" Sarah ada orang nak jumpa " dahi Sarah berkerut . Siapa yang nak jumpa dia ? Takkan saudara mara dia pula . Sarah memandang seorang trainee perempuan di muka pintu . " siapa ? " soal Sarah .
" entahlah " Sarah mengangguk . Dia bangun dari pembaringan . Tubuh tersarung t-shirt simple berwarna hitam . Rambut dibiarkan lepas . Orang tengah sedap-sedap baring ada yang menganggu .
" aku pergi dulu " kata Sarah seraya menolak pintu bilik .
" okey " Sarah melangkah pergi . Wajah ketat dan dingin menghiasi wajahnya . Kaki diatur masuk ke dalam sebuah lift yang selalu digunakan oleh trainee . Dia menekan butang lift .
TING !
Sarah keluar daripada perut lift . Dia memasuki satu lorong yang memisahkan dua bangunan . Jarang sekali trainee-trainee lalu di sini kerana di sini tempat yang dilarang oleh pihak atasan .Pintu kaca ditolak . Serta merta pekerja-pekerja di situ memandangnya . Sesetengah daripada mereka mula berbisik-bisik kerana hanya dirinya seorang sahaja yang berani datang ke sini untuk berjumpa dengan ketua .
Sarah berjalan santai . Pandangan mereka dihiraukan . Dia menuju ke meja seorang perempuan yang bertudung . Sarah terjongket-jongket ingin melihat wajah si perempuan . " akak , Zafriel ada tak ? " tanyanya . " ada . masuklah " kata Ida dengan senyuman manis .
Dia selalu melihat gadis ini datang ke bilik kerja Zafriel . Walaupun pandangan mereka menilai gadis itu teruk , dingin , gedik tapi sebenarnya dia memiliki hati yang baik . " terima kasih akak " Sarah menguntum senyuman dan melambai-lambai . " sama-sama " kata Ida . Dia turut melambai kembali . Budak-budak . Pintu coklat ditolak dari luar . Wajah Zafriel yang berada di meja dipandang . Tekun sahaja lelaki itu membuat kerja sampai tidak sedar akan kehadirannya .
" awak .. "
" hmm "
" teman saya boleh ? ada orang nak jumpa dekat luar . takutlah nak keluar sorang-sorang " Zafriel mengangkat muka dari melihat kertas kerjanya .
" takkan siang-siang macam ni pun takut ? pengawal berlambak dekat luar " Sarah mencebik .
" alah temankanlah " Zafriel mengeluh . Nasib sayang !
" jom " Sarah tersenyum riang . Zafriel mengeleng melihat sikap kebudak-budakan gadis itu . Nak jadi mafia tapi perangai masih kebudak-budakan .
×××
Udara di luar di hirup segar . Dah lama tak tengok dunia luar . Semua pengawal yang berjaga memandang ke arahnya . Sarah berkerut . Kenapa ? Nak gaduh ? Meh ! " tercegat apa lagi dekat sini ? " kayu dicucuk ke lengan Sarah . Tak tahu dia ambil dekat mana . Bunga ros yang dipetiknya tadi dihulurkan kepada Sarah . Gadis itu memandang teruja . Bunga itu diambil , dibawa ke hidung untuk menghidunya . Wangi !
" awak ambil dekat mana ? " bibir Zafriel memucung menunjukkan lokasi bunga ros itu . Mereka tidak sedar yang perbuatan mereka dilihat oleh keluarga kecil itu .
" dah-dah . nanti orang tu marah saya " baju kemeja Zafriel ditarik . Sarah dan Zafriel berjalan untuk pergi ke ruangan menunggu yang terdapat di luar . Memang mereka tidak membenarkan pelawat masuk ke dalam . Sarah mula jakun melihat pokok bunga . Lawa !
" adik " Langkahnya serta merta terhenti . Panggilan itu membuatkan dirinya terkedu . Dia kaku di tempatnya . Wajah lelaki itu dipandang harian . Siapa dia ?
" adik tak kenal along ? " Sarah tidak menjawab . Dia berundur beberapa tapak di belakang . Wajah lelaki itu dipandang tidak percaya . Bawah bibir digigitnya kuat .
" Hariz ? along ? " Hariz mengangguk laju . Dia menatap wajah adik kandungnya . Ya Allah rindunya . Sarah menoleh memandang Zafriel . Dia bingung .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Action[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...