Kisah Qistina .
" Qis , papa ada something nak bagitahu "
Langkah Qistina terhenti . Dia memandang wajah papanya dengan penuh tanda tanya . Qistina mengatur langkah dan melabuhkan punggung di sofa bertentangan dengan papanya .
" Qis faham kan dengan pekerjaan kedua papa "
Qistina mengangguk . Dia menelan air liur . Dia sudah dapat mengagak apa yang mahu dikatakan oleh papanya . Encik Daud menghela nafas panjang . Wajah anak perempuannya dipandang . Satu-satunya anak perempuannya .
" papa nak kamu sambung generasi . papa nak kamu jadi mafia "
Seperti ada batu yang menghentam dirinya . Lidahnya kelu . Tidak tahu mahu membalas kata-kata Encik Daud sebentar tadi .
" t-tapi kenapa Qis ? " soalnya .
" Qis je satu-satunya anak papa . tolong penuhi permintaan papa sayang "
" tapi kenapa Qis pa " katanya dalam nada terketar-ketar .
Encik Daud tidak menjawab . Dia tahu ini yang anak perempuannya tidak menyetujui keputusannya . Qistina menunduk . Air mata cuba dikawal . Dia tidak mahu nampak lemah di mata papanya .
" papa janji dulu , papa nak bawak Qis sambung belajar . tapi ? mana janji tu ? "
" papa minta maaf "
" Qis tak nak "
Dia kecewa dengan keputusan Encik Daud . Membunuh itu bukan pilihannya . Sejak dia lahir ke dunia ini , mamanya mati semasa bertarung nyawa melahirkan dia . Dia tidak berpeluang untuk merasai kasih sayang seorang ibu .
Dia hanya dapat merasa kasih sayang seorang ayah yang selalu sibuk dengan kerja . Tambahan lagi dengan kerja kedua papanya itu . Kehidupan Qistina tersangatlah sunyi , dia cemburu melihat kawan-kawannya yang ada keluarga yang begitu penyayang .
" please Qis , tunaikan permintaan papa "
" Qis tak nak pa ! " naik senoktah nadanya . Dia tak mahu !
" papa tak pernah ajar Qis jadi kurang ajar dengan papa ! bulan depan papa hantar Qis pergi Academy . No excuse ! " kata Encik Daud dan berlalu pergi .
Qistina menghantar kepermergian Encik Daud dengan pandangan mata . Dia menunduk ke bawah . Kedua belah tangan menekup seluruh wajahnya . Ini bukan pilihannya . Tapi papa sudah buat keputusan . Dia terpaksa ikut .
×××
Kisah Anis .
Anis menutup pagar . Mata dia meliar mencari kelibat mamanya . Biasanya petang-petang macam ni , mamanya suka menghabiskan masa dengan menanam pokok . Dua buah kereta masih terparking di garaj kereta . Tapi mana mereka ?
Anis melangkah masuk . Pintu dibuka perlahan-lahan . Kepala dijengulkan sedikit . Suasana yang sunyi sepi itu membuatkan dirinya berasa hairan . Kalau waktu macam ni , rumah dia riuh .
Anis membuang kasut dan masuk ke dalam rumah . Anis mencari-cari di mana kelibat orang tua kesayangannya . Dia melangkah ke ruang tamu . Hidungnya menangkap bau busuk di ruang tamu . Tangan menekup hidung . Kepalanya sudah terbayang segalanya . Hantu !
" mama ? papa ? "
Mata dia membulat . Tubuhnya automatik menjadi kaku . Tidak percaya dengan apa yang dilihat di depan mata . Anis mengetap bibir kuat .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Acción[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...