Suara adzan berkumandang, memanggil umat muslim untuk menjalankan kewajibannya. Namun, hingga kini adik nya , Merry gak nampak sejak pagi tadi. Yah, Jerry sampai kerumah orangtuanya pagi. Entah apa yang dilakukan nya diluar sana, padahal sepengetahuannya Merry gak kuliah, katanya sih mau jadi tiktokers sama YouTubers yang udah dia jalankan sejak dibangku SMA. Udah gitu, mommy nya lagi sakit bukannya jagain malah keluyuran gak jelas.
Berkali-kali Jerry menelpon gadis itu, namun gak ada satupun diangkat. Alih-alih diangkat, telpon nya malah ditolak bahkan langsung menonaktifkan hp nya.
Jerry juga menghubungi kawan terdekat Merry untuk menanyakan keberadaan adiknya itu, namun lagi-lagi gak ada satupun yang tahu dimana keberadaannya. Hal ini membuat Jerry mulai kesal, namun rasa kesal tersebut berubah jadi terkejut saat melihat instastory Ig adiknya, Merry yang sedang belanja di salah satu mall daerahnya. Ga sendiri, melainkan ada satu cowok yang dia rasa ga asing. Seketika dia teringat ucapan Ferdo saat bertemu di kampus.
"Ah satu lagi. Lo awasi gerak gerik adek lo, siapa tuh namanya? Mar, Mariam, Meriam eh ya Merry, dan gue yakin lo pasti kenal sama pacarnya Luna kan? Gue curiga mereka ada hubungan tersembunyi dibelakang adek lo, Luna. Sebelum semuanya terlambat, atau lo akan menyaksikan kehancuran Luna selanjutnya. Good luck. Gue tunggu kabar baik lo."
Apa benar ini Ferdo?
Dan apa yang dia pikirkan menjadi kenyataan.
Jadi benar kata Lo. Jerry gak habis pikir, cowok yang berstatus pacar Luna ternyata selingkuh dengan saudara pacarnya sendiri. Cowok yang hanya sekali dia temui dan itupun waktu cowok itu minta restu kepadanya untuk jadikan Luna sebagai pacarnya dengan segala janji manis untuk meyakini adiknya agar menerima cinta nya. Bahkan adiknya selalu memuji cowok itu tiap hari dengan sebutan setia namun sayang, cowok ini menghianati adiknya
Dari pintu rumah cowok itu melihat jelas sebuah mobil berhenti depan pagar rumahnya untuk menyuruh satpam membuka pagar tersebut. Setelah itu lanjut jalan memasuki halaman rumah hingga berhenti tepat di depan rumah. Dengan cepat Jerry mencari tempat persembunyian agar adiknya ga tau dia sudah sampai dirumah, sekaligus menguping pembicaraan mereka. Tidak lupa dengan mengaktifkan rekaman suara untuk mereka semua percakapan mereka.
Dua orang beda gender tersebut keluar dari mobil mewah berwarna merah, ga lupa dengan totebag belanjaan yang dia yakini pasti milik Merry.
"Makasih sayang udah nemani aku seharian, ya walaupun sebenarnya aku malas banget dirumah harus urus mommy." Keluh Merry dengan bibir manyun khasnya kalau lagi kesal/bosan.
Cowok itu hanya merespon ucapan Merry dengan tertawa pelan, seraya mengangkat tangannya mengelus puncak kepala gadis itu dengan gemas. "Sabar. Namanya juga orang tua ya wajar sakit-sakitan. Aku doain moga mama kamu cepat sembuh ya honey."
"Amin. Dan moga aja tuh cewek sial cepat pulang. Bosen tau ga jadi babu semenjak dia gada dirumah."
Seketika tangan Jerry terkepal kuat hingga memerah, dan nafas memburu bertanda Jerry sedang menahan emosi. Kalau saja gadis itu bukan adiknya, sudah dia pecahkan kepalanya. Gak habis pikir dengan adiknya yang bungsu ini.
"Sabar sayang sabarr, permainan belum dimulai, jangan dulu okey? Nanti aku akan cari cara buat bawa dia kesini, lalu kita mainkan rencana kita, okey baby? Jangan manyun gitu dong, senyum."
"Tapi kalau gagal gimana?"
"Aku akan berusaha terus. Tenang aja. Lagian seharusnya kamu senang dong, dia gak ada jadi kamu bebas gak ada penghalang lagi."
"Tapi aku capek ngurusin mommy, yang! Biasany juga dia yang ngurusin mommy kalau lagi sakit. Lagi pula kenapa kamu gak mau kasih tau alamat dia aja ke aku? Biar aku suruh orang-orang aku buat seret dia kesini. "
Lalu gadis itu tersenyum paksa, dan menganggukkan kepala. Merasa puas dengan jawaban dari kekasihnya, lalu mengajak cowok itu ikut masuk kedalam rumah.
Setelah mereka berdua sudah masuk kedalam rumah, Jerry keluar dari tempat persembunyian nya dan langsung mematikan rekaman suara itu. Segera cowok itu mengirimkan hasil rekaman suara ke Viko, karena Viko sudah memberitahukan kepada Jerry untuk selalu mengirim bukti kepadanya, agar sewaktu-waktu jika misi mereka ketahuan dan disuruh hapus, maka bukti tersebut tetap aman meski bukan di hp Jerry. Dan tidak lupa memindahkan juga ke kartu memory, walaupun di hp terhapus tapi dari kartu memory masih tersimpan.
Viko
Me
Mengirimkan rekaman suara.
***
Gimana gimana bestii, sejauh ini masi stay?
Untuk sementara peran Jerry dulu ya, next part baru deh ada Luna nya.
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA. JANGAN LUPA VOTE SAIANG) Bukan anak broken home. Punya keluarga, serasa gak punya keluarga. Keluarga utuh, tapi kurang kasih sayang. Semenyedihkan ini gue sekarang. Dan itu yang buat gue mati rasa. Maaf, bukannya gue kurang...