Setelah kejadian tempoh hari , hubungan mereka dengan Zafriel semakin rengang . Jarang ingin berjumpanya di luar . Mereka lebih menghabiskan masa bersama Rayyan , Zack , Hariz dan Hayden . Entah apa special perempuan sampaikan seorang Zafriel boleh tunduk dekat dia . Masih segar di dalam ingatannya terhadap pertengkaran besar antara dia dan Zafriel di bilik latihan dengan bersaksikan Qasya sendiri . Lontaran kata-kata kesat oleh Zafriel merobekkan hatinya . Jelas di mata lelaki itu yang dia sangat membenci dirinya .
Zafriel selamba sahaja menarik tangan Qasya keluar meninggalkan dia sendirian di dalam bilik latihan . Sarah duduk bersendirian di bangku yang jauh tersorok daripada pandangan orang . Dari jauh , dia boleh nampak Qasya dan Zafriel bergelak ketawa . Dah bahagia .
Sarah tersenyum kelat . Dia menundukkan wajahnya . Matanya dipejam rapat . Ingin membuang rasa sakit yang mencengkam hati rapuhnya .
" hai . sorang je ke ? " tegur seseorang .
Sarah mengangkat wajah dan tersenyum kecil . Lelaki dihadapannya dipandang ." ya . duduklah " Lelaki itu duduk bersebelahan dengan Sarah . Bibir lelaki itu mengoyakkan senyuman namun disebalik senyuman ada bermacam macam strategi untuk menjatuhkan gadis di sebelahnya .
" aku Rian . kau ? "
" Sarah " balasnya sepatah . Kemudian , keadaan menjadi sunyi . Masing-masing menguncikan mulut . Tidak tahu apa yang nak dibualkan . Sarah tunduk memandang kasut manakala Rian memandang dengan ekor mata .
" aku nampak kau dari jauh sedih je . kenapa ? " soal Rian ingin tahu .
Sarah mengeleng perlahan .
" aku okey " bohong Sarah . Gadis itu tersenyum kecil . Rian dipandang . Handsome juga .
" asal tenung aku macam tu ? " Sarah tersedar . Terus ditundukkan wajah ke bawah . Jari jemari memicit sesama sendiri . Kantoi pula .
" aku handsome sangat ke ? " kata Rian bangga . Kembang kempis hidungnya . Sarah tergelak kecil . Dia masih tidak memandang lelaki itu .
" merepek je kau ni "
" alah cakap je lah " Sarah tersengih dan mengeleng kecil . Rian turut tersenyum . Namun senyuman yang dibuat-buat . Tak ada maknanya dia nak senyum dekat budak ni .
" kau trainee baru ke ? " soal Sarah . Tangannya lincah membaiki tali kasut . Selepas itu , dihentak sedikit ke lantai .
" ye "
" aku tak pernah pun nampak kau sebelum ni "
" memanglah . dekat sini ramai kan . mustahil kau dapat cam muka aku " Sarah mengangguk sahaja . Matanya sedikit mengecil melihat Anis , Syazira , Qistina dan Muslihah yang berjalan menuju ke sini .
Sarah mengangkat tangan dan melambai-lambai menandakan dia di situ . Syazira dan Muslihah menahan ketawa . Sarah menjeling apabila mereka sampai di tempatnya .
" eh baru perasan ada orang " kata Qistina . Mereka berempat memandang Rian yang tersenyum palsu ke arah mereka .
" mamat mana pula ni ? " tanya Anis .
" Rian " balas Sarah sepatah .
" hai " sapa Syazira .
" hai "
" degil betul kau ni . suka sangat menyorok " Muslihah mencerlung tajam . Sekejap sahaja gadis ini hilang daripada pandangan .
" aku bukanlah lari "
" tahu , nanti kalau abang kau datang ke apa susah . asyik tanya mana adik dia "
Rian hanya diam membatu . Malas mahu masuk campur . Sarah tersengih melihat wajah kemerahan milik Muslihah . Nampak sangat gadis itu sedang marah . Qistina , Anis dan Syazira menjarakkan kedudukan mereka .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Action[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...