' 29

8.2K 509 7
                                    

Setelah kejadian tempoh hari , hubungan mereka dengan Zafriel semakin rengang . Jarang ingin berjumpanya di luar . Mereka lebih menghabiskan masa bersama Rayyan , Zack , Hariz dan Hayden . Entah apa special perempuan sampaikan seorang Zafriel boleh tunduk dekat dia . Masih segar di dalam ingatannya terhadap pertengkaran besar antara dia dan Zafriel di bilik latihan dengan bersaksikan Qasya sendiri . Lontaran kata-kata kesat oleh Zafriel merobekkan hatinya . Jelas di mata lelaki itu yang dia sangat membenci dirinya .

Zafriel selamba sahaja menarik tangan Qasya keluar meninggalkan dia sendirian di dalam bilik latihan . Sarah duduk bersendirian di bangku yang jauh tersorok daripada pandangan orang . Dari jauh , dia boleh nampak Qasya dan Zafriel bergelak ketawa . Dah bahagia .

Sarah tersenyum kelat . Dia menundukkan wajahnya . Matanya dipejam rapat . Ingin membuang rasa sakit yang mencengkam hati rapuhnya .

" hai . sorang je ke ? " tegur seseorang .
Sarah mengangkat wajah dan tersenyum kecil . Lelaki dihadapannya dipandang .

" ya . duduklah " Lelaki itu duduk bersebelahan dengan Sarah . Bibir lelaki itu mengoyakkan senyuman namun disebalik senyuman ada bermacam macam strategi untuk menjatuhkan gadis di sebelahnya .

" aku Rian . kau ? "

" Sarah " balasnya sepatah . Kemudian , keadaan menjadi sunyi . Masing-masing menguncikan mulut . Tidak tahu apa yang nak dibualkan . Sarah tunduk memandang kasut manakala Rian memandang dengan ekor mata .

" aku nampak kau dari jauh sedih je . kenapa ? " soal Rian ingin tahu .

Sarah mengeleng perlahan .

" aku okey " bohong Sarah . Gadis itu tersenyum kecil . Rian dipandang . Handsome juga .

" asal tenung aku macam tu ? " Sarah tersedar . Terus ditundukkan wajah ke bawah . Jari jemari memicit sesama sendiri . Kantoi pula .

" aku handsome sangat ke ? " kata Rian bangga . Kembang kempis hidungnya . Sarah tergelak kecil . Dia masih tidak memandang lelaki itu .

" merepek je kau ni "

" alah cakap je lah " Sarah tersengih dan mengeleng kecil . Rian turut tersenyum . Namun senyuman yang dibuat-buat . Tak ada maknanya dia nak senyum dekat budak ni .

" kau trainee baru ke ? " soal Sarah . Tangannya lincah membaiki tali kasut . Selepas itu , dihentak sedikit ke lantai .

" ye "

" aku tak pernah pun nampak kau sebelum ni "

" memanglah . dekat sini ramai kan . mustahil kau dapat cam muka aku " Sarah mengangguk sahaja . Matanya sedikit mengecil melihat Anis , Syazira , Qistina dan Muslihah yang berjalan menuju ke sini .

Sarah mengangkat tangan dan melambai-lambai menandakan dia di situ . Syazira dan Muslihah menahan ketawa . Sarah menjeling apabila mereka sampai di tempatnya .

" eh baru perasan ada orang " kata Qistina . Mereka berempat memandang Rian yang tersenyum palsu ke arah mereka .

" mamat mana pula ni ? " tanya Anis .

" Rian " balas Sarah sepatah .

" hai " sapa Syazira .

" hai "

" degil betul kau ni . suka sangat menyorok " Muslihah mencerlung tajam . Sekejap sahaja gadis ini hilang daripada pandangan .

" aku bukanlah lari "

" tahu , nanti kalau abang kau datang ke apa susah . asyik tanya mana adik dia "

Rian hanya diam membatu . Malas mahu masuk campur . Sarah tersengih melihat wajah kemerahan milik Muslihah . Nampak sangat gadis itu sedang marah . Qistina , Anis dan Syazira menjarakkan kedudukan mereka .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now