' 43

7.2K 448 8
                                    

" Ya Allah adik ! "

Hariz dan Raykal mendekati Sarah . Sarah berjalan melintasi abang-abangnya . Tiada sepatah pun perkataan yang keluar dari mulut Sarah . Aisyah memandang aneh tubuh Sarah yang cepat menghilang ke dalam rumah .

Sarah menutup pintu . Jaket dibuang dari tubuh dan dimasukkan ke bakul baju kotor . Gadis itu memasuki tandas . Baju hitam ditarik kasar . Menampakkan luka tikaman sederhana panjang . Sarah menatap luka itu dari pantulan cermin .

Tangan menarik kotak first aid-kit dari rak yang terlindung dari cermin . Kotak itu dibuka . Beberapa kapas diambil dari plastik kecil . Tangan kirinya mula melakukan kerja . Kapas yang dipenuhi darah diletak ke tepi . Setelah selesai mencuci luka . Ubat diambil , dituang sedikit ke kapas dan ditekup ke bahu .

Tok ! Tok ! Tok !

" adik ! adik okey ke tak ?! " suara dari luar tandas , Hariz .

" okey ! " balas Sarah separa menjerit .

Sarah kembali menyapu ubat . Bandage diambil dari kotak . Dia membalut lukanya dengan teliti . Dikemaskan sedikit supaya tidak longgar . Sarah mengemas semula dan dimasukkan ke dalam kotak . Kapas-kapas dikumpul lalu dibuang ke tong sampah .

Sarah menyentuh halus balutan itu dengan jari runcingnya . Lama Sarah merenung wajah lesunya . Sebelum setitis air mata jatuh ke bawah . Titisan itu bertukar menjadi banyak dan deras . Kedua tangan mengempal penumbuk .

Prang !!

Cermin itu hancur . Hanya tinggal bahagian kiri sahaja masih tercantum . Sayup-sayup suara Hariz memanggilnya dari luar . Namun hanya dibiarkan sepi Darah menitik ke sinki . Tidak dihiraukan langsung cebisan kaca yang membenam kulitnya .

" merda ! "

×××

Akhirnya Sarah keluar dari tandas . Dipandang kosong wajah Hariz di depannya . Hariz menarik tangan Sarah . Matanya meneliti luka di kekura tangan Sarah .

" adik buat apa ni ?! "

Sarah menarik semula tangan dari genggaman Hariz . Hoodie dari dalam almari dicapai dan dipakai ke badan . Hariz memerhati pergerakan Sarah . Kunci motorbike pula diambil .

" nak pergi mana ? "

" keluar " jawab Sarah sepatah .

" eh adik ! cuci luka tu dulu ! "

Hariz meramas rambut . Kenapa budak ni degil sangat ?

Semua tertumpu kepada Sarah yang baru sahaja turun . Gadis itu berjalan lurus tanpa menegur mereka . Masing-masing berkerut sebelum tertumpu kepada Zafriel .

" Sarah ! tangan kau luka tu ! " tutur Muslihah setelah menyedari beberapa titisan jatuh ke lantai .

" none of your business " kata Sarah .

Dia menyarungkan kasut adidasnya . Motorbike yang terparking di halaman rumah dituju . Dimasukkan kunci dan enjin dihidupkan . Sarah memandu laju keluar daripada perkaranya rumah tersebut .

Semasa dalam perjalanan , air mata Sarah tidak henti-henti mengalir . Kerana geram , habis semua lampu merah dilanggarnya . Tengkingan pemandu jalan raya hanya seperti masuk telinga kiri keluar telinga kanan .

Sarah memberhentikan motornya di depan sebuah pantai . Sarah melabuhkan punggung di atas pasir dengan tangan memeluk lutut . Terasa sejuk angin yang menerpa ke pipinya .

" mama .. " panggilnya lemah .

" rindu pelukan mama " katanya lagi .

Sarah kembali teresak-esak . Dia tidak kisah tentang pandangan orang terhadap dirinya . Sarah menyembamkan wajah ke lutut . Hatinya seperti dirobekkan berulang kali . Tangan yang sedia memeluk lutut bertukar kepada cengkaman . Mata hitam mula berubah kepada coklat .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now