' 80

9.1K 429 115
                                    

Khairul memandang Zarif dan Sarah bersilih-ganti . Sarah dan Zarif masing-masing tidak sedarkan diri . Tubuh cuba untuk digerakkan namun hampa , ikatan tali pada tubuhnya begitu ketat . Khairul kembali teresak . Kenapa tak ada orang tolong dia ? mana papa ? papa , Khairul takut .

Ruangan gelap itu diperhatikan . Dengan berbekalkan satu lampu sahaja ia amat menyukarkan dirinya untuk melihat sekeliling . Khairul terdengar sesuatu . Seperti seseorang sedang memanjat sesuatu di atas . Siapa pula yang main panjat-panjat ni ? Bulu roma Khairul meremang . Automatik kepalanya mendongak . Wajah yang ketakutan bertukar gembira .

" paksu ! " jari telunjuk diletakkan di bibir , meminta untuk diam . Khairul mengangguk mengerti kemudiannya tersengih . Terkuat pula suara .

Zafriel melompat turun dari lubang di dinding dengan berhati-hati . Tali yang mengikat pinggangnya dibuang ke tepi . Zafriel mengesat cecair-cecair peluh yang membasahi dahinya . Bapak tinggi dinding dia . Zafriel menghela nafas lega . Penat betul .

" Zarif " nama adiknya dipanggil dengan nada yang perlahan . Tidak mahu anak buah Rafiel menyedari kehadirannya . Pipi Zarif ditepuk-tepuk . Tidak lama kemudian , tubuh Zarif perlahan-lahan bergerak . Mata itu tercelik luas . Zarif mengerang kesakitan .

" Z-zafriel " dipandang sayu wajah abangnya yang ditutupi mask hitam . Zafriel mengusap perlahan kepala Zarif . Darah di tepi kepala adiknya dikesat .

" p-pergi mana ? kenapa tinggalkan aku " Zafriel diam tidak membalas . Zarif menyentuh lengan abangnya .

" Sarah .. " Zafriel mengalihkan pandangan ke sekujur tubuh yang terbaring tidak bermaya di lantai . Kening Zafriel mengendur . Tubir matanya berair .

" d-dia dah lama tunggu kau " lengan Zafriel ditolak perlahan . Menyuruh lelaki itu untuk pergi . Zafriel tidak membuang masa , dia terus mendekati tubuh isterinya . Khairul memerhati . Dia dipinggirkan ke ?

" sayang .. " kepala Sarah dipangku ke riba . Pergelangan tangan Sarah ditekup dengan ibu jari , untuk memeriksa denyutan nadi . Allah , lemah . Pipi Sarah ditepuk lembut .

" sayang , buka mata please " rambut Sarah dilurut ke belakang . Dahi Sarah dicium-cium .

" sayang .. " Zafriel menyeka sedikit air mata yang mengalir . Sayang , bangun .

" erghh .. "

Sarah berkerut sakit . Siapa panggil dia ? Tangan automatik memegang kepala yang berpinar . Matanya perlahan-lahan terbuka . Wajah figura lelaki yang bertopeng menyapa pandangannya yang masih berkabur . Mata coklat . Rambut perang . Iris hitam Sarah membulat .

" a-abang " jaket Zafriel dipegang . Dia sedaya upaya mencuba untuk bangun tetapi Zafriel menahannya . Badan Sarah ditolak .

" jangan bangun . badan sayang lemah " ubun-ubun Sarah dicium . Zafriel tersenyum di sebalik masknya .

" a-abang pergi mana ? kenapa tinggalkan Sarah ? abang tak sayangkan Sarah ? " bertubi-tubi Sarah melontarkan soalan . Matanya merenung lama anak mata Zafriel . Dia rindu .

" abang minta maaf , sayang "

" a-abang jahat . abang selalu tinggalkan Sarah " dada Zafriel dipukul perlahan . Sarah teresak-esak . Tak guna . Zafriel menyeka lembut air mata isterinya .

" i'm sorry , my baby "

×××

" Ray , macam mana dekat depan ? " belakang Sarah diusap perlahan . Sarah memejam mata sambil menyandarkan kepala ke dada Zafriel . Dipeluk ketat tubuh suaminya . Bunyi bising dari luar kuat menyapa gegendang telinganya . Pasti pergaduhan sedang berlaku di luar .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now