' 14

10.6K 624 1
                                    

Kisah Qistina .

" Qis , papa ada something nak bagitahu "

Langkah Qistina terhenti . Dia memandang wajah papanya dengan penuh tanda tanya . Qistina mengatur langkah dan melabuhkan punggung di sofa bertentangan dengan papanya .

" Qis faham kan dengan pekerjaan kedua papa "

Qistina mengangguk . Dia menelan air liur . Dia sudah dapat mengagak apa yang mahu dikatakan oleh papanya . Encik Daud menghela nafas panjang . Wajah anak perempuannya dipandang . Satu-satunya anak perempuannya .

" papa nak kamu sambung generasi . papa nak kamu jadi mafia "

Seperti ada batu yang menghentam dirinya . Lidahnya kelu . Tidak tahu mahu membalas kata-kata Encik Daud sebentar tadi .

" t-tapi kenapa Qis ? " soalnya .

" Qis je satu-satunya anak papa . tolong penuhi permintaan papa sayang "

" tapi kenapa Qis pa " katanya dalam nada terketar-ketar .

Encik Daud tidak menjawab . Dia tahu ini yang anak perempuannya tidak menyetujui keputusannya . Qistina menunduk . Air mata cuba dikawal . Dia tidak mahu nampak lemah di mata papanya .

" papa janji dulu , papa nak bawak Qis sambung belajar . tapi ? mana janji tu ? "

" papa minta maaf "

" Qis tak nak "

Dia kecewa dengan keputusan Encik Daud . Membunuh itu bukan pilihannya . Sejak dia lahir ke dunia ini , mamanya mati semasa bertarung nyawa melahirkan dia . Dia tidak berpeluang untuk merasai kasih sayang seorang ibu .

Dia hanya dapat merasa kasih sayang seorang ayah yang selalu sibuk dengan kerja . Tambahan lagi dengan kerja kedua papanya itu . Kehidupan Qistina tersangatlah sunyi , dia cemburu melihat kawan-kawannya yang ada keluarga yang begitu penyayang .

" please Qis , tunaikan permintaan papa "

" Qis tak nak pa ! " naik senoktah nadanya . Dia tak mahu !

" papa tak pernah ajar Qis jadi kurang ajar dengan papa ! bulan depan papa hantar Qis pergi Academy . No excuse ! " kata Encik Daud dan berlalu pergi .

Qistina menghantar kepermergian Encik Daud dengan pandangan mata . Dia menunduk ke bawah . Kedua belah tangan menekup seluruh wajahnya . Ini bukan pilihannya . Tapi papa sudah buat keputusan . Dia terpaksa ikut .

×××

Kisah Anis .

Anis menutup pagar . Mata dia meliar mencari kelibat mamanya . Biasanya petang-petang macam ni , mamanya suka menghabiskan masa dengan menanam pokok . Dua buah kereta masih terparking di garaj kereta . Tapi mana mereka ?

Anis melangkah masuk . Pintu dibuka perlahan-lahan . Kepala dijengulkan sedikit . Suasana yang sunyi sepi itu membuatkan dirinya berasa hairan . Kalau waktu macam ni , rumah dia riuh .

Anis membuang kasut dan masuk ke dalam rumah . Anis mencari-cari di mana kelibat orang tua kesayangannya . Dia melangkah ke ruang tamu . Hidungnya menangkap bau busuk di ruang tamu . Tangan menekup hidung . Kepalanya sudah terbayang segalanya . Hantu !

" mama ? papa ? "

Mata dia membulat . Tubuhnya automatik menjadi kaku . Tidak percaya dengan apa yang dilihat di depan mata . Anis mengetap bibir kuat .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now