' 06

13.2K 830 12
                                    

Anak mata berwarna hitam itu memandang seorang lelaki di hadapannya . Mereka bertentangan mata sebelum perlahan-lahan bibir lelaki itu tersenyum . Sarah menggulingkan bebola mata , menyampah . Tangan dibawa memeluk tubuh . " Zack , apa nama dia ? " Saja nak kenal , bukan nak mengurat . " Nazirul " Sarah mengangguk mengerti . Nazirul tersengih kecil . Rendah betul gadis ini . Wisel dibunyikan . Ia menandakan perlawanan sudah pun bermula . Tanpa sedar , mata hitam milik Sarah berubah kepada coklat .

Nazirul terlebih dahulu memulakan serangan . Sarah mengelak bersama senyuman sinis yang terhias di bibir . Uniform milik Nazirul dicengkam lalu sebuah tumbukan singgah ke pipi kanan lelaki itu . Tubuh Nazirul terhuyung-hayang namun cepat dia mengimbangi badannya . Nazirul mengedipkan matanya berulang kali . Dia kembali menyerang . Wajah Sarah ditumbuk saat gadis itu sedang leka .

Peluang di hadapan mata . Disepak kuat kaki Sarah sehingga gadis itu terjatuh ke atas lantai . Nazirul naik ke atas badan Sarah lalu menumbuk wajah gadis itu berulang kali . Sarah berkerut hebat . Dia bertindak menendang private part milik lelaki itu . Nazirul memegang mahkota berharganya . Wajahnya mula memerah .
Sarah menyepak badan Nazirul . Terdorong lelaki itu ke belakang .

" padan muka kau " kata dia perlahan . Mata dipejam . Tangan naik mengesat darah yang keluar . " kau okey ? " Sarah menunjukkan isyarat okey . Lambat-lambat gadis itu mengubah posisi kepada duduk . Setitis demi setitis darah mengalir membasahi baju uniform nya . " Sarah menang " dia tersenyum lebar . Syazira menghulurkan tangan . Sarah melihat seraya menyambut huluran itu .

" terima kasih "

" sama-sama " sebotol air bersama sehelai tuala diambil . Iris hitam yang telah berubah warna memerhatikan Qistina dan seorang lelaki yang bernama Danny . Danny lebih kecil berbanding ahli kumpulannya yang lain .

But don't judge a book by its cover .

Pergerakan Danny lebih pantas daripada Qistina . Serangan demi serangan ditepis . Tiada lagi yang tumbang mahupun terkena serangan itu . Tetapi Qistina terlepas pandang , tubuh itu jatuh setelah disepak Danny . " what ? " Muslihah seakan tidak percaya dengan apa yang dilihat . Qistina berdiri . Diurut sedikit bahu mula terasa sakit . Manik-manik peluh mula menitik dari dahinya . Danny menguntumkan senyuman . Namun di matanya , senyuman yang seakan mengejeknya .
Sarah berkerut apabila mendengar hentakan kuat dari tubuh Qistina . Kedua belah tangannya meramas tuala yang sudah berubah warna .

Lelaki-lelaki itu mula mengukirkan senyuman . Nampaknya kemenangan sudah berpihak kepada mereka . Syazira , Anis dan Muslihah berpandangan . Raut wajah mereka berubah . " arghh " erangan kesakitan Qistina didengari jelas di corong telinga . Nafas Qistina turun dan naik . Tenaga dia semakin berkurangan . Danny mencengkam kolar baju uniform gadis itu . Ditumbuk wajah Qistina dan sekali lagi tubuh itu jatuh tersembam ke bawah .

Qistina meringkuk kesakitan . Tubuhnya disepak oleh Danny . Tangan kanan menekup perut . Darah keluar daripada mulut . Danny tersenyum . Peluh di dahi dikesat . Nampak gayanya , dia menang . " Qistina ? " gadis itu mengangkat tangan . Mereka mengeluh dalam diam . Muslihah bangun dan berlari ke tubuh Qistina . Bahu Qistina ditolak perlahan . " kau okey ? teruk sangat ni " angguk tak , geleng tak . Muslihah mengerling Zack dan Rayyan .

" panggil doktor "

×××

" sambung ? " soal Rayyan . Menginginkan kepastian . Semua mengangguk kepala kecuali Sarah dan Syazira . Qistina sedang dirawat di bilik rawatan . Keadaan dia teruk . " Sarah ? Syazira ? " mereka berdua melihat Zack . Sarah mengangguk kecil dan memalingkan wajah ke tepi . Syazira juga turut menganggukkan kepala . " siapa nak keluar berlawan ? cepat , aku dah malas nak bercakap " ujar Zack .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now