' 68

6K 387 51
                                    

Sarah menoleh sedikit untuk melihat bangunan-bangunan di luar . Burung merpati yang hinggap di dahan pokok dipandang kosong . Tangan menyentuh perut . Diusap lembut walaupun hakikatnya anaknya sudah tiada . Pihak hospital tidak dapat menyelamatkan bayi mereka . Sarah menyeka perlahan air matanya . Seharian dia menangis , memanggil anaknya sehingga doktor terpaksa menyuntik ubat tidur .

Pintu dikuak kasar daripada luar . Muncul figura Zafriel berpakaian hospital berjalan masuk ke dalam wad . Sarah menolehkan kepala . Dia tahu pasti Zafriel kecewa dengan dirinya . Sarah tersenyum kelat apabila wajah tegang Zafriel menyapa pandangan . Lelaki itu memandang tajam wajah pucat Sarah .

" aban- "

PANG !

Dahi Sarah berkerut hebat . Tangannya memegang pipinya yang kebas . Bawah bibirnya semakin pecah dan mula mengeluarkan darah pekat . Sarah menjilat darah di bibirnya . Tidak cukup dengan itu , Zafriel mencengkam kasar pipi Sarah . Perempuan itu hanya membalas pandangan tajam suaminya .

" kenapa kau tak dengar cakap aku ?! aku dah cakap jangan pergi tempat tu ! kau tengok sekarang apa dah jadi ! anak aku mati sebab kau ! " tengking Zafriel . Sarah tidak membalas apa-apa walaupun hatinya terguris dengan kata-kata suaminya .

" S-sarah minta maaf "

" pergi mampus dengan maaf kau ! " rambut hitam Sarah ditarik kuat . Perempuan itu tidak melawan malah membiarkan . Mata redupnya menatap dalam anak mata penuh kebencian .

" a-abang sakit .. "

" sakit ? sakit lagi hati aku bila dapat tahu anak aku dah mati ! perempuan tak guna ! " kening Sarah mengendur . Sampai hati abang . Air mata yang ditahan turun juga . Sumpah kali ini dia tidak dapat menahan esakannya . Hatinya seperti dicucuk-cucuk dengan jarum halus .

" tolong . Sarah mohon , tolong keluar " dua pasang mata saling berpandangan . Sarah menarik tangan Zafriel di kepalanya . Mata Sarah sama macam dulu , sebelah coklat sebelah hitam .

Baru sahaja Zafriel ingin membuka mulut , Sarah laju mencelah .

" tolong keluar .. " dada Zafriel ditolak sekuat tenaga . Buat masa sekarang , dia tidak mahu menatap wajah Zafriel . Hati dia sakit . Sakit sangat .

" get out Zafriel ! " nada suara Sarah berubah kasar . Zafriel mengetap bibir . Tangannya membentuk penumbuk . Seperti yang diminta , lelaki itu berlalu pergi tanpa berkata apa-apa .

Tubuh Sarah jatuh ke katil . Tangan kanan menutup mulut dari terdengar bunyi tangisannya . Tangan kiri memukul lemah dadanya . Sakit dengan lontaran kata-kata yang keluar dari mulut suaminya sendiri . Seluruh tubuh Sarah pada masa itu seolah tiada tenaga . Dia memandang siling . Esakannya kembali pecah .

" ya Allah .. "

×××

" adik . angah bawa nasi goreng kampung untuk adik ! " ujar Raykal riang setelah menjejakkan kaki ke dalam wad yang menempatkan adiknya .

Sarah berpaling . Tangan diangkat mahu melambai ke arah angahnya . Wajah pucat lesi Sarah dihiasi dengan senyuman kecil . Raykal senyum lebar . Plastik yang berisi nasi goreng kampung diletakkan di atas meja . Belakang kepala Sarah ditarik lembut lalu sebuah ciuman hinggap di dahi adik perempuannya .

" along mana ? " Sarah berdehem untuk menghilangkannya suara seraknya .

" along ada dekat office lagi . dia cakap petang nanti dia datang " plastik putih dipisahkan dari bekas polisterin .

" nak makan tak ? " laju Sarah mengangguk . Dari pagi dia tidak menjamah makanan hanya minum air kosong . Makanan daripada hospital semuanya ditolak . Sebenarnya tak ada selera .

S1 | Mafia Academy ✓Where stories live. Discover now