah sakit menemui Gibran.

Alina menatap ponsel nya yg berdering iya pun segera mengangkat nya.

"Hallo kak Gerry, gimanah kondisi nya?" Tanya Alina.

"Dia baik kok Al, cuman lecet aja!"

Alina lega kala mendengar bahwa Gibran baik baik saja.

"Yaudah makasih udah kesanah kak, gw tutup dulu"

"Iya sama sama"

Tut

Alina memutuskan sambungan nya iya meletakan kembali ponsel nya keatas nakas. Dan beralih menatap perut nya.

"Denger kan, ga usah khawatir lagi ya sayang Papa mu ga kenapa kenapa kok!" Alina mengusap perut itu.

Iya benar benar gelisah mengetahui Gibran kecelakaan ternyata kegelisahanya juga karna sang anak yg berada didalam perut nya ini.

***

07-03-2021

Buat yg udah baca cerita Riva maaf ya Riva aku unpublis karna aku mau fokus dulu sama cerita ini, karna bentar lagi mau tamat ada yg setuju ga aku buat sequel nya? Kalau banyak yg setuju aku buatin.

Nanti sequal nya itu bakal nyeritain tentang anak Gibran sama Alina.

Setuju ga???

Seginih dulu ya, jangan lupa Vote and Komen biar Author bisa up cepet oke😉😉

Salam sayang
Tri rahayu febriyanti😙❤

Pernikahan muda [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang