' 10

13K 748 6
                                    

Mata hitam itu memandang siling . Sarah menggerakkan tubuhnya . Erangan kecil terlepas . Sarah baru sahaja sedar daripada tidurnya . Dia berpaling , memandang Syazira di sebelah . Gadis itu lena diulit mimpi . Pandangan jatuh ke balutan berwarna putih di kaki rakannya itu . " mesti sakit " gumam Sarah perlahan . Bunyi geseran pintu mengalihkan perhatiannya . Wajah Zafriel terpancul di muka pintu . Pintu ditutup rapat tanpa mengeluarkan sebarang bunyi .

" sayang , sayang dah okey ? " Sarah terkedip-kedip . Zafriel ketawa . Punggung dilabuhkan ke kerusi yang tersedia di situ .

" sikit " halus sahaja gadis itu membalas . Zafriel menongkat pipi . Matanya tidak lepas dari memandang wajah pucat Sarah . " awak tak ada kerja ke ? " soal Sarah sedikit tergagap . Pandangan dilarikan ke arah lain . Tidak mahu bertentangan mata dengan lelaki itu .

" tak ada . aku rindu kau . nak tenung muka kau puas-puas " Sarah dapat rasakan wajahnya meraup panas . Zafriel tersengih .

" tak lapar ? " soal Zafriel .

" tak ada selera " tiba-tiba pintu dirempuh kasar dari luar . Kelibat Rayyan dan Zack yang berjalan santai dipandang . Sarah membuat muka . Tercabut pintu tu nanti .

" dah sihat ? " sapa Zack .

" tak lagi bodoh " ambik kau .

" mana tahu ka- aduh ! " Anis , Qistina dan Muslihah merempuh masuk ke dalam . Sarah menggelengkan kepala . Dah sampai bala dia hari ni . " korang okey ke tak ?! " tanya Anis . " sakit bodoh ! tahu tak bahu aku sakit kau langgar kenapa ?! " kepala Anis diluku kuat . " aduh ! aku tak nampak kau lah bingai ! " marah Anis . Tangan menggosok perlahan kepalanya .

" aku yang besar macam gajah ni kau tak nampak ? "

" sedar pun macam gajah " Sarah menggeleng . Kalau berjumpa , mesti bergaduh . Ada sahaja benda yang nak digaduhkan . Orang tua-tua dulu kata , kalau benci sesama benci . Lama-lama suka sama suka acewah .

" sebelum aku campak korang dekat tingkat . baik korang diam " Mereka menjeling sesama sendiri sebelum mereka menuju ke haluan masing-masing . Anis duduk di sofa manakala Zack masih setia menjelingnya . " kau okey tak ni ? " soal Qistina risau . " aku okey " balas Sarah dengan senyuman . Zafriel bangun dari duduknya . Memberi ruang kepada dua orang gadis itu untuk berbual . Dia berjalan ke arah Zack , berbual tentang kerja .

" aku nak tanya sikit boleh ? "

" tanyalah "

" cuba kau cerita pasal Harry ? " terus Sarah menoleh memandang Qistina . Wajah Qistina berubah riak . Qistina meneguk air liur . Aku salah tanya ke ? " dan mata kau . kenapa mata kau berubah ? " soal Qistina lagi . Sarah tersenyum kelat . Mata dia ? dia pun tak tahu kenapa dia dapat mata ni . Ia akan berubah apabila dirinya sedang marah . Ada sesuatu yang mengawal dirinya . Ya , sesuatu yang dia takutkan .

" banyak betul kau tanya " Sarah tergelak halus . " pasal mata ni , aku pun tak tahu . pasal Harry , aku benci dia " Qistina mengangguk . Mungkin Sarah masih belum bersedia untuk menceritakan segalanya . Sarah mengeluh dalam diam . " mata kau berubah . kau marah aku ke ? " soal Qistina takut-takut .

" tak lah " balas Sarah ringkas dengan senyuman di bibir . Qistina diam . Tidak mahu bertanya lagi . Sarah membuang pandangan ke arah tingkap . Masih segar di lubuk fikirannya tentang kejadian itu . Jeritan mereka . Sarah memejamkan mata . Wajah mereka muncul . Esakan mama dan kakaknya terdengar .

