Menghilanglah dari kehidupanku
Enyahlah dari hati yang telah hancur
Kehadiran sosokmu yang menyiksa ku
Biarkan disini ku menyendiri🐙🐙🐙
Bang Dean pun menyuruh Luna masuk ke dalam. Sementara Fitri pergi ke dapur buat menyimpan kue pemberian dari Viko.Sebenarnya Fitri malas simpan kue itu. Buat apa coba nyimpan kue pemberian manusia tidak jelas seperti Viko?
Tapi sisi lain Fitri menolak nya. Masa kue se enak itu harus dibuang?
Akhirnya Fitri menyimpan kue ini ke kulkas. Dan besok, kalau Luna tidak mau makan, biar dia yang makan.
Gapapa deh, demi alek gapapa. Sayang kalau dianggurin.
Setelah meletakkan kue itu, Fitri mengambil segelas air putih buat Luna.
Fitri langsung berikan Luna minum. Luna langsung terima dan minum sampai kandas. Tidak lupa ia mengucapkan terimakasih.
"Lo gapapa kan?" tanya Fitri khawatir melihat kondisi Luna yang kurang baik.
Luna tersenyum tipis, lalu menganggukkan kepalanya.
"Gue baik-baik aja kok. Gausa pasang tampang kek gitu. Geli gue."
Fitri berdecak kesal, "Gue tuh khawatir sama lo njir. Kemana aja sih lama bener."
"Seharusnya gue yang nanya ke lo. Kemana aja sih? Jahat bener ninggalin gue seharian." gerutunya.
Dari arah dapur, bang Dean datang menghampiri mereka dua. "Ada apa sih ribut-ribut? Udah malam loh ni. Gatau waktu." tegur bang Dean.
"Nah denger tuh. Dia duluan bang. Gue nanya bae-bae malah ditanya balik. Kan aneh." adu Fitri sekaligus bela dirinya agar Luna kena marah.
"Dih, kok gue sih? Lo duluan yaa." bela Luna.
"Udah-udah. Sama aja kalian dua. Liat tuh udah jam berapa." ucap bang Dean seraya menunjuk jam dinding. Ternyata udah jam satu kurang. "Sekarang tidur. Luna mandi gih." suruh bang Dean.
"Luna udah mandi, bang."
"Tapi tubuhmu basah kuyup, dek. Mau sakit? Ntar kalau sakit bang gak mau urus kamu."
Luna menghela napas. Ucapan abangnya ada benarnya. Sebaiknya dia mandi daripada sakit dan harus minum obat lagi. Jangan sampai hal ini terjadi.
Setelah Luna pergi, bang Dean langsung menyuruh Fitri untuk langsung ke kamar.
"Dit, lama lagi?" teriak Fitri.
"Gak kok." setelah itu Dita menutup pagar dan pintu, lalu bergegas ke kamar Luna.
***
Pas di depan pintu kamar, Luna bingung. Tumben lampu dimatiin. Padahal Fitri paling takut gelap. Dan dari luar terdengar suara pelan dari dalam kamarnya. Penasaran, Luna langsung membuka pintu kamar.
Gelap.
Luna meraba dinding, mecari letak saklar lampu yang tidak jauh dari pintu kamarnya, dan ternyata..
"
SELAMAT ULANG TAHUNNN" Teriak bang Dean, Fitri dan Dita kompak.
Hampir saja Luna jatuh saking kaget nya.
"Anjir gue kaget"
"Happy birthday ma bestiee. Wish you all the best baby." Dita memeluk erat Luna. Tidak lupa mencium kedua pipi Luna. Setelah itu gantian bang Dean memeluk Luna.
"Be happy. Be Awesome. May peace be upon you. Happy Birthday!"
" Tiup lilinnya dulu, ntar meleleh lilinya kena ke kue cantiknya."
Luna berdiri di hadapan Fitri.
"Jangan lupa make a wish nya cantik." Luna menganggukkan kepalanya lalu berdoa. Seperti biasa, doanya setiap ulang tahun tidak berubah. Hanya ingin kembali kerumah keluarga nya dan merasakan kasih sayang yang dulu orangtuanya berikan semasa kecil.
Permintaan singkat, tapi sampai sekarang belum terkabulkan.
Berharap tahun ini harapannya dikabulkan sama Tuhan. Karena menurutnya tidak ada kebahagiaan lain selain kasih sayang dari keluarganya.
Setelah selesai doa, Luna meniup lilin.
"Happy birthday baby, harapan gue ke lo, moga tahun ini lo selalu bahagia ya. Itu aja kok."Luna merasa terharu. Baru kali ini ulang tahunnya dirayakan dirumah. Luna pikir mereka lupa sama ulang tahunnya. Saking terharunya Luna sampai meneteskan air matanya.
"Jangan nangis dek. Ini kan hari bahagia mu." bang Dean menghapus air mata Luna.
"Makasih banyak ya. Gue pikir kalian lupa. Dari pagi ninggalin gue sendiri sampai makan malam pun gue makan diluar." adu nya.
"Kami sengaja ninggalin lo sendiri."
"Faedahnya ninggalin gue apa?"
"Ya gak ada sih. Lagian kan lo kan udah pernah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya."
"Sialan lo."
Mereka pun memotong kue nya. Dilanjutkan sesi suap-suapan. Dimulai dari bang Dean, Dita lalu terakhir Fitri. Tidak lupa mereka berfoto terlebih dulu.
Dan mereka langsung tidur karena besok mereka bangun cepat. Rencana seharian mereka akan jalan-jalan sekaligus q time bertiga.
Tbc.
Maaf ya kalau part kali ini freak banget. Lagi gaenak badan.
Jangan lupa voment cmiw🌟
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA. JANGAN LUPA VOTE SAIANG) Bukan anak broken home. Punya keluarga, serasa gak punya keluarga. Keluarga utuh, tapi kurang kasih sayang. Semenyedihkan ini gue sekarang. Dan itu yang buat gue mati rasa. Maaf, bukannya gue kurang...