Zafriel mengeluh kecil . Tangannya naik mengurut bahu yang terasa sengal . Banyak pula kerja hari ni . Dia bersandar di kerusi . Matanya memerhati ruangan pejabatnya . Dah lama tak datang sini , selalu dia terperap dekat academy . Ni company arwah daddy dia . Sekarang dia yang mengambil alih . Kalau nak diharapkan adik dia yang sorang tu memang tak lah . Alasan , masih belajar .
Dia memandang Sarah di sofa . Isterinya sedang melukis sesuatu di ipad . Merengek nak ikut . Mentang-mentang kaki dia dah sembuh . Mulalah bergerak sana sini . Tak reti duduk diam . Aku ikat dekat batang pokok baru tahu .
" susahnya .. " rungut Sarah . Dia ingin mencuba melukis gambar pemandangan yang sebijik seperti di dalam iphonenya . Bibirnya memucung sambil membandingkan lukisannya dan gambar di dalam iphonenya .
" kita touch up sikit " Sarah tergelak dengan ayatnya . Stylus pen laju mewarnai langit biru . Bintang-bintang kecil juga dilukis . Uwah udah siap ! senangnya hatiku ~
" sayang , sini kejap " panggil Zafriel . Sarah meletakkan ipadnya ke sofa . Dia melompat-lompat kecil ke meja kerja Zafriel . Kerusi di hadapan meja ditarik .Belum dia duduk di situ , Zafriel menahan .
" sinilah " Zafriel menepuk-nepuk pehanya . Sarah menggulingkan bebola mata ke atas . Dia berjalan ke arah suaminya . Zafriel menarik pinggang Sarah dan didudukkan Sarah di ribanya .
Zafriel mencium pipi Sarah bertalu-talu . Isterinya menggeliat geli . Wajah Zafriel ditolak perlahan . Ni memang sengaja nak menggatal ke ? Sarah menjeling manja . Tangan Zafriel yang berada di pinggangnya diusap lembut .
" abang nak tunjuk something " Sarah menaikkan kening . Mata mereka bertembung sesaat . Zafriel tersenyum . Faham benar dengan pandangan isterinya . Puncak hidung Sarah dicium .
Tangannya menarik laci . Sarah berkerut memandang pistol-pistol dan pisau di dalamnya . Dia kembali memandang Zafriel . Natang ni ke yang laki aku nak tunjuk ?
" eh bukan . sorry sayang " laci itu ditutup kembali . Sarah membuat muka . Laci yang diatasnya pula dibuka . Kelihatan banyak buku nota dan kertas-kertas di dalamnya . Tangannya mencari-cari sesuatu dari dalam timbunan kertas sebelum menarik beberapa keping tiket .
" apa ni ? " Sarah mengambil tiket itu daripada tangan Zafriel . Matanya membaca details pada tiket tersebut .
' tiket penerbangan ke Paris , France '
Sarah mengangkat wajah dengan mata yang bersinar dan tersenyum lebar . Zafriel tergelak kecil . Pipi Sarah dicubit geram . Nak je aku kunyah-kunyah pipi tembam dia ni . Nyum nyum .
" kita pergi honeymoon hujung bulan ni "
" betul ke ?! " mata Zafriel mengecil bila mendengar jeritan Sarah . Amboi budak kecik ni . Dia pula yang lebih-lebih .
" betul . takkan abang nak tipu" Sarah memeluk leher Zafriel ketat dan erat . Zafriel menelan air liur . Dia nak bunuh aku ke ? jangan hiks- , aku tak ada anak lagi ni .
" sayang abangggg " pelukan di leher diketatkan lagi sehingga Zafriel terbatuk-batuk . Tersedar dengan perbuatannya , Sarah laju melepaskan pelukan . Wajah Zafriel yang merah dipandang .
" sa..yang nak bunuh abang ke ? " nafas Zafriel tercungap-cungap . Peluh halus di dahinya dikesat . Dia memandang isterinya yang tersengih seperti kerang busuk .
" tak . yang lain pergi jugak ke ? " segera dia menukar topik apabila melihat Zafriel menjelingnya . Fuh , menusuk ke dalam kalbu .
" cuba kira tiket tu ada berapa keping " kata Zafriel . Lelaki itu mengambil botol minuman berwarna biru di meja seraya meneguk perlahan .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Action[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...