Seminggu sudah berlalu , keadaan Sarah semakin beransur pulih . Hanya tinggal parut dan lebam-lebam sahaja . Dia kembali meneruskan latihan yang tergendala . Ke mana sahaja dia pergi , pasti menjadi pusat perhatian trainee-trainee . Tapi Sarah malas nak layan mereka . Buang masa . Sekarang , Sarah lebih suka termenung dan mendiamkan diri . Dia sudah susah untuk tersenyum . Syazira selalu memerhatikan Sarah . Gadis itu selalu memandang langit dan bercakap seorang diri . Bila ditanya , Sarah menjawab yang dia bercakap dengan keluarganya .
Zafriel keluar dari office . Seharian dia tidak keluar . Menyiapkan kerja . Tangannya memegang sejambak bunga ros . Bibir itu tersenyum lebar . Tidak sabar untuk berjumpa dengan kekasih hati . Telefon yang berbunyi diambil . Dileretkan butang hijau ke tepi . Telefon dilekapkan ke telinga . Menunggu sang pemanggil untuk bercakap . Zafriel memasuki lift . Butang lift ditekan .
" Zafriel ! Sarah pengsan ! "
" ha ? "
" kau datang je dekat sini ! " Zafriel mematikan panggilan . Dia terkebil-kebil . Sarah ? Pengsan ? Zafriel termenung . Masih memproses kata-kata Rayyan sebentar tadi . Zafriel tersedar sebelum mengetuk kuat kepalanya . Bodohnya ! Zafriel bercekak pinggang sambil menunggu lift terbuka . Lambat betul lift ni !
" mana ? mana dia ? " turun naik dada Zafriel ketika itu .
" kau buta ke- "
PAK !
" sakitlah Zack ! " marah Anis . Tangan naik mengetuk kepala Zack . Siap pakej dengan tarik rambut . Lelaki itu meraung .
" sakitlah bangang ! "
" aku bunuh sorang-sorang kang . nak bergaduh , pergi luar ! " tengok , abang Rayyan kita dah marah . Zafriel mendekati katil yang menempatkan gadis itu . Wajah pucat Sarah dipandang sayu . " kenapa dia boleh pengsan ? " soalnya . " dia stress " jelas Rayyan . Zafriel duduk . Tangan yang ingin menyentuh terhenti sebelum kembali menjatuhkan tangannya ke sisi .
" apa yang kau fikir , sayang ? "
×××
6 tahun yang lepas ..
" MAMA !! " teriak Sarah kuat .
Tubuh wanita itu sudah tidak bermaya .Darah tidak henti-henti mengalir dari mulut si wanita . Jeritan kesakitannya langsung tidak memberi kesan kepada lelaki-lelaki yang menyeksanya . Malah makin galak menyeksa dirinya .
" bodoh !! lepaskan aku !! mama !! " tepik Sarah kuat .
" diam !! " jerkah lelaki di tepinya .
Sarah terdiam . Air matanya mengalir deras . Dia takut . Tubuh kecilnya diikat kemas . Ditambah lagi dengan keluarganya diseksa di depan matanya .
Mata dia membulat . Seorang lelaki mengangkat tinggi sebilah pisau . Bersedia untuk menikam . Dato' Fauzie memandang anak gadisnya . Bibir itu tersenyum kecil .
" PAPA ! NO ! JANGAN BUNUH PAPA AKU SIAL ! " lelaki di tepinya sudah bengang . Pipi Sarah dicengkam kuat .
" baik kau diam sebelum nasib kau sama macam mama papa kau "
Matanya terpejam rapat . Tidak sanggup untuk melihat mama papanya dibunuh . Jeritan kesakitan mereka jelas kedengaran . Adik minta maaf .
" k--kenapa kau bunuh mama papa aku ? " tanyanya dalam tangisan .
Harry tersenyum sinis . Dia melangkah ke arah budak belasan tahun itu . Rambut pendek hitam itu diusap lembut oleh Harry sebelum dia mencengkam kuat .
" argh .. "
" kesian kau dapat mak bapak macam tu " sinis Harry .
