' 26

9K 525 18
                                    

Seorang lelaki dan seorang perempuan turun dari kereta mewah berwarna hitam . Mata mereka memandang tepat ke arah bangunan yang berdiri megah dihadapan mereka . Bibir mereka menyungging senyuman sinis . Beg yang digalas dibetulkan . Pengawal-pengawal yang berpakaian serba hitam dengan memegang senapang di pandang sekilas .

Mereka berdua berpandangan sebelum bibir mereka tersenyum sinis . Arahan daripada ketua mereka disemat ke dalam ingatan . Mereka melangkah masuk dengan riak wajah yang dikawal . Masuk sahaja di dalam Academy tersebut , mata mereka meliar memerhati kawasan sekeliling . Sebelum mata perempuan itu memandang ke arah sekumpulan gadis yang sedang bergelak sakan dengan empat orang lelaki .

Balutan di lengan seorang gadis itu dipandang . Si perempuan tersenyum sinis . ' kena tembak sikit je pun . lemah '
kata si perempuan di dalam hati . " kau ingat kerja kau kan ? bila budak tu kena culik . kau stay dekat sini , perhatikan mereka " kata si perempuan . Si lelaki mengangguk .

" kau ingat aku jenis pelupa ke ? "

" mana tahu kan ? kau jenis tak menyabar " sinis si perempuan .

" apa-apa je lah . nanti apa-apa update dekat aku . cau ! " si lelaki melangkah pergi meninggalkan si perempuan . Perempuan bernama Qasya itu mengangguk kecil . Kepermergian lelaki bernama Rian dihantar dengan pandangan mata .

" easy . goda lepas tu cau "

×××

" hai . boleh join sekali ? "

Sarah memandang seorang perempuan berdiri tegak di hadapan mereka . Senyuman manis terukir di bibirnya . Nampak dari gaya nampak macam trainee baru . Mata mereka bertembung . Sarah senyum sedikit dan membuang pandangan ke arah lain . Tidak berminat untuk berkenalan . Qasya berdecit perlahan . Sombong betul .

Zafriel membalas senyuman Qasya . ' cantik ' gumamnya di dalam hati . Rupa paras yang cantik seperti model . Kulit yang putih melepak dan tinggi . Memang akan menjadi kegilaan ramai . Sarah perasan akan anak mata Zafriel yang asyik merenung perempuan itu . Qistina menolak sedikit bahu Sarah . Dia mengangguk tanda faham akan tindakan rakannya . Lidahnya menolak isi pipi dari dalam .

" duduklah " pelawa Muslihah . Qasya melabuhkan punggung di sebelah Zafriel . Bibir itu menguntum senyuman malu . Sengaja dirapatkan tubuhnya ke tubuh Zafriel . Sarah menjeling tajam . Baru sahaja ingin bangun tapi dihalang oleh Qistina .

" orang baru ? " soal Muslihah .Qasya mengangguk . Mata sengaja mengerling ke arah Sarah . Ingin melihat reaksi gadis itu . Dia simpan senyum . Nampaknya berhasil .

" nama ? " soal Muslihah lagi .

" Qasya " jawabnya . Sarah bangkit dari duduknya . Iris coklat itu memandang tajam wajah Qasya . Mereka tertumpu kepada Sarah . Qistina sudah meneguk air liur . Minta-minta tak jadi apa-apa .

" cau . jumpa dekat training room " kata Sarah dingin . Sempat disalam tangan Hariz sebelum melangkah pergi . Qasya tersenyum sinis melihat belakang Sarah yang makin menjauh . Bukan dia tidak perasan dengan pandangan tajam itu . Cuma dia buat tak tahu . Tapi sebelum itu , kena lemahkan lelaki sebelah dia dulu .

×××

Anak matanya memandang ke luar . Kedua belah tangannya dimasukkan ke dalam poket seluar . Hanya pokok pokok dan burung burung yang terlihat . Academy ini seperti tempat persembunyian di dalam hutan . Tapi kemewahan memang tip top . Bunyi tapak kasut kedengaran jelas di corong telinga . Sarah menoleh sedikit ingin memandang kaki gerangan itu . Dia kembali memandang ke luar . Datang nak pujuk lah tu .

" buat apa datang ? " Sarah bersuara dingin .

" kenapa awal sangat pergi ? "

" rasa bahang api neraka dekat situ " balasnya selamba .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now