' 59

6.6K 406 9
                                    

Zafriel mengeluh kecil . Tangannya naik mengurut bahu yang terasa sengal . Banyak pula kerja hari ni . Dia bersandar di kerusi . Matanya memerhati ruangan pejabatnya . Dah lama tak datang sini , selalu dia terperap dekat academy . Ni company arwah daddy dia . Sekarang dia yang mengambil alih . Kalau nak diharapkan adik dia yang sorang tu memang tak lah . Alasan , masih belajar .

Dia memandang Sarah di sofa . Isterinya sedang melukis sesuatu di ipad . Merengek nak ikut . Mentang-mentang kaki dia dah sembuh . Mulalah bergerak sana sini . Tak reti duduk diam . Aku ikat dekat batang pokok baru tahu .

" susahnya .. " rungut Sarah . Dia ingin mencuba melukis gambar pemandangan yang sebijik seperti di dalam iphonenya . Bibirnya memucung sambil membandingkan lukisannya dan gambar di dalam iphonenya .

" kita touch up sikit " Sarah tergelak dengan ayatnya . Stylus pen laju mewarnai langit biru . Bintang-bintang kecil juga dilukis . Uwah udah siap ! senangnya hatiku ~

" sayang , sini kejap " panggil Zafriel . Sarah meletakkan ipadnya ke sofa . Dia melompat-lompat kecil ke meja kerja Zafriel . Kerusi di hadapan meja ditarik .Belum dia duduk di situ , Zafriel menahan .

" sinilah " Zafriel menepuk-nepuk pehanya . Sarah menggulingkan bebola mata ke atas . Dia berjalan ke arah suaminya . Zafriel menarik pinggang Sarah dan didudukkan Sarah di ribanya .

Zafriel mencium pipi Sarah bertalu-talu . Isterinya menggeliat geli . Wajah Zafriel ditolak perlahan . Ni memang sengaja nak menggatal ke ? Sarah menjeling manja . Tangan Zafriel yang berada di pinggangnya diusap lembut .

" abang nak tunjuk something " Sarah menaikkan kening . Mata mereka bertembung sesaat . Zafriel tersenyum . Faham benar dengan pandangan isterinya . Puncak hidung Sarah dicium .

Tangannya menarik laci . Sarah berkerut memandang pistol-pistol dan pisau di dalamnya . Dia kembali memandang Zafriel . Natang ni ke yang laki aku nak tunjuk ?

" eh bukan . sorry sayang " laci itu ditutup kembali . Sarah membuat muka . Laci yang diatasnya pula dibuka . Kelihatan banyak buku nota dan kertas-kertas di dalamnya . Tangannya mencari-cari sesuatu dari dalam timbunan kertas sebelum menarik beberapa keping tiket .

" apa ni ? " Sarah mengambil tiket itu daripada tangan Zafriel . Matanya membaca details pada tiket tersebut .

' tiket penerbangan ke Paris , France '

Sarah mengangkat wajah dengan mata yang bersinar dan tersenyum lebar . Zafriel tergelak kecil . Pipi Sarah dicubit geram . Nak je aku kunyah-kunyah pipi tembam dia ni . Nyum nyum .

" kita pergi honeymoon hujung bulan ni "

" betul ke ?! " mata Zafriel mengecil bila mendengar jeritan Sarah . Amboi budak kecik ni . Dia pula yang lebih-lebih .

" betul . takkan abang nak tipu" Sarah memeluk leher Zafriel ketat dan erat . Zafriel menelan air liur . Dia nak bunuh aku ke ? jangan hiks- , aku tak ada anak lagi ni .

" sayang abangggg " pelukan di leher diketatkan lagi sehingga Zafriel terbatuk-batuk . Tersedar dengan perbuatannya , Sarah laju melepaskan pelukan . Wajah Zafriel yang merah dipandang .

" sa..yang nak bunuh abang ke ? " nafas Zafriel tercungap-cungap . Peluh halus di dahinya dikesat . Dia memandang isterinya yang tersengih seperti kerang busuk .

" tak . yang lain pergi jugak ke ? " segera dia menukar topik apabila melihat Zafriel menjelingnya . Fuh , menusuk ke dalam kalbu .

" cuba kira tiket tu ada berapa keping " kata Zafriel . Lelaki itu mengambil botol minuman berwarna biru di meja seraya meneguk perlahan .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now