Sesampainya di kamar, Ferdo menghempaskan tubuhnya disamping Viko yang fokus sama laptop miliknya. Mungkin dia sibuk urus pendaftaran kuliahnya. Saking fokusnya dia tak sadar Ferdo udah sampai.
"Anjing lo, terkejut gue." umpat Viko, tidak lupa pukulan keras yang membuat Ferdo mengaduh kesakitan. Tidak terima dipukili, Ferdo balas balik, memiting batang leher Viko sampai puas.
"Lepas anjing, gak bisa napas gue." mohon Viko. setelah puas melihat Viko menderita, baru Ferdo mendorongnya ke belakang.
Viko berdecak kesal, menatap tajam kearah Ferdo yang terlihat santai, sudut bibirnya terangkat keatas melihat Viko. Tangannya terkepal kuat ingin tonjok wajah Ferdo, tapi dia urungkan. Gak mau bergulat lagi sama Ferdo.
"Santai aja kali natapnya bro."
Viko mendengus keras, menarik napas lalu buang perlahan, lalu mengalihkan tatapannya ke arah laptop. Kalau bukan karena suruhan orangtuanya, dia gak akan mau nginap disini. Entah kenapa orangtuanya pergi lama sampai nitipkan Viko ke rumah ini. Padahal dia bisa hidup sendiri.
Paling malas kalau disuruh nginap disini. Se mewah rumah orang, pasti lebih nyaman rumah sendiri kan? apalagi ada si cowok tengil nih.
"Napa lo pulang?"
Ferdo menatap heran ke arah Viko. "Ngapa emang?"tanya Ferdo balik.
"Ck." Viko paling tak suka kalau ditanya malah nanya balik. "Ya gue nanya nanya, salah emang?"
"Ini rumah gue, kalau lo lupa."
"Gue tau kali. Kan biasanya lo lama pulang tuh kalau keluar,"
"Sok tau lo." Ferdo mendorong pelan bahu Viko, menyuruh agar Viko menyingkir.
Entah kenapa tubuhnya terasa lelah padahal tadi dia hanya gelud sebentar dengan Viko. Ditambah lagi sampai sekarang belum ada notif muncul dari Luna.
Ahh gadis ini. Kemana dia?
***
"Lo yakin ikut?"
Bola mata Dita memutar, berdecak kesal mendengar kalimat yang terus diucapkan Luna. Padahal dia udah bilang kalau dia gapapa. Lagian Dita dan Fitri sudah izin terlebih dahulu sama orangtuanya kemarin saat cari peralatan dekorasi ulang tahun Luna.
"Mau berapa kali gue jawab gapapa buat ngeyakinin lo?" Dita menatap datar ke arah Luna.
"Ya kan gue cuma mastiin ih, galak bener lo."
Dita menghela napas pelan. Oke Dit, jangan marah, Luna sahabat Lo.
Dita memilih untuk mandi, lalu bersiap-siap karena nanti malam mereka akan terbang ke kota orang, dimana tempat Luna nanti kuliah.
Sekedar info, mereka ikut sama Luna ke sana bukan sekedar menemaninya saja. Melainkan cuci mata. Disana selain tempatnya bagus, banyak turis asing datang berkunjung kesana. Kan enak, jalan jauh bisa liat turis. Manatau kan ada bule yang naksir sama mereka, terus diajak nikah. Tak apa lah, biar bisa memperbaiki keturunan.
Apalagi mereka jomblo kan, jadi sabi lah.
Aminin ya, moga aja dapat bule.
Oh ya, mereka nginap disana selama seminggu. Tapi Dita sama Fitri izin ke orangtuanya selama 3 hari. Ckckck, dasar tak ada akhlak.
Setelah selesai mandi, gantian Fitri yang mandi. Sedangkan bang Dean, pergi ke kantornya sebentar buat izin cuti. Tak mungkin dia biarin merema bertiga berangkat tanpa ada pengawas mereka. Ntar pulang tinggal nyawa bisa-bisa Dean kena amuk.
Luna baru saja nyentuh hp setelah selesai beres-beres barang. Baru aja nyala kan data seluler, notif bermunculan.
Kalian pasti tau siapa dia.
Cowo nyebelin
P
P
Woy
Lo kemana si?
Gue di depan rumah lo
WOY
ANJ WOY😡😡😡
SETDAH CAPLOKS JEBOL
GUE UDAH TITIPIN KUE ULTAH LO KE SATPAM
BTW HBD YA, WISH GUE KE LO, MOGA MAKIN BAIK, DAN MOGA LO CEPAT SUKA SAMA GUE. AMINN
Maaf gue telat ucapinnya. Aturannya jam 00.00, tapi gue ketiduran
Gue harap lo suka sama kue nya ya
Sekali lagi, hbd calon pacar😙😙
Luna terkekeh pelan melihat chat Ferdo. Apalagi wish dari Ferdo. Luna pikir Ferdo berhenti menyukai nya setelah ditolak. Tapi ternyata tidak. Ferdo menunggu sampai Luna membalas rasa suka nya.
Tapi, apakah mungkin?
Hanya Tuhan yang tahu jawabannya.
Me
Hahahaha😂
Makasi ya kue nya.
Kalau emang Ferdo benar suka sama Luna, Luna ingin lihat seberapa besar usahanya untuk meluluhkan dan meruntuhkan benteng yang udah Luna bangun untuk menjaga hatinya dari rasa sakit.
Gue pantau seberapa besar usaha lo buat dapatin hati gue, Do.
TBC.
Gimana? Lanjut?Moga suka yaa
Jangan lupa tinggalin jejaknya😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA. JANGAN LUPA VOTE SAIANG) Bukan anak broken home. Punya keluarga, serasa gak punya keluarga. Keluarga utuh, tapi kurang kasih sayang. Semenyedihkan ini gue sekarang. Dan itu yang buat gue mati rasa. Maaf, bukannya gue kurang...