' 04

13.9K 882 4
                                    

Selesai sahaja melakukan aktiviti pemanasan badan . Mereka berlima menunggu arahan daripada kedua lelaki tersebut . Sarah menggosok kekura tangannya . Sarah menarik nafas lalu dihembuskannya . Dia tidak takut cuma dia bimbang akan ' dia ' . Macam mana kalau ' dia ' tiba-tiba sahaja muncul dan mencederakan rakan-rakannya ? Atau membunuh mereka ? Sarah menggeleng berulang kali . Kau kena kawal dia , Sarah . " siapa yang nak mula dulu ? " soal Rayyan . Pertanyaan Rayyan menjadi angin yang lalu sahaja . Tiada yang berani .

" aku tarik diri dulu . bye pakcik "

" Sarah mula dulu " ditekankan ayat itu . Sarah menggulingkan bebola mata menyampah . Gadis itu berpeluk tubuh . Zack dipandang tajam . Zack mengangkat kening bersama senyuman sinis . Sarah mendengus .

" kenapa aku ? kenapa tak pilih orang lain dulu ? "

" diam . cari pasangan kau . cepat , kita tak ada masa " Sarah mengeluh berat .

" Syazira , jom dengan aku " belum sempat Syazira membuka mulut , Sarah sudah menarik lengan gadis itu ke tengah-tengah bilik latihan . " kenapa aku eh ? " tanya Syazira . Wajah serta-merta berubah riak . Dicuba untuk melepaskan tangan Sarah pada lengannya . " sebab kau yang paling dekat . cepatlah nanti pakcik tu membebel pula . pedih telinga aku "

Anis , Muslihah dan Qistina tergelak kuat dengan ayat berani Sarah . Rayyan dan Zack hanya mampu menggelengkan kepala . Mahu membalas ? baik tak payah . Mulut budak kecil ni boleh tahan pedas juga . Bunyi geseran pintu menghentikan tawa mereka . Sosok tubuh Zafriel selamba masuk ke dalam . Sarah menolak pipi menggunakan lidah . Tanda dia tidak berpuas hati . Mamat ni asyik masuk sini saja . Tak ada kerja ?Zack menatap wajah Zafriel . Dia menyimpan senyuman . Mata coklat Zafriel dilihat . Lelaki itu sedang merenung Sarah .

Zafriel memasukkan kedua belah tangan ke dalam poket seluar . Anak mata mengekori pergerakan Sarah . Setiap serangan yang dilakukan , ditepis mudah oleh Syazira . Sarah masih belum menguasai sepenuhnya . Pergerakan tubuhnya masih keras dan tidak fleksibel . Anis , Qistina dan Muslihah memandang dengan wajah yang teruja . Tumbukan dihanyunkan lalu terkena tepat ke pipi Sarah . Mata Syazira terbuntang .

" Sarah ! sorry ! " kata Syazira gelabah dan mula menuju ke tubuh Sarah di lantai . " tak apa . aku okey " Sarah tersenyum . Darah yang mengalir dikesat dengan ibu jari . Sakit juga . " korang buat apa ?! cuba kau bayangkan budak tu musuh kau . takkan tumbuk sikit pun nak gelabah macam tu ! " marah Rayyan . Sarah meludah air liur yang bercampur darah . " bagi kau senang tapi bukan bagi kami " pedas . Gadis itu senyum . Senyum yang dibuat-buat . Pertarungan kembali diteruskan . Serangan demi serangan . Hanya Sarah sahaja yang cedera kerana terkena serangan gadis itu .

" stop . Syazira menang " Sarah terbaring penat . Dadanya turun naik mencari nafas . Mukanya penuh dengan lebam dan darah . Tubuh badannya seperti ingin patah . Sarah meringis kesakitan . Tangan perlahan-lahan memegang rambut . Basah . Darah .

" sorry " Syazira duduk bercangkung di tepi rakannya . Sarah tersenyum lemah dengan mata yang masih tertutup . Nafas berat jelas kedengaran di halwa telinga Syazira . " buat apa kau minta maaf ? kita semua memang kena terbiasa dengan semua ni . mana tahu hari-hari yang mendatang , lagi teruk " kata-kata Sarah mendapat anggukan Syazira . Dia bangun dengan bantuan gadis itu .

×××

" next "

Tiada seorang pun yang keluar . Melihat sahaja Sarah dan Syazira bertarung membuatkan rasa berdebar dan takut . Tompokan darah di lantai dilihat . Darah Sarah . Pekat dan merah . " Anis dengan Muslihah . tiada bantahan . nak jadi mafia kan ? merasa dulu badan kena pukul " Anis dan Muslihah mengangguk sahaja . Dengan langkah yang berat , mereka berdua menuju ke tengah-tengah tempat itu . Sarah duduk bersila di atas lantai . Kepala ditekup dengan tuala putih yang disediakan . Anak matanya memandang Anis dan Muslihah .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now