' 72

7.1K 418 75
                                    

" nak pergi mana ? "

Sarah berhenti merapikan rambutnya . Bayangan Zafriel pada cermin dipandang seketika . Lipstick diambil dari bekas . Dioleskan sedikit pada bibir . Cukuplah menutupi bibirnya yang pucat . Dia bukan seorang yang suka bermakeup . Iphone , dompet , tisu dan barangan lain dimasukkan ke dalam beg tangan .

" keluar " Sarah berura-ura mahu keluar . Lengannya ditangkap Zafriel . Mata mereka bersabung .

" jangan balik lambat " terasa ada usapan kecil pada tangan , Sarah menarik semula tangannya . Tak boleh , nanti melarat .

" Sarah pergi dulu " hanya anggukan sahaja dibalas Zafriel . Kelibat Sarah hilang dari pandangan . Lelaki itu melangkah ke tandas . Dia pun ingin keluar , berjumpa dengan seseorang .

" Sarah nak pergi mana ? nak ikut ! " soal Zarif riang . Wajah Sarah dipandang dengan penuh harapan . Please , Zarif nak ikut .

" Sarah nak pergi jumpa kawan lama . nak ikut ke ? " Zarif mengangguk laju . Dia berlari laju masuk ke bilik . Yeay dapat ikut ! Sarah menggeleng perlahan . Sementara menunggu Zarif , dia duduk sebentar di sofa . Menggomol Mochi .

Zafriel turun dari tingkat atas . Sisi wajah Sarah menyapa pandangan . Kedua belah tangan dimasukkan ke dalam poket seluar . Tawa halus Sarah menyapa lembut halwa telinganya . Tanpa sedar , pergerakan Sarah diperhatikan Zafriel . Zafriel mendekati Sarah .

" tadi cakap nak keluar "

" tunggu Zarif " balas Sarah tanpa melihat wajah Zafriel . Lelaki itu mendengus . Mochi di tangan Sarah diambil lalu diletak ke bawah .

" ap- "

Mulut Sarah ditekup . Tubuh Sarah ditolak ke sofa sebelum Zafriel naik menindih Sarah . Perempuan itu mencuba menolak Zafriel tetapi Zafriel terlebih dahulu mengunci tubuhnya . Iris Sarah berubah tajam . Apa masalah mamat ni ?

" aku bagi amaran . jangan rapat dengan adik aku "

Zafriel meraba-raba sesuatu di poket seluarnya . Sebilah pisau dikeluarkan seraya menayangkan pada wajah Sarah . Sarah ? wajah perempuan itu hanya berubah sedikit . Pisau itu dibenamkan pada bahu Sarah . Dahi Sarah berkerut halus . Zafriel sudah gila .

" dengar cakap aku , sayang "

Pisau ditarik perlahan . Zafriel menjauh dari tubuh Sarah . Senyuman sinis terhias di bibirnya dan Sarah cukup membenci senyuman itu . Zafriel beredar daripada situ . Dia nak keluar . Sarah memegang bahunya . Rasa ngilu . Ditarik beberapa tisu dari kotaknya . Ditekup pada bahunya .

" Sarah , jom ! "

Sarah bangun . Zarif tersenyum lebar . Suka dapat keluar . Tisu yang terdapat sedikit titisan darah disembunyikan di belakang . Mujur dia memakai baju berwarna biru gelap . Tidaklah nampak tompokan darah pada bahunya . Sarah senyum kecil .

" Zarif drive hari ni ! "

" okey "

×××

Zarif memucung panjang . Dia menongkat pipi . Sarah sedang bercakap dengan seseorang . Zarif turun dari kereta . Jangan tanya mana dia duduk . Zarif menyeluk poket seluarnya . Lama betul , mana orangnya . Sarah melambai-lambai ke arah sekumpulan lelaki .

" tak berubah pun kau " kata seorang lelaki . Sarah menjeling . Perut lelaki itu ditumbuk kuat . Terduduk lelaki itu ke tanah . Harithz terlepas tawa . Jarinya menunjuk-nunjuk pada Danny yang sudah nyawa-nyawa ikan di tanah .

" Danny , jangan mati ! " Aiman menarik lengan Danny . Jari menekan sedikit kelopak mata agar air mata palsunya tidak jatuh .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now