' 39

7.9K 494 27
                                    

Seorang lelaki berjaket hitam memasuki wad itu . Orang-orang yang berada di dalam memandangnya . Dia tersenyum kecil sebelum memandang tubuh seseorang di atas katil . Terus pudar senyuman di bibirnya .

Dia berjalan merapati katil itu . Hariz bangun , memberi ruang kepada si dia . Sempat ditepuk perlahan bahu lelaki itu . Hariz berjalan lemah ke sofa dan melabuhkan punggung di sebelah isterinya .

" assalamualaikum , adik . angah datang ni " bisik dia atau lebih tepat Raykal .

Tangan yang kaku di atas katil dicapai . Sejuk , gumamnya . Matanya tidak lepas dari memandang wajah pucat Sarah . Seperti mayat hidup . Jari Raykal menyentuh lebam ungu di pipi kiri Sarah lalu digosok lembut .

Semalam , Hariz menelefonnya mengkhabarkan tentang Sarah . Semalaman dia tidak boleh tidur memikirkan satu-satunya adiknya yang terselamat . Terselamat daripada lelaki durjana itu .

" angah ! bagi balik patung adik ! "

" angah nak aiskrim "

" nak tidur dengan angah .. "

Tanpa sedar air mata membasahi pipinya . Peristiwa dahulu kembali berlegar-legar di dalam kepalanya . Kalau Harry tidak membunuh mama papanya , pasti mereka semua akan hidup bahagia dan Sarah tidak akan memilih jalan ini .

" angah rindu adik .. " luahnya , sayu .

Sudah empat tahun dia tidak menatap wajah ini . Raykal mengusap kekura tangan Sarah yang dicucuk jarum drip . Zafriel dan Hayden hanya diam sambil memandang dua beradik itu . Rayyan dan Zack pula berada di wad mereka yang lain .

Jari yang berada di genggaman Raykal tiba-tiba bergerak . Raykal menunduk melihat jari runcing itu . Dia tak salah tengok kan ? Mata hitamnya beralih kepada wajah Sarah . Dahi gadis itu berkerut halus .

" adik .. "

" e-erghhh "

" adik ! "

Kelopak mata itu perlahan-lahan terbuka . Serta merta tangannya memegang kepala . Bau hospital menusuk masuk ke hidung . Sarah mengamati sekeliling . Keningnya bertaut rapat apabila menyedari bahawa katilnya dikelilingi oleh lelaki .

Sarah ingin membuka alat bantuan pernafasan namun dihalang oleh seseorang . Kepalanya menoleh ke kiri .
Matanya memandang lelaki itu . Lama .. sangat lama . Tidak beralih matanya dari menatap wajah lelaki itu .

" a-angah .. "

Sarah terus bangun dan memeluk tubuh Raykal . Dihiraukan sakit di badannya . Kedengaran suara tangisan di bahu Raykal walaupun perlahan . Kedua tangan Sarah melingkari tengkuk Raykal . Tidak mahu melepaskan tubuh itu .

" eh ! adik , baring . badan tu lemah lagi " tubuh Sarah ditolak berhati-hati supaya tidak menyakitkan adiknya .

" taknak ! nak angah "

Tubuh Raykal dipeluk rapat sehingga menghimpit balutan di badannya . Raykal sudah tidak senang duduk . Sudah ditolak tetapi makin kuat gadis itu menangis . Aduh budak ni , dia tak sedar ke yang dia tu sakit !

" adik " panggil Hariz sedikit tegas .

Faham dengan panggilan Hariz , terus dilepaskan tubuh Raykal . Tubuhnya mengesot menjauhi Raykal . Tangan Zafriel pula yang diambil dan dipegang . Zafriel tersenyum lucu . Takut along dia rupanya ~

" s-sakit .. " adu Sarah kepada Zafriel .

" stai bene ? il mio bambino ? " soal Zafriel sambil mengesat air mata di pipi Sarah .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now