Luna ~ 40

1.5K 53 1
                                    

Happy reading guys 😊

Luna terbangun dengan raut wajah kesal. Menggerutu karena benda pipih kesayangannya berdering diwaktu yang tidak tepat.

"Oh God, ini hari libur masih aja bangun pagi."

Luna mengucek matanya, lalu mengambil hp yang masih berdering. Terpampang jelas siapa yang berani mengganggu waktu liburnya.

Dan orangnya adalah..

"Ferdo?" Luna langsung menggeser logo call dan mendekatkan hpnya ke telinga.

"Hallo?"

"Lo turun sekarang. Gue didepan pintu rumah lo."

"Ha?" kaget Luna. Dengan cepat Luna menuju jendela kamar dan benar. Ferdo di depan pintu rumah. Ferdo melihat kearah kamar Luna dan mereka saling melihat.

"Lo cepat turun. Dalam waktu 5 menit gue tunggu disini. GPL. "

Tuut.

"Ihh anjir ni bocah, main nyuruh segala."

Luna langsung ke kamar mandi, cuci muka dan gosok gigi tanpa mandi. Lalu mengganti pakaiannya dengan kaos abu-abu polos dengan celana training dan sepatu sneakers nya. Luma tahu tujuan Ferdo datang pagi-pagi dan mengganggu acara tidur paginya. Joging. Terlihat jelas dari pakaian yang dikenakan Ferdo.

***

Luna berhenti sejenak, mengistirahatkan tubuhnya yang capek olahraga. Padahal baru 2 putaran Luna merasa lelah. Mungkin efek jarang olahraga. Wajar saja sih, selama mata pelajaran olahraga, setiap disuruh lari keliling selalu ada aja alasannya yang membuat dirinya tidak ikut lari.

Mencari kursi sekitaran taman, lalu duduk. Membiarkan Ferdo lari sendiri sementara Luna sudah duduk tenang. Ferdo yang daritadi ngoceh selama joging tidak sadar Luna tidak ada disampingnya.

"Lah kok?" Ferdo celingak-celinguk mencari keberadaan Luna yang tiba-tiba hilang. Perasaan tadi Luna disampingnya.

Ferdo membalikkan tubuhnya,  mencari dan..

Ah ya. Ketemu. Ternyata dia duduk tenang di kursi taman dan membiarkan Ferdo lari seorang diri.

Dengan langkah pelan Ferdo mengendap-endap berjalan dari arah belakang Luna. Berniat mengerjai Luna dengan mengagetkannya.


"Ada tikus disana" teriak Ferdo seraya menunjuk tanah. Luna yang baru saja minum pun menyemburkan air dalam mulut lalu berdiri diatas kursi. Membiarkan air minumnya tumpah padahal baru saja dia beli.

Melihat reaksi Luna membuat Ferdo tertawa sekencang-kencangnya.

"Aduh, perut gue kram, ahahahhaha. Anjir kocak banget muka lo sumpah." ledek Ferdo lalu tertawa lagi.

Sialan! Luna dikerjain.


Sia-sia air minum nya terbuang karena ulah Ferdo. Uang tinggal sedikit mana cukup beli minum lagi.

Kesal, Luna meninggalkan Ferdo yang masih tertawa. Tidak bisa dibiarkan. Luna harus membalas perbuatannya. Lihat saja nanti.

***

"Sudah dong merajuknya. Masa itu doang ngambek. Lemah."

Luna mendengus kesal mendengar ucapan kalimat terakhir Ferdo. Ini bocah bujuk Luna atau nyindir Luna sih?

"Seharusnya yang marah itu gue, bukan lo." bela Ferdo.

Luna menatap tajam kearah Ferdo. "Lo tau gue latah, kenapa lo kagetin gue?  Galucu sumpah." balasnya.

"Huh." Ferdo mendengus kesal. Heran, sekarang yang pantas disalahkan siapa?

Kebiasaan manusia, dia yang salah dia pula yang ngegas.

Entah nenek moyang siapa yang melakukan kebiasaan aneh itu.

Ferdo mengulurkan tangan kearah Luna. Bermaksud meminta maaf kepadanya. Mengalah lebih baik daripada memperpanjang masalah.

"Yaudah, gue minta maaf."

***

Setelah selesai olahraga, eh lebih tepat berdebat. Kebanyakan debat daripada olahraga.

Luna memilih pulang, mengistirahatkan tubuh karena badannya terasa letih dan lengket akibat keringat.

"Luna."

Luna yang akan menaiki tangga langsung berhenti dan balik badan. Melihat sosok Dean di belakang.

Dean berjalan mendekat kearah Luna. Satu tangannya membawa map coklat berisikan surat-surat penting.

"Ada apa bang Dean?"

Dean memberikan map tersebut ke Luna. Luna yang penasaran isi map tersebut langsung membukanya.

"Bang, ini maksudnya apa?" tanya nya heran. Dia melihat dua kertas hasil tes perguruan tinggi ternama. Namanya tertera disitu dengan hasil tes nya.

"Kamu lulus di dua perguruan tinggi. Abang kemarin buka portal kampus  ternyata nama mu terdapat di dua universitas dengan jurusan yang sama." terang bang Dean.

Luna melihat satu kertas berisi hasil perguruan tinggi negri satunya lagi perguruan tinggi swasta. Yang membuatnya lebih kaget lagi yaitu..

"Loh, bukannya ini kampus.."

TBC

Hayoo tebak, siapa yang benar aku follow deh semua akun sosmed nya
Xixixi

Jangan lupa komen ya, manatau jawaban kalian beruntung. Eh sekalian vote juga dong biar aku makin semangat 😊

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang