Luna ~ 65

326 11 0
                                    

Tuhan, jika nanti aku jatuh cinta lagi, izinkan aku mencintai seseorang yang berhak kumiliki. Sebab patah hati bukan episode yang menyenangkan untuk terus ku ulang

🐢🐢

Tiga bulan berlalu, dan besok para mahasiswa baru di seluruh universitas serempak masuk ke kampusnya masing-masing. Termasuk Luna dan Ferdo.

Selama 3 bulan itu, hubungan antara kedua orang itu kian dekat, bahkan dua minggu yang lalu, mereka dua resmi berpacaran.

Mengingat gimana perjuangan Ferdo untuk meluluhkan benteng kerasnya hati Luna, hingga dimana puncaknya dia menembak Luna untuk terakhir kalinya di membuat Luna kembali tersipu malu sekaligus bahagia.

Malu, karena cowok itu menembaknya di depan banyak pengunjung dalam cafe, bahagia karena sudah menemukan cowok yang dia inginkan akhirnya terkabulkan.

Cukup sederhana emang, hanya dengan menyanyikan sebuah lagu dan memberikan bunga, tapi itu sangat berkesan.

"Gue bukan tipe orang romantis, yang akan bawa lo dinner berdua di restoran mahal, dekor ruangan sebagus mungkin dan apapun itu yang buat lo bangga. Tapi asal lo yau, gue bener-bener sayang sama lo."

"And gue gakan janji ini itu, karena gue tau, cewe gak butuh janji, tapi pembuktian."

Akkh, sepertinya Luna bakalan tidak bisa tidur lagi.

Luna menoleh, menatap bucket bunga yang tergeletak di atas meja mini nya. Senyumnya kembali muncul. Akh, dia merindukan cowok itu.

Sedikit penyesalan karena tidak sekampus dengan cowok itu. Kalau saja mereka sekampus, apalagi sekelas, behh, dunia serasa milik berdua. Kemana-mana berdua, kecuali ke wc ya guys haha.

Duduk bersampingan, diskusi berdua, dan tamat bareng, ahh rasanya senang sekali.

Tringg

Hp Luna berdering. Terlihat nama Ferdo di layar hp.

Panjang umur, baru aja rindu, udah nelpon duluan.

"Halo Fer"

"Halo, malam cantik"

***

Janda rasa perawan


Dita🐤Spadaaa

Gimana nich?? Banyak cogan gakss?

Fitriw🐢GILAAAASEHHH

Ga nyesal gw kuliah disini hikd

Dita🐤 Sumpahhh?

Pap eoyy

Fitriww🐢

Fitriww🐢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang