' 67

6.2K 376 20
                                    

Sebulan kemudian ,

" papa pergi dulu sayang "

Zafriel mengeselkan wajahnya pada perut Sarah yang sudah terbentuk . Dikucup beberapa kali pada perut yang masih berbalut pajama itu . Sarah tersenyum kecil seraya mengelus rambut perang Zafriel .

" tak boleh ke kalau Sarah ikut ? " Sarah bersuara memujuk .

" tak boleh . bahaya " tegas . Sarah memucung . Iris hitamnya mengekori pergerakan Zafriel yang sedang memasukkan barang ke dalam sebuah beg hitam .

Sarah memandang pula ke arah Zarif . Lelaki itu menjongket bahu dan tersenyum kecil . Sarah mengeluh dalam diam . Kenapa dia rasa tak sedap hati ? Sarah mengetap bibir . Pandangan kembali jatuh pada suaminya .

" jom gerak " Zarif mengangguk .

" abang pergi dulu sayang . jangan degil nak tunggu abang balik " sebuah kucupan dilabuhkan pada dahi Sarah .

" hati-hati " tangan Zafriel disalam . Sarah menjongket sedikit untuk mencium pipi Zafriel . Automatik Zafriel tersenyum lebar . Dapat habuan .

Sarah mengikuti langkah Zafriel sampai ke muka pintu . Di hadapan banglo , semua rakan-rakannya sibuk memeriksa motorbike . Sarah memerhati sahaja . Tangan kirinya mengusap lembut perut manakala tangan kanan masih berpaut pada tangan Zafriel .

" tak nak lepas ke tu ? " soal Rayyan , memucung pada tautan tangan pasangan itu .

Zafriel tergelak halus . Kekura tangan Sarah diusap sebelum dilepaskan . Zafriel senyum sambil menepuk perlahan kepala isterinya . Dia mula melangkah ke garaj untuk mengeluarkan motorbike .

" cepat sikit pakcik ! "

" sabarlah anjing ! "

Sarah mengekek ketawa mendengar ayat dari mulut Hayden dan Zafriel . Mulut tu tak reti nak cover langsung . Ada sahaja ayat tak senonoh yang keluar . Zafriel menolak keluar motornya daripada garaj . Kunci motorbike dimasukkan lalu enjin dihidupkan .

Mereka naik ke atas badan motor . Sarah senyum sahaja melihat telatah rakan-rakannya . Bergaduh tak kena tempat . Mereka semua melambai ke arah Sarah seraya tergelak kuat . Sarah tersengih dan melambai juga . Comel betul .

" take care mak buyung ! " laung Hayden kuat .

" tak guna ! "

×××

Sarah membuka perlahan kelopak matanya . Dia meraba-raba di sebelah . Aik ? kosong ? Sarah bangkit dari tidurnya dan melihat ke sebelah . Kening Sarah bertaut rapat . Kepala dipanjangkan mahu melihat di luar sliding door jikalau Zafriel berada di situ .
" abang ? "

Sunyi . Sarah mengeluh . Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi tetapi Zafriel masih belum pulang . Sarah mengambil bantal Zafriel seraya dipeluk ketat . Wajah disembamkan pada permukaan bantal itu . Bau shampoo yang selalu digunakan suaminya menusuk masuk ke dalam hidung . Rindu ..

Sarah menyentuh dadanya . Kenapa jantungnya tidak berhenti berdenyut kencang ? Bibir diketap kuat . Rambut dikuak ke belakang . Sarah mengesot sedikit ke hujung katil . Blanket ditolak ke tepi . Baru sahaja kakinya ingin mencecah lantai , dia teringat pesanan Zafriel .

" jangan berkeras nak datang tempat tu . sayang mengandung . abang tak nak perkara buruk terjadi dekat isteri dengan anak abang "

Sarah mengusap perutnya . Bibirnya tersenyum manis . Tubir matanya mula bertakung . Agak lama anak matanya memandang perutnya yang mula terbentuk . Anak mama , mama minta maaf sayang . Lelehan air mata diseka lembut . Sarah bangun .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now