' 15

11K 651 32
                                    

Kisah Muslihah .

Muslihah membelek-belek telefon . Dia menghiraukan keluarganya memandang tajam ke arahnya . Keputusan gadis itu cukup dibantah keras-keras oleh mama dan papanya . Yang dia tahu , dia tetap dengan keputusannya .

" dah tak ada benda lain kamu nak ? apa yang dah jadi dengan kamu ni ! membunuh juga kamu pilih ! " Muslihah beriak kosong . Semua adik beradiknya ada di sini . Sedang membincangkan tentang hal ini .

" orang minat " balas Muslihah malas . Dia meletakkan telefon ke bawah .

" benda haram macam tu juga kau minat kan ! gila ke apa ? " marah abang sulungnya .

" kau nak sibuk apa hal ? tak pernah lagi aku menyibuk hal minat kau " kata Muslihah mendatar .

" papa tak benarkan ! " keras papanya .

Muslihah mengeluh kecil . Raut wajahnya berubah dingin . Wajah kedua mama dan papanya dipandang bersilih ganti .

" sebelum ni , papa tak pernah larang pun kalau Muslihah nak buat apa-apa pun " kata Muslihah .

" kamu terpengaruh dengan siapa hah ?! " marah mamanya pula .

Muslihah meraup wajahnya kasar .

" papa nak halau Muslihah pun . Muslihah tak kisah " katanya dingin .

" dah tu keluar lah ! tak payah nak jejak kaki dekat sini lagi ! " kata abangnya .

Muslihah tersenyum sinis . " memang nak pergi dah pun " kata Muslihah seraya bangkit . Kesemua ahli keluarganya memandang tajam ke arahnya .

" halalkan makan minum Muslihah . lepas ni Muslihah takkan jejak lagi kaki dekat sini "

Muslihah pergi meninggalkan mereka dan naik ke atas untuk mempack baju . Keputusannya tetap sama , dia nak masuk dalam dunia gelap itu .

×××

Syazira memandang setiap pelosok wad yang ditempatkannya . Sebenarnya dia bosan sangat-sangat . Dia tidak dapat menyertai latihan kerana keadaan kakinya yang masih tidak pulih sepenuhnya . Sarah , gadis itu sudah keluar pagi tadi . Dia sendiri yang berdegil untuk segera keluar dari wad . Puas dipujuk Zafriel namun tetap dengan keputusannya . Degil nak mampus .

BUM !

" opocot mak kau meletup ! " Qistina , Muslihah , Sarah dan Anis tergelak sakan . Syazira mengurut dadanya . Nasib tak kena heart attack . " ish ! korang ni ! kalau tercabut pintu tu siapa nak ganti ! " bebel Syazira . " Zafriel . sebab dia owner tempat ni " kata Muslihah selamba dan duduk di atas katil kosong .

" baru habis latihan ? " mereka semua mengangguk . Tiba-tiba Qistina dan Sarah ketawa . " korang asal ? sawan ? " gumam Syazira . Sarah mengesat air matanya . Geli hatinya apabila teringat kejadian di dalam training room tadi . Syazira membuat rolling eyes .

" aku tembak Zack tadi " kata Qistina .

" seriuslah ? kenapa tak bunuh terus " kata Syazira sambil ketawa .

" tak kena . kalau tak dah arwah dia " ujar Qistina . " amboi-amboi , sedap betul mengata aku " kata Zack di muka pintu . Dia memandang tajam ke semua gadis-gadis itu . " sekali sekala " balas Sarah dengan sengihan di bibir .

Zack memeluk tubuh .

" mana Rayyan ? " soal Syazira .

" ehem .. " Qistina berdehem . Bibirnya terjongket senyuman nakal . Syazira memasamkan wajah . Salah ke aku tanya ? " dia ada hal " ujar Zack . Syazira mengangguk . Sarah , Anis , Muslihah dan Qistina melirik nakal ke arah Syazira . Syazira mengguling bebola mata ke atas . Memang tak sah kalau tak mengusik .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now