" adik minta maaf "

×××

Sarah terpinga-pinga memandang sekeliling . Pemandangan putih membuatkan dirinya keliru . Dekat mana ni ? Kaki berjalan-jalan di sekitar kawasan itu . " Sarah " panggil seseorang . Sarah menoleh mencari punca suara itu . Kemudian , dia tertancap kepada empat orang yang berdiri tegak dengan berpakaian serba putih . Dia terkaku seketika . " mama ? papa ? kakak ? amsyar ? " Sarah berkerut . Mata dia mencari-cari sesuatu . Di mana along dengan angah dia ? Sarah kembali memandang keluarganya .

Mereka tersenyum manis . Sarah membalas senyuman itu . Dia melangkah . Setapak . Dua tapak sebelum anak matanya membulat besar . Dia terkesima di tempatnya . Tubuhnya menggigil . Kelopak matanya bertakung .

" kenapa ?! kenapa kau bunuh diorang ?! " jerit Sarah kuat . " sebab diorang layak mati " kata seseorang . Sarah terduduk Suara gelak ketawa si dia memenuhi kawasan putih ini . Sarah menutup telinga bersama gelengan Esakannya semakin kuat . Tempat itu berubah gelap dan suram. Suara jeritan keluarganya .

" apa salah diorang ?! kenapa kau tak bunuh aku ?! "

" kau jahat ! kau kejam ! kau syaitan ! " jerit Sarah kuat . Suasana berubah sunyi sepi . Tiada lagi jeritan . Hanya tinggal tangisan seorang gadis .

" hey " Sarah mengangkat wajah . Seorang lelaki berdiri di hadapannya di pandang . Tangan dihulurkan . Sarah memandang pelik . Siapa dia ? kenapa dia dekat sini ?

" awak siapa ? " Lelaki itu tidak menjawab . Hanya tangan sahaja dihulurkan . Sarah ragu-ragu untuk menyambut huluran itu . Sesaat kemudian , dia menyambut tangan lelaki itu . Sarah terkedu . Tubuh dia selamat berada di dakapan lelaki itu . Teragak-agak dia ingin membalas dakapan itu .

" awak siapa ? " sekali lagi dia bertanya .

" Zafriel . Zafriel Qaiser "

Sarah terbangun . Sarah terus bangun dari pembaringan . Matanya meliar memandang sekeliling . Sarah mengeluh kecil . Dia bermimpi rupanya . Tubuh Zafriel yang tidur di atas sofa dipandang . Sarah kesian melihat Zafriel . Lelaki itu bersungguh-sungguh menjaganya . Sarah menjatuhkan tubuh ke katil . Tangan mengurut pelipis .

" adik rindu " luahnya perlahan . air mata mengalir keluar . Sarah rindu belaian mama papa . Memori indah bersama keluarganya . Dia rindu semua . Tapi semuanya musnah akibat dendam Harry . Sarah tak dapat menolong mereka . Dia hanya duduk , melihat mereka dibunuh di hadapan mata tanpa berbuah apa-apa .

" aku akan bunuh kau , Harry "

×××

" argh ! " segala fail dan kertas di atas meja ditolak . Harry menyepak kerusi . Anak buahnya hanya memerhati , tidak berani mahu mengeluarkan sepatah perkataan . Harry meramas kasar rambutnya . " kenapa Gary boleh mati ?! " bengang . Orang kepercayaannya sudah mati . Anak-anak buahnya yang ikut bersama turut mati . Harry mengetap rahang .

" Sarah . dia nampak Gary " kata salah seorang daripada mereka .

" Zafriel yang bunuh " sambung lelaki itu . Dada Harry turun naik menahan marah . Penumbuk digempal kuat . Tak guna punya perempuan ! Meja ditumbuk kuat . Bahu anak-anak buahnya terhinjut . " korang memang tempah maut daripada aku " kata Harry . Semua anak buahnya mengangkat kaki , melarikan diri daripada situ . Harry mengusutkan rambut .

" aku akan buat korang merana " Harry memejam mata . Harry mendengus geram . Habis rosak rancangannya .

" shit ! "

×××

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To be continued .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now