Sarah berselubung di dalam blanket . Bibirnya meringis . Cari nahas betul , dah tahu sakit pergi lari kenapa ? Tangannya mengusap-usap perlahan balutan itu . Ni kalau aku pergi hospital , naya kena membebel dengan doktor . Sarah mengigit bibir . Sakit sangat .
" sayang "
Zafriel duduk di sisi katil . Dipandang lama tubuh Sarah yang dilindungi oleh blanket . Tangan itu bergerak menyentuh kepala Sarah . Walaupun dihalang oleh blanket . Zafriel mengusap lembut . Dia naik ke atas katil lantas memeluk tubuh isterinya .
" abang minta maaf " bisik Zafriel .
" jangan kacau saya " Sarah bersuara . Tubuh Zafriel ditolak kasar dari memeluk tubuhnya .
" hmm " Zafriel makin mengetatkan pelukan . Tangan menyeluk ke dalam blanket lalu mengusap balutan itu . Dia tahu peha Sarah masih sakit .
" jangan peluk saya " suara Sarah sedikit meninggi . Dada Zafriel ditolak kuat sehingga menyebabkan lelaki itu terjatuh ke bawah . Zafriel memejam mata , mengusir perasaan marah yang mula mencengkam .
" i'm sorry " suara sedaya upaya dilembutkan . Blanket di tubuh Sarah ditarik lembut . Sarah berdecit geram . Tangannya menahan blanket dari ditarik oleh suaminya .
" ish ! jangan kacau sayalah ! pergilah balik ! " tajam sekali iris coklat itu memanah anak mata Zafriel . Lelaki di hadapannya tak faham bahasa ke apa ? Sarah menarik kasar blanket dari tangan Zafriel . Namun dengan mudah , pergelangan tangan Sarah dicapai lalu ditarik dekat ke tubuhnya .
Sarah terjeda . Anak mata Zafriel kelihatan marah . Sarah mendengus kasar . Dipalingkan wajah ke tepi . Dibawa tangan memeluk tubuh .
" abang minta maaf "
" balik " keras sahaja suara itu membalas . Dia ke belakang sedikit . Tidak mahu dekat dengan tubuh Zafriel .
" please .. " tangan Sarah diraih . Perempuan itu menepis kasar .
" balik " dia mengulangi kata-katanya .
" say- "
" AKU CAKAP BALIK ! BALIKLAH . PEKAK KE APA ?! " tengking Sarah . Tanpa dia sedar , dia sudah meninggikan suara kepada suaminya . Bergetar-getar mata coklat itu memandang raut wajah Zafriel yang sudah menegang .
Sebelum ..
PANG !
Sarah terkesima . Tangannya naik menekup pipi . Cecair berwarna merah perlahan-lahan turun dari bibirnya yang sudah pecah . Mata dipejam sesaat sebelum kembali memandang Zafriel . Dia mengukir senyuman sinis . Kolar baju Zafriel dicengkam kasar . Mata Sarah lagi tajam dari sebelum ni .
Tangan Sarah mengigil hebat di kolar baju Zafriel . Sedaya upaya dia cuba untuk menahan dirinya daripada mencederakan Zafriel . Sarah menarik nafas panjang . Walaupun di telinganya terngiang-ngiang satu suara memaksanya untuk mencederakan lelaki itu tetapi cuba ditahan . Dia kenal suara itu . Kolar baju Zafriel dilepas kasar .
Darah di bibir dikesat . Tanpa berkata apa-apa dia melangkah keluar dari bilik itu . Suara di dalam kepalanya semakin kuat . Sebelum jadi apa-apa yang teruk , lebih baik dia pergi dari situ .
×××
Sarah menarik hud menutupi kepala . Dia menunduk melihat jalan raya yang masih dipenuhi kereta-kereta . Angin yang bertiup kencang langsung tidak mengganggunya . Sarah duduk di tembok bangunan . Langsung tidak gentar dengan ketinggian di bawah . Kakinya menghayun ke belakang dan ke depan .
Botol minuman Fanta diletak di sisi . Bibir yang pecah dijilat . Anak mata Sarah masih memandang ke bawah . Mengekori setiap kereta-kereta yang lalu-lalang . Sayup-sayup kedengaran bunyi bisikan menyapa lembut halwa telinganya .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Action[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...