Sarah menatap tajam wajah Harry . Dia baru budak mentah . Tapi dia sudah mengerti segalanya . Dia faham kerja kedua papanya . Dia faham kalau papanya pulang dalam keadaan berdarah . Dia sudah terbiasa dengan semua itu . Sekali pun dia tidak membenci keluarganya walaupun pekerjaan mereka haram tapi dia tetap sayangkan mereka .
" a--aku akan pastikan kau mati di tangan aku " kata Sarah dalam nada amarah .
Harry dan anak buahnya ketawa kuat . Budak ni nak bunuh aku ? Harry mencubit pipi Sarah . Pandangan kesian dilontarkan kepada si budak .
" sebelum kau bunuh aku . aku bunuh kau dulu "
Sarah mengetap gigi kuat . Kalau dia pandai berlawan sudah lama tulang belulang Harry dipatahkannya .
" bunuh diorang semua dan tinggalkan budak ni . aku nak tengok usaha dia nak bunuh aku . cau ! "
Harry melangkah keluar dari rumah banglo ini . Anak mata budak itu sekali lagi membulat . Semua ahli keluarga ditikam di depan matanya . Sarah menunduk ke bawah . Pada masa itu , satu perubahan di dalam dirinya . Dia mula bertindak agresif . Mata hitam asli dia bertukar menjadi coklat keperangan .
" HARRY ! AKU AKAN BUAT KAU MENYESAL ! "
Itulah ayat yang keluar dari mulutnya sebelum semuanya gelap gelita .
×××
" babe , termenung apa ? " dari tadi Rayyan asyik memerhati Syazira yang sedang termenung jauh . Entah apa yang berada difikirkannya .
" Sarah " Syazira mengerling Sarah . Dia masih tidak sedarkan diri . Zafriel setia menunggu di sisi gadis itu . Menunggu Sarah bangun daripada pengsan . Dia betul-betul cintakan kau , Sarah . " nanti dia bangunlah " Syazira mengeluh kecil .
Walaupun dia tidak berada di tempat Sarah tapi dia pernah melalui . Ayahnya juga dibunuh kejam oleh ahli kongsi gelap kerana berhutang . Dia tinggal bersama ibunya . Setiap hari pasti ada yang datang ke rumah mereka untuk meminta hutang . Masih segar di ingatannya , ibunya dirogol sebelum dibunuh . Dia tidak sempat menyelamatkan ibunya . Ibunya menyuruh dia larikan diri .
Dia tiada hala tuju . Tiada tempat untuk berteduh . Jeritan ibunya masih terngiang-ngiang di telinga . Dan dia memilih untuk masuk ke Academy ini .
" dari tadi kau menangis . dah bengkak mata " ujar Rayyan lembut . Sehelai kain ditarik dari dalam poket seluar . Dihulurkan kepada gadis itu . Siapa cakap dia tak sedih ? Sarah kawan dia . Dia dah anggap gadis-gadis ini seperti keluarganya sendiri .
" saya risau . tadi saya dengar dia panggil mama papa dia "
" dia akan okey . percaya aku " ucap Rayyan bersungguh-sungguh . Matanya menikam lembut anak mata Syazira .
" dia kuat . tengok macam mana dia rela kena pukul sebab nak lindungi kita semua lain . trust me , sayang . dia kuat "
" macam mana kalau Harry datang bunuh dia ? saya tak nak hilang d- "
" shh . tak nak fikir dah " Syazira mengeluh . Sarah dan Zafriel dipandang sebelum kepala ditundukkan .
" nanti Zafriel terbangun . dah jangan menangis " Syazira mengangguk perlahan .
kau kuat .
×××
To be continued .
YOU ARE READING
S1 | Mafia Academy ✓
Action[ COMPLETED ] KARYA PERTAMA Mafia . Bunuh . Darah . Dendam . Segalanya bertukar menjadi gelap setelah kesemua ahli keluarganya dibunuh di hadapan mata . Dia tekad mahu membalas dendam . Hutang nyawa perlu dibayar dengan nyawa bukan ? Dianugerahkan